From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wednesday, October 13, 1999 11:21 PM
Subject: Nobel '99


Kapan ya Indonesia bisa dapat satu saja Nobel bidang ilmu pengetahuan ini?
====================

Nanti, kalau "Reformasi Sains Matematika Teknologi" sudah berjalan.

Nanti, kalau kesadaran akan bahaya Imperialisme melalui sains matematika
Teknologi sudah mulai tersemai di kalangan pakar sains, matematika, atau
teknologi kita.

Salah satu modal untuk mempunyai intelektual nobelis adalah adanya kejujuran
intelektual. Kita harus mengakui kehebatan pemikiran Einstein tanpa harus
mempersoalkan, "Apakah dia itu status quo atau bukan", "Apakah dia itu kroni
Hitler atau bukan", atau "Apakah dia itu terlibat KKN atau tidak". Karena
apa pun latar belakangnya tidak akan mempengaruhi hukum relativitas. Padahal
kita tahu, agamanya, negaranya, rasnya, dan bangsanya saja sudah berbeda
dengan kita.

Itulah karakteristik khas kejujuran intelektual. Soalnya banyak dari kita
merasa dirinya intelektual, tetapi ditinjau dari perspektif keilmiahan,
tidak lebih dari "pemikiran gaya preman". Hanya saja karena dikemas
sedemikian rupa, sehingga para orang awam menganggap mereka sebagai pakar
jempolan.


Salam,

Nasrullah Idris

Kirim email ke