In a message dated 4/13/00 2:24:47 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: << Apakah Juwono bagian dari ICMI? Jadi bisakah dia menjawab? Terimakasih, lae. Helson SIAGIAN >> Dulu Juwono masuk Dewan Pakar, tapi nggak aktif. Dia kurang disukai karena dianggap terlalu nasionalis (saya nggak mau pakai istilah sekuler). Artinya, dia dituding kurang warna agamisnya. Padahal, sepanjang yang saya tahu, Juwono itu sangat baik ahlaknya. Untuk detilnya saya nggak bisa cerita di sini. Pasalnya, soal keimanan dia hanya Dia lah yang tahu, bukan saya atau si A atau ustad B atau ulama C. Saya sih nggak mikirin, seperti kata Gus Dur, gitu saja kok repot-repot;-). Jadi kita memang nggak perlu membayangkan dia memakai atribut-atribut atau simbol. Dia bukan tipikal begitu. Mungkin itu pula yg membuat dia gerah di ICMI dulu. Juwono bisa ngomong soal ICMI karena dia tahu konstelasi ICMI dalam peta politik dan kultural Indonesia. Dia banyak berteman dengan pentolan intelektual ICMI, sebagaimana juga dengan kawan-kawan sosialis. Cuma kalau dia ngomong ICMI, kayaknya banyak yang nggak kuku mendengarnya. Hheheehkek salam, pp