Saya juga mau ikut komentar, walaupun tidak ditanya. Namun kalau merasa
komentar saya tidak relevan atau kontekstual, silakan anda buang
saja...nggak apa-apa, kok gitu aja repot-repot...:-)

Saya tidak punya latar belakang pendidikan ilmu politik atau political
science, karena pendidikan formal tingkat universitas saya adalah Ekonomi
atau Economics. Namun saya merasa bahwa pengetahuan umum mengenai ilmu
politik dan hukum ketatanegaraan adalah penting bagi seluruh warganegara
Indonesia, terutama yang memiliki tingkat pendidikan tinggi apapun latar
belakang studinya.

Untuk membuat ilmu politik itu menjadi menarik bagi setiap orang, saya
merasa diskursus mengenai berbagai isu merupakan wacana yang efektif.
Diskusi mengenai perubahan UUD1945, proses pemilihan Presiden dan Wapres,
hubungan antara lembaga tinggi negara dsb, dapat membuat kita lebih tertarik
mendalami masalah-masalah yang terkait dengan masa depan bangsa dengan
menggunakan 'alat bantu' ilmu politik dan hukum ketatanegaraan itu.

Diskursus dan pendalaman ilmu politik itu merupakan bagian dari 'civic
education' yang diperlukan Indonesia dalam mempertahankan proses
demokratisasi yang berlangsung sekarang ini. Tanpa keikutsertaan sejumlah
besar anggota masyarakat dalam proses pengambilan keputusan mengenai hal-hal
yang begitu strategik, maka masa depan bangsa kita akan ditentukan hanya
oleh segelintir orang. Kalau ini terjadi, maka sistem yang berlaku bukanlah
demokrasi tetapi oligarkis, dan kita semua bertanggungjawab telah
menyia-nyiakan kesempatan itu.

Saya sadar bahwa diskusi saja tidak cukup, oleh karena itu saya ingin
menghimbau kepada Permias di masing-masing kota untuk sering-sering
mengirimkan buah pikiran, petisi, atau apapun kepada Pemerintah, DPR dan
MPR, Parpol, surat kabar dsb. Bahwa tidak semua masukan atau pikiran itu
didengarkan atau dilaksanakan bukan menjadi penghalang, itu adalah bagian
dari suatu proses yang panjang.

Saya sendiri kerap mengirimkan masukan kepada berbagai pihak di Indonesia.
Sebagai contoh yg terakhir, saya mencoba mengirimkan surat kepada Ibu
Megawati (Ketua Umum PDI-P), melalui e-mail kepada kenalan saya di PDI-P,
agar dia tidak mencalonkan diri lagi jadi Ketua Umum. Hal itu saya pandang
perlu karena parpol Indonesia harus bergerak menuju parpol profesional yg
mampu mengembangkan idealisme, platform politik dan program yg dapat
'ditawarkan' kepada masyarakat, keluar dari ikatan sentimentil maupun kultus
individu yg lebih mendominasi PDI-P selama ini. Apabila hal itu dapat
dilakukan, maka PDI-P akan menjadi partai yang jauh lebih disegani
dikemudian hari. Sedangkan Megawati sendiri, jadi atau tidak jadi Ketua Umum
akan tetap dianggap sebagai orang yang paling berjasa dalam 'revival' PDI-P
dari kehancurannya di masa orde baru. Hal itu tidak berarti saya pro atau
anti Megawati, atau pendukung PDI-P dsb. Saya pro-kepentingan nasional
Indonesia.

Contoh lain, saya memberikan masukan kepada Menhutbun yang adalah Ketua
Partai Keadilan melalui anggota Partai Keadilan di Washington DC (silakan
tanya Rosadi). Apakah hal itu berarti saya orang Partai Keadilan atau bukan,
tidak ada relevansinya.

Demikian saya melihat peran saya dalam perbincangan masalah politik
Indonesia dalam forum ini. Silakan anda mendefinisikan sendiri posisi anda
masing-masing.

Salam
Mahendra

-----Original Message-----
From: Notrida Mandica <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Friday, March 31, 2000 3:33 PM
Subject: Re: just curious


>Dear Mr. Curious,
>
>Untuk memberi sedikit nuansa saja, saya mau tulis:
>
>1.  Bicara politik tidak berarti belajar Political Science. Di universitas,
>kita bilang 'majoring in Political Science,
>kita tidak mengatakan majoring in Politics.  Majoring in Politics means
>mastering in the field of
>political practice, political strategies, and political movements.
>
>2. Political Science di US focusnya bukan tentang debat atau retorika (ini
>dipelajari di Communication).
>Political Science focusnya adalah the science of politics, including grand
>theories seperti the science of states, nations, political  behavior,
>election, phylosopy, comparative among nations/states, international
>relations, policy making process dan sub theories seperti political
>psycology, individual behavior (presidential candidates etc.), political
>economy, area studies, anthropology politics, etc.
>
>3. Politics itself is a broad concept.  Orang-orang dapat menghubungkan
diri
>mereka dengan diskusi tentang politics sebatas pada interaksi individu,
>fungsi negara, dan fungsi pemerintah.  Kebanyakan tentang pragmatis
>approach, tidak pada 'beyond' the realities.
>
>4. Anybody can talk about politics, however, it is not necessary that he or
>she masters in its science.
>
>5. Sebagai tambahan, saya majors in Political Science.  Saya senang diskusi
>tentang maximizing the understanding of state, government, and political
>actors and their functions in politics, economy, society, and policy
>process, etc. in order to bring about democracy.
>
>I hope I answer your coriousity
>
>salam,
>
>ida

Kirim email ke