...Semua pejabat desa tempat Mat Dra'i tinggal sudah masuk ke dalam jaringan penjahat. 
Barisan mereka terdiri atas wakil rakyat, perangkat kepala desa, hakim, jaksa, 
politisi, tentara, dan lain-lain. Mereka bekerja tidak dengan jujur. Jumlah anggaran 
dibengkakkan agar sebagian uang untuk melayani rakyat masuk ke dalam kantong sendiri. 
Sogok dan suap berlangsung terang-terangan dan makin hari makin banyak besaran 
rupiahnya. Hukum diperdagangkan. Rasa aman diperjualbelikan. Wakil rakyat mau bekerja 
kalau diberi uang. Jabatan harus dibayar. Ternyata mereka itu -- semua penduduk desa 
-- adalah bekas penjahat. Semua penduduk desa pernah masuk penjara. Mereka penjahat 
kambuhan alias bromocorah.

Ketika seorang tamu asing bertanya, ''Apakah desa itu bernama Republik Indonesia?'' 
Mat Dra'i ragu-ragu untuk menjawabnya. Sebetulnya, di dalam hati ada pengakuan itu. 
Namun, dia was-was sebab menepuk air di dulang akan tepercik muka sendiri. Tapi, apa 
arti percikan tersebut manakala semua orang adalah bromocorah?

(http://www.republika.co.id/2002/29/11399.htm)




MailCity. Secure Email Anywhere, Anytime!
http://www.mailcity.com

Kirim email ke