Title: ROL 22-12-1999 - Gempa Guncang Jakarta dan Bandung
 
Republika Online
Profil REPUBLIKAMedia KitPenelusuranKembali ke Home Page
Republika Online edisi:
22 Dec 1999


Berita Hari Ini Berita Sebelum Berita Berikut

Gempa Guncang Jakarta dan Bandung

JAKARTA -- Gempa bumi mengguncang Jakarta dan Bandung tadi malam pukul 21.15. Gempa yang terukur selama 45 detik itu berkekuatan enam Skala Richter. Pusat gempa menurut Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi dan Geofisika (PGN-BMG) Jakarta diperkirakan di Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, Selat Sunda, 83 Km arah tenggara Samudera Hindia.

Posisi gempa berada pada 7'21 Lintang Selatan (LS) dan 105'64 Bujur Timur (BT). Sedang kedalamannya berada pada kisaran normal sekitar 33 km. Menurut PGN BMG, gempa tersebut dirasakan di Jakarta dengan kekuatan getaran yang dirasakan manusia sebesar tiga hingga empat MMI.

Di Jakarta, gempa sempat membuat panik mereka yang masih kerja di kantor, terutama gedung bertingkat. Di kantor berita Antara, belasan orang berhamburan ke luar ruangan di lantai 20 untuk segera turun ke bawah melalui tangga.

Di Hotel Grand Melia, Kuningan, beberapa tamu lari berhamburan ke luar hotel. Mereka panik ketika gempa tersebut sempat menggoyang gedung sehingga beberapa kaca terlihat bergetar keras dan sebagian retak.

Pengalaman mengerikan yang sekaligus menggelikan terjadi di Studio 12 TVRI. Saat menjelang gempa terjadi, ada tiga penyiar sedang bergiliran membaca materi berita Dunia Dalam Berita. Tepat ketika gempa terjadi, Chairul Tamimi sedang membaca naskah.

Tiba-tiba ketika terasa guncangan gempa begitu dahsyat, semua yang ada di Studio 12 Lantai III Gedung TVRI kabur, termasuk kameraman dan dua penyiar lainnya, Tengku Malinda dan Mico Kasah. Sebagian langsung turun tangga, sebagian lagi siap-siap di pintu ke luar.

Dengan jantung berdebar-debar, Chairul tetap bertahan di mejanya, membacakan berita. ''Saya terus komat-kamit beristighfar, keringat dingin mulai ke luar, mual, tapi saya pasrah dengan tetap berkonsentrasi,'' tuturnya menceritakan kembali pengalamannya.

Pada saat itu pula dia langsung melaporkan terjadinya gempa di Jakarta. ''Saya melaporkan sekarang terjadi gempa di Jakarta....'' Bahkan ia juga sempat menerima dan menyampaikan secara langsung laporan gempa yang terjadi di Bandung.

Satu hal yang tetap membuat Chairul bertahan adalah ketika dia melihat kamera masih nyala. Sehingga dia merasa berkewajiban untuk tetap tampil di depan kamera.

Suatu yang tak tampak di mata pemirsa televisi saat itu di atas kepala Chairul terdapat lampu-lampu ribuan watt berikut kerangka besi yang menopangnya. ''Saya hanya berpikir, kalau sampai satu lampu jatuh, saya langsung ke luar,'' ujar Chairul lagi, ''tapi, alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan acara sampai tuntas.''

Rekan-rekan kerja Chairul cuma bisa geleng-geleng kepala. ''Kok nekat benar, masih duduk di situ,'' komentar mereka. Usai acara siaran berita itu, semua alat pun dicek.

Di Bandung gempa juga dirasakan oleh masyarakat, terutama di Bandung Selatan dan Tenggara. ''Pintu-pintu bergoyang, bola menggelinding sendiri, dan pigura pun sampai miring,'' kata seorang penduduk di Bandung Selatan.

Guncangan gempa juga dirasakan warga beberapa kota di kawasan Selat Sunda, seperti Merak, Cilegon, Anyer, dan Bandarlampung. Dicky, petugas front office merangkap net audit Hotel Permata Krakatau Cilegon, umpamanya, mengatakan gempa sempat mengguncangkan komputernya. Ia dan beberapa rekannya sesama petugas hotel sempat kaget, namun segera bisa menguasai diri. ''Tapi para tamu cukup tenang,'' kata Dicky.

Siswanto, petugas front office Kartika Beach Hotel Bandarlampung mengatakan getaran gempa juga terasa di kediamannya. Sedangkan Muchlis, petugas Merak Beach Hotel mengatakan meski merasakan getaran gempa, tak sampai terjadi gelombang pasang pada air laut. ''Ketika gempa, saya masih di rumah, dan melihat orang-orang berlarian ke luar rumah,'' katanya.

Menuju lembar atas

[HOME ] [INDEX LENGKAP] [BERITA UTAMA] [NASIONAL] [IPTEK] [EKBIS]
[NUSANTARA] [JABOTABEK] [INTERNASIONAL] [HIBURAN] [OPINI]
[OLAHRAGA] [BIDIK] [TELUSUR]

Diterbitkan oleh Republika Online
Hak Cipta © PT Abdi Bangsa 1999




Kirim email ke