Saya sebagai simpatisan PDI-P agak terkejut membaca
posting ini. Menurut saya 'pesta' telah berakhir, dan
kini saatnya kita memberikan kesempatan untuk semua
pihak untuk bekerja keras, khususnya dalam menanggulangi
masalah perekonomian yang sedang terpuruk ini.

Keterpaduan antar KKG dari PDI-P dan BS dari PAN akan
merupakan tonggak yang kuat apabila mereka bersatu.

Masalah Agama yang menjadi issue sensitif di-Negara ini,
lebih baik tidak dikobarkan lagi dalam era yang baru ini.
FPI belum tentu mewakili kepentingan mayoritas umat Islam.

Alangkah indahnya kita bila dalam masa-masa kini, kita
tetap bersatu dengan tidak melihat kepentingan golongan,
melainkan melihat kepada kepentingan yang lebih besar lagi.

Semoga Tuhan memberkati Kabinet (ber-Garansi?) ini dan
mereka akan bersatu dalam menanggulangi masalah yang
krusial di-Negara kita dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Salam,
bRidWaN


At 09:11 PM 11/3/99 EST, Mardhika Wisesa wrote:
>Sebuah gereja terbakar, mungkin ini yang pertama dalam sejarah pemerintahan
>(muslim) kabinet Presiden KH. Abdulrahman Wahid.
>
>Inikah yang janji (atau ingkar janji) yang selalu dibilang oleh para
muslim di
>pemerintahan, bahwa jikalau mereka memenangkan pemilu atau menjadi mayoritas
>di MPR atau di pemerintahah, kaum minoritas akan dilindungi. Terbukti, janji
>para Muslim adalah BOHONG BELAKA!!
>
>Mulai dari penghianatan fraksi hijau dalam hasil pemilu yang berhasil
>meloloskan Amien Rais sebagai ketua MPR dan Gus Dur sebagai presiden,
walaupun
>sebenarnya pemilu adalah kemenangan (walau tidak mutlak) fraksi nasionalis
>PDIP.
>
>Bukan itu saja, melalu usaha-usaha provokasi dan agitasi yang dilakukan oleh
>partai-partai hijau untuk menjatuhkan PDIP, dengan dalih bahwa megawati bukan
>muslim sejati, pimpinan wanita, banyak legislatif PDIP yang kristen, dll.
>
>Inikah hasilnya? setelah SU MPR/DPR dihijaukan oleh para reformator Muslim,
>sekarang mereka akan menghijaukan seluruh Indonesia???
>
>Mardhika Wisesa
>
>PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM BAKAR GEREJA DI DEPOK
>
>JAKARTA, (SiaR, 3/11/99). Ratusan pemuda yang tergabung dalam
>Front Pembela Islam (FPI) bersenjata golok, pedang, dan bom molotov
>membakar rata bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat
>Shalom, di Jalan Kembang Liu Depok, Selasa (2/11) sekitar pukul 03.00
>dinihari.
>
>Keterlibatan FPI terungkap karena para penyerang berteriak dengan
>teriakan lantang menyebutkan nama organisasi mereka. Hal ini dibenarkan
>oleh sumber di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11) ini. Sumber itu menyatakan
>akan menggunakan klaim para penyerbu itu untuk memulai penyelidikan kasus
>tersebut.
>
>Pihak kepolisian hingga kini belum memperoleh motif di balik
>penyerbuan tersebut. Tapi salah seorang warga gereja yang kebetulan
>bertempat tinggal di dekat gereja itu menyebutkan kemungkinan pembakaran
>itu menyangkut izin pendirian rumah ibadah gereja yang telah berdiri sejak
>tahun 1994 itu.
>
>Para penyerang itu, menurut kesaksian sejumlah warga, merupakan
>orang-orang yang tak dikenal warga penduduk sekitar lokasi gereja. Ketika
>penyerbuan terjadi, beberapa warga setempat yang juga muslim mencoba
>mencegah tindakan para penyerang yang ditaksir jumlahnya mencapai tiga
>ratusan orang itu. Bahkan salah seorang warga yang ingin mencegah
>pembakaran gereja itu sempat dikalungi clurit lehernya oleh para
>penyerang, sehingga ia tak berdaya sama sekali.
>
>Ketua Umum FPI Al Habib Muhammad Rizieq, serta Sekjennya M Annam
>tak berhasil ditemui di markas mereka di kawasan Ciputat. Saluran telepon
>genggam-nya juga dimatikan sehingga SiaR kesulitan untuk memperoleh
>konfirmasi dari mereka.
>
>Menurut sejumlah saksi mata saat penyerbuan itu, seorang warga
>mengenali salah satu pemimpin penyerbuan itu adalah Habib Razief Siddiq
>yang di dalam struktur organisasi FPI menjabat sebagai Panglima Perang.
>
>FPI dikenal masyarakat sebagai salah satu ormas Islam yang juga
>terlibat di dalam berbagai pengerahan massa untuk "mengamankan" jalannya
>Sidang Umum MPR lalu. Sumber di kalangan ormas Islam menyebutkan
>keberadaan FPI tak terlepas dari keterlibatan Pangdam Jaya Mayjen Djadja
>Suparman. Tujuannya, kata sumber itu, untuk membuat berbagai provokasi
>yang mengarah kepada terjadinya konflik horisontal antar warga
>masyarakat.***
>
>---------- SiaR WEBSITE:
>http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html
>
>____________________________________________________________________
>Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
>
>

Kirim email ke