Wah bung wijaya saya nggak bermaksud mengomentari hal yang buruk tentang
psting anda, anda salah mengerti atau tulisan saya yang nggak jelas. 

Igg Adiwijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kalo menurut saya sih. Cukup mendasar. Kalau seumpamanya dia
> dicalonkan PKB untuk capres sebelum Pemilu. Ya ... mungkin PKB bakal
> jadi partai pemenang Pemilu. Lebih absah di mata rakyat.
> Kalo ini terjadi, ya mungkin acara voting nggak perlu lagi. Mungkin
> MPR cuman perlu musyawarah lagi. Acara/manuever menjatuhkan orang lain
> mungkin nggak ada di SU MPR.

Itu karena demokrasi yang brlaku di Indonesia adalah demokrasi terpimpin bukan
demokrasi langsung.Jadi masalah siapa calon yang diunggulkan oleh masing
masing partai adalah tidak jadi masalah, karena yang dipilih adalah wakil
rakyat. Barulah dri para wakil rakyt itu milih siapa presidennya. Siapa yang
berhasil lobbynya, itu yang menang. 

> Kalo menurut saya lumayan besar kontribusinya, terutama bagi wanita.
> Menjadi ketua partai khan nggak semaleman. Perlu perjuangan juga.
> Kalo gampang mah, semua orang bisa jadi ketua partai.
> Didalam partai PDI sendiri, beliau khan berjuang untuk keatas.

Perjuangannya apa toh mas, lha wong dia masuk ke PDI juga ditawari kok.  Kalau
memang berjuang dari bawah itu ya jadi anggota dulu, kemudian jadia wakil
daerah tk II kemudian naik tk I terus naik ke pusat baru itu namanya
perjuangan dari bawah.

sama aja dengan gus dur, karena dia anak si empunya NU , iya juga punya kans
untuk menjadi ketua NU. Sadar aja pola berpikir Indonesia masih kental pada
garis keturunan. Kalau mau kere....ya kere aja, bisa jadi jutawan ya itu baru
perjuangan keras.

> Tahun 1982 (ref:TheJakartapost.com) anak-anak Sukarno berikrar untuk
> tidak mencampuri politik. Megawati nekat ke politik, ikut PDI lagi
> yang massa nya tidak berarti saat ORBA. Jaman ORBA lalu, pentolan
> + tokoh-tokoh partai yang opposisi Golkar+ORBA, sudah pada ke"beli".
> Ternyata Megawati nggak mau di "beli" (sanjungan ini juga di ungkapkan
> oleh Gus Dur - ref:Detik.com). PDI jaman ORBA di obrak-abrik Suharto,
> masih tegar Megawati + pengikutnya.

Mau kebeli gimana lha wong suharto itu musuh bebuyutan bapaknya, ya wajar aja
kalau mereka nggak mau dibeli sama Suharto. Kalau mau dibeli suharto ya dimana
rasa harga diri mereka sebagai anak sukarno. 

> Mengenai ke "diam"-annya. Saya pribadi sendiri sedikit kecewa dia
> tidak bicara banyak. Namun dari sisi lain, dia juga kepergok sih.
> Nanti kalo ngomong, lalu salah, ya... bakal di bilang, itu karena
> kurang pendidikan, dll. Kalo dia ngomong yang bener. Nanti di bilang
> itu omongannya + idenya bawahanya. Ya .. susah lah.

He..he.. namanya politisi, dikecam orang itu sudah biasa. Kalau mau namanya
disanjung dan orang lain nurut sama dia, ya jadi guru TK, itu khan anak
anaknya pada nurut, paling paling ngambek, nangis, tapi nggak pernah ngecam
atau berontak.

Mimpin partai politik ya harus tahan bantingan, dikritik aja takut gimana mau
jadi pemimipin. Mau bandingin dengan demokrasinya di AS, di sini khan calon
calonnya pada "ditelanjangi" semua, mereka ya dngan senang hati menjelaskan,
bukannya malah mengkeret, ngambek, nggak mau ngomong. Justru dari omongan
tersebut atau dari derasnya kritikan akan semakin mengasah sang calon dan
menunjukkan sampai sejauh mana ketegarannya.

> Lho .. saya rasa saya nggak pernah "caci-maki" beliau-beliau yang diatas
> terutama yang non-KKN. Kalo dapat julukan "caci-maki", jangan di bagi
> kesaya dong.

He..he.. saya nggak bilang anda "mencaci maki", maksud saya, yang "mencaci
maki" itu saya, dulu.Lagi pula saya taruh tanda kurung itu berarti bukan
mencaci maki dalam arti sebenarnya.Sorry jika salah mengerti.

> Mungkin sebagian (kecil) dari pemilih Gus DUr, benar-benar memilih
> karena ingin memilih Gus Dur. Tapi saya kurang yakin dengan yang laennya.
> Ini saya lihat dari "pattern"nya, bukan semata-mata berprasangka buruk.
> Patternnya: Janji Cinganjur di cuekin setelah Pemilu + Poros Tengah
> dibikin + GusDur yang tadinya dekat Mega, yang ogah dicalonin, di
> calonin + Golkar
> yang yakin akan diterimanya PPJ Habibie dan akan memilih Habibie jadi
> presiden ternyata kalah. Saya rasa tidak saya saja yang punya pikiran
> kayak gini.

Anda bnar mungkin banyak orang. saya pribadi bukan pendukung siapapun, yang
sesuai dengan pilihan saya tidak ada dibursa pencalonan. cuma saya mencoba
berlaku obyektif. 

> From [EMAIL PROTECTED] Wed Oct 20 18:04:20 1999
> Date: Wed, 20 Oct 1999 15:37:09 EDT
> From: [EMAIL PROTECTED]
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: gus dur

Pemikiran dibawah ini seharusnya nggak akan ada jika yang bersangkutan
memahami sistem politik Indonesia. Demokrasi Indonesia bukan demokrasi
langsung, kalau mau demokrasi langsung seperti di AS ya minta tuh MPr untuk
merubah sistem demokrasinya.

jangan semua semua dibandingkan dengan pola AS.Ya nggak sama.

yuni


> 
> after they announced Gus Dur's victory as Indonesia's 4th president, Amien
> Rais proudly stated that this is a victory not only for Gus Dur, but a
> victory for everyone as a nation!!!!!.
> 
> Is this true? is it really a victory for all of us? how can it be?
according
> to the election didnt PDI-P win? so what happened to the majority who voted
> PDI-P is this a victory for them as well, while it was obvious their vote
> clearly represented confidence in megawati?
> 
> it seems to me that Indonesia is the only country whose leader isnt from
the
> wining party, but from the losing parties whom coluded together to overcome
a
> popular vote.
> 
> I find this utterly ironic that even though the wining party had majority
> vote, the opposing parties in conspiracy were still able to move their
> canidate in to presdency! how can this be the step to democracy? what
> happened to one vote one voice, majority rule? isnt that democracy? aw well
i
> guess nobody really won since this election didnt really represent a
> majority!
> 
> i hope next time i know who im really voting for or maybe i wont vote at
all
> since it didnt really matter


____________________________________________________________________
Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.

Reply via email to