Dear Daeng Ida,

Senang sekali saya dapat membaca puisi-puisi anda lagi disini, apalagi
dalam beberapa hari terakhir ini ada 'kecamuk' di forum@, dan puisi2 tsb.
memanggil saya untuk mengomentarinya (baca: bukan membalasnya lagi dengan
puisi).

Kesedihan kehilangan seorang 'sahabat' pada puisi 1 memang terasa sakit
dan sangat wajar apabila dari 'inner side' kita menginginkan kehadiran
'sahabat' yang persis sama dengan yang lama. But, is it possible?

Menarik membaca puisi anda yang ke 2, karena itu merupakan 'improvisasi'
dari keadaan di tanah air saat ini, dan ajakan anda untuk membangun
jembatan lagi sangat ideal, dan saya yakin, uluran tangan akan hadir
selama yang mengajak itu tidak merusak tatanan yang sudah ada.

Semoga, saya masih tetap menjadi salah satu 'sahabat' anda tsb. yang tetap
dapat membuat anda tersenyum bagaikan nyanyi dedaunan jagung di kota anda,
dan saya sambut uluran tangan anda untuk membangun jembatan yang terputus
itu...ehem..apakah itu jembatan di persimpangan highway 23 dan 38...;-)

salam hangat selalu,
-----------------
M Dharma Datubara
[EMAIL PROTECTED]

                "PEACE: It's A Beautiful Sight To See"

Kirim email ke