SUARA PEMBARUAN DAILY
-------------------------------------------------------------------------

Warga GPIB Depok Minta DPR Perjuangkan Penerbitan IMB
Jakarta, 10 November

Warga anggota Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB), Jemaat "Shalom"
Depok, Jawa Barat, meminta DPR RI untuk memperjuangkan penerbitan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) atas gedung gereja mereka yang telah hangus dibakar
sekelompok massa tak dikenal, Selasa (2/11) lalu. Sejak 16 tahun gereja itu
dibangun di Depok, Wali Kota setempat tidak bersedia mengeluarkan IMB dengan
berbagai alasan, sampai akhirnya gereja itu dibakar.

"Kami tidak menuntut biaya ganti rugi atas tindakan anarkis yang memilukan
itu, tapi mohon pemerintah dalam hal ini Wali Kota Depok segera mengeluarkan
IMB agar menjadi dasar hukum yang kuat bagi pendirian rumah Tuhan itu
kembali," demikian pernyataan sekaligus tuntutan yang disampaikan delegasi
GPIB Shalom Depok dalam pertemuan dengan Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPR RI,
Selasa (9/11) di Jakarta.

Delegasi GPIB yang dipimpin Ny Joice Yonggara dan Ny LS Helling dalam
pertemuan itu diterima anggota Fraksi PDIP KH Aris Munandar, Rekso Ageng
Herman, Sambar Soerjadi, Usman Lambontonia dan Jacobus Kamarlo Mayongpadang. 

Ny Joice yang juga Penatua Jemaat Shalom mengatakan, pengurusan IMB untuk
pembangunan gereja mereka sudah dilakukan sejak tahun 1993, namun sampai kini
IMB yang sangat dibutuhkan itu tidak pernah keluar. Bahkan sebenarnya telah
didukung pula dengan persetujuan warga setempat dan rekemondasi dari kepala
desa dan Camat Depok agar gereja itu bisa dibangun.

"Tapi ketika kami mendesak Wali Kota Depok untuk segera mengeluarkan
rekomendasi penerbitan IMB, jawabannya ada beberapa warga yang keberatan
berdirinya gereja tersebut. Tapi keberatan itu tidak kuat, karena mereka
berasal dari kelurahan/kecamatan lain yang jauh dari lokasi gereja," ujar Ny
Joice.

Menanggapi permintaan delegasi, Rekso Ageng Herman, salah satu dari anggota
Fraksi PDIP mengatakan, akan memperjuangkan sepenuhnya tuntutan anggota jemaat
GPIB tersebut tanpa harus lagi ada diskriminasi, karena itu sudah merupakan
komitemen pemerintahan Indonesia baru di bawah kendali Presiden KH Abdurrahman
Wahid.

"Tidak hanya Jemaat Shalom, tapi semua rumah ibadah termasuk gereja harus
mendapatkan IMB yang mudah tanpa ada lagi diskriminasi," demikian Rekso Ageng.




Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ferdinandus KARTIKO <[EMAIL PROTECTED]>
To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, November 09, 1999 6:56 AM
Subject: RE: [pk-timur] Informasi Gereja Terbakar



____________________________________________________________________
Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

Reply via email to