Pak Kwik, BUKA SAJA DEH SEMUANYA !!
Jangan takut dengan Politician yang tidak
setuju. Yang penting Pemerintah setuju.
Pemerintah artinya Presiden, dan Orang Kabinet,
bukan orang diluar Kabinet.


Salam,
bRidWaN

>11/01/99 10:38 AM
>
>Meski Akbar Tanjung Tak Setuju Kwik Akan Beberkan Laporan PwC
>
>JAKARTA - Menko Ekuin Kwik Kian Gie mengatakan, ia akan mengirim
>surat kepada Ketua DPR-RI Akbar Tanjung, Senin pagi, untuk
>memintanya memberikan laporan panjang (long form) hasil audit
>Bank Bali yang disusun Pricewaterhouse Coopers (PwC),
>kepada pemerintah.
>
>Jika DPR menyerahkan dokumen itu, Menurut Kwik, ia kemudian akan
>mengumumkannya ke masyarakat. "Ia (Akbar Tanjung) mengatakan,
>'Jika anda mengumumkan itu (hasil audit), anda akan terlibat dalam
>bertindak melawan undang-undang perbankan'," kata Kwik mengutip
>pembicaraannya dengan Tanjung baru-baru ini.
>
>"Saya katakan, 'Oke, saya akan menanggung risiko itu," kata Kwik.
>
>"Pada hari Senin pagi saya akan mengirimi dia (Tanjung) surat... dengan
>kemungkinan bahwa mereka (nama-nama yang tercantum dalam laporan itu)
>akan menuntut saya karena melanggar undang-undang perbankan," katanya.
>
>Bertemu IMF
>
>Dikatakannya juga, tim ekonomi dalam kabinet baru Indonesia, bersiap untuk
>melakukan pertemuan pertamanya dengan Dana Moneter Internasional (IMF),
>dengan harapan cepat cairnya pinjaman untuk mendukung anggaran yang
>dibekukan karena kasus Bank Bali dan Timor Timur.
>
>Direktur IMF untuk Asia Pasifik Hubert Neiss dijadwalkan terbang ke
>Jakarta untuk bertemu dengan tim ekonomi Indonesia, Selasa (2/11), kata
>Menko Ekuin Kwik yang akan memimpin tim ekonomi Indonesia itu.
>
>Tim Teknis IMF juga akan mengunjungi Indonesia setelah kunjungan Hubert
>Neiss itu. "Kami harus melihat bahwa secepat mungkin kerja sama dengan
>masyarakat internasional yang dipimpin IMF, harus diteruskan," kata Kwik
>seperti dilaporkan AFP.
>
>"Prioritas utama adalah melihat bahwa ada uang yang cukup untuk mendanai
>mesin pemerintah," katanya, mengacu kepada perkiraan pinjaman 4,6 miliar
>dolar AS yang dihentikan pada awal September oleh IMF, Bank Dunia dan
>Bank Pembangunan Asia (ADB).
>
>Neiss, sebelum penundaan pinjaman dua bulan lalu mengatakan bahwa
>ia melihat restrukturisasi sektor perbankan Indonesia yang kolaps
>bagaikan masalah hidup atau mati Jakarta yang sedang berusaha
>keras bangkit dari dari dampak krisis keuangan kawasan pada 1997.
>
>Tidak Sesuai
>
>Akbar Tanjung akhirnya menanggapi soal tersiarnya laporan lengkap
>Pricewaterhouse Coopers (PwC) tentang skandal Bank Bali, yang
>melibatkan sejumlah nama mantan pejabat, anggota DPR, termasuk
>Partai Golkar.
>
>Tanggapan Akbar itu disampaikan setelah muncul pemberitaan isi laporan
>panjang PwC yang secara terperinci menyebutkan keterlibatan sejumlah
>nama serta organisasi politik. Bahkan, Akbar menilai, penyebaran
>laporan PwC itu tidak sesuai dengan proses.
>
>''Pelaporan itu yang melakukan harus DPR. Secara teknis penyampaian
>melalui sana,'' ujar Akbar, setelah bertemu dengan Presiden Abdurrahman
>Wahid di Jakarta akhir pekan lalu.
>
>Sedangkan anggota DPR dari PDI Perjuangan Aberson Marle Sihaloho
>berpendapat, mundur atau tidak Marzuki Darusman dari Golkar bukan
>masalah yang serius. Menurutnya, yang terpenting adalah
>memberikan kesempatan Ketua DPP Golkar tersebut untuk menunjukkan
>action-nya. Dalam pemberitaan kemarin ada usulan Marzuki agar
>keluar dari DPP Partai Golkar untuk mengusut skandal Bank Bali
>yang diduga melibatkan partainya.
>
>''Saat ini rakyat sudah lama menunggu adanya clean government, dia
>(Marzuki) harus bisa merealisasikan, walau secara bertahap,'' katanya.
>
>Lebih lanjut dikatakannya, bila sudah bersedia menjabat sebagai jaksa
>agung, maka secara otomatis Bung Kiki-demikian panggilan Marzuki-harus
>sudah memosisikan dirinya sebagai milik rakyat. Namun alumnus
>FH Universitas Parahyangan tersebut, menurut Aberson, harus siap mundur
>bila dalam perjalanan jabatannya tidak dapat membuktikan janjinya.
>Aberson juga mengajak semua pihak tidak pesimistis terlebih dahulu
>terhadap Marzuki, karena track record-nya selama ini tidak buruk.
>
>''Memang posisi Marzuki sangat sulit, karena di awal kariernya sudah
>mendapat sandungan perkara kakap, yaitu kasus KKN Soeharto dan Bank
>Bali,'' katanya.
>
>Makin Kuat
>
>Seperti diberitakan, mengutip berita Media Indonesia edisi Sabtu,
>keterlibatan sejumlah pejabat Pemerintah dan anggota DPR dalam
>skandal Bank Bali makin kuat. Laporan panjang PwC menyebut
>yayasan yang dipimpin Hasri Ainun Habibie ikut mendapat bagian.
>Bahkan, terdapat satu orang yang identitasnya tak dapat
>ditelusuri oleh PwC, juga kecipratan.
>
>Laporan tersebut mengungkapkan, dana Rp 546 miliar yang diambil
>dari Bank Bali ternyata tidak hanya dinikmati satu orang,
>melainkan oleh banyak pihak lainnya. Bahkan, sejumlah pejabat
>Pemerintah dan anggota DPR juga menerima dana tersebut.
>
>Yang menghebohkan, Yayasan Orbit yang dipimpin Ny Hasri Ainun Habibie
>ternyata ikut mendapat bagian dari dana tersebut. Jumlah dana yang
>diterima Yayasan Orbit tercatat Rp 2 miliar. Dana itu dikirim kepada
>rekening YAAB Orbit di BNI Cabang HI dari Arung Gauk Jarre, eksekutif
>dalam perusahaan milik Emil Abeng, melalui cek yang dikeluarkan
>Bank Lippo bernomor LPC 340002-0.
>
>Saat menanggapi hal itu, Akbar Tanjung menegaskan, teknis penyampaian
>laporan itu mesti dilakukan oleh DPR. Begitu juga yang mengundang
>mereka yang disebut-sebut dalam laporan PwC dilakukan di DPR,
>khususnya komisi II atau IX.
>
>Sedangkan teknik penyampaian ke masyarakat lebih luas sesuai dengan
>pembicaraan dengan Presiden Abdurrahman Wahid, menurut Akbar, sedang
>dipikirkan. ''Presiden sedang memikirkan bagaimana teknik
>penyampaian nanti setelah diproses di DPR,'' ujarnya. (di,F4-23t)

Reply via email to