Saya jarang ngomongin AMien bukan karena jadi pendukung ataupun partisan. Tapi memang kebetulan sekali kok sejalan mulu ya...:) Contohnya apa yg diucapkan AMien di bawah ini kan senapas dengan yg saya omelkan mulu itu. Juga tentang contoh Malaysia itu kan sering banget saya lemparkan. Terus bersuara kenceng Mien....:) Emang suara-suara monyet macam Muhaimin Iskandar itu nggak perlu didengerin. Pabottinggi juga akhir-akhir ini mengherankan. Kalau saya sih jelas setuju kalau Tanjung dan Amien terus kritis. Akhir-akhir ini Gus DUr juga sudah rada "beneh". Contohnya mulut usilnya sudah mulai disesuaikan dengan jabatannya sebagai presiden. Juga pernyataan Gus Dur yang tidak memperdulikan isu-isu nggak mutu tentang impeachment patut diacungi jempol. Emang dimana-mana cuman Matori dan Muhaimin Iskandar saja yang hiper-reaktif menanggapi isu sidang istimewa. Biasaaaa lah.... tipe-tipe KBA (kiss boss' ass) macam Abdul Gafur jaman ORBA. Mungkin juga karena mereka terlalu pinter sehingga nggak bisa membedakan mana retorika mana manuver politik terbuka. Oya, gimana sih Golkar itu, masak Gafur mau dicalonkan jadi gubernur Maluku Utara? Nanti siapa yang mau disungkemi? Pak Harto? Anjasmara ------------------------------ Amien Kembali Serang Gus Dur JAKARTA---Suara Merdeka Meski baru selang dua hari dilakukan pertemuan di Yogyakarta, Ketua MPR Amien Rais kembali melakukan manuver secara terbuka. Kali ini dia menilai, pemerintahan Gus Dur hingga kini belum ada sisi ekonomi yang konkret untuk pemulihan ekonomi. Bahkan, dalam beberapa persoalan penting ekonomi, menurut Amien, justru terjadi kegagalan. Seperti penjualan aset BPPN, bank-bank yang masih bleeding walau sudah direkap, dan berkembangnya masalah praktek KKN. Pemerintahan Gus Dur saat ini, kata dia, ternyata permainannya sama dengan saat pemerintahan Soeharto dan Habibie, hanya pemainnya saja yang diganti oleh wajah baru. "Tapi mereka lebih pandai dan cerdik," kata Amien di Hotel Century Park, Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, pemerintahan Gus Dur tak mempunyai sisi yang jelas arah serta tujuannya. Setelah konglomerat kolaps dan seluruh kinerja tidak sesuai dengan cita-cita demokratisasi, yang artikel dalam UU hanya menjadi pajangan, tak jelas lagi arah yang dicapai. Padahal mestinya, lanjut dia, ada program yang jelas, sehingga visualisasi konkret bisa diwujudkan. "Saat ini tidak ada koordinasi antara pengusaha dan pemerintah, ditambah lagi banyak tim tak resmi di luar kabinet, bahkan mungkin ada tim siluman, sehingga berbagai resep yang diberikan IMF sulit dijalankan untuk menuju pembangunan ekonomi." "Saya iri dengan Malaysia, pembangunan di sana berjalan cukup bagus di bidang ekonomi, tidak hanya masalah kalangan menengah, tapi juga konglomerat dapat dikendalikan supaya tidak liar, tapi yang kecil juga diberdayakan. Sementara di Indonesia, tidak ada. Orientasinya tidak jelas, UKM akan diberdayakan seperti apa," kata Amien. Argumen Gombal Dia juga menilai, argumen berbagai pakar bahwa kondisi ekonomi disebabkan oleh elite politik yang tidak berhenti bertikai, sebagai argumen gombal. Karena, menurutnya, bagaimanapun dalam negara demokratis hal itu memang harus terjadi. Parahnya kondisi ekonomi, menurut Amien, disebabkan oleh faktor keamanan yang tidak terjamin seperti yang diungkapkan Menhan bahwa pemerintah belum bisa memberikan jaminan keamanan kepada rakyat, di samping stabilitas politik yang belum ada. Menurut Amien, jika ini terus berlangsung, maka tidak akan ada iklim kondusif untuk menggerakkan iklim perekonomian. Sementara itu, secara terpisah pengamat politik LIPI Mochtar Pobotinggi mengatakan, meski nanti rapor Gus Dur merah tidak sepakat jika sidang tahunan MPR Agustus 2000 jadi ajang menjatuhkan Presiden. "Konyol, menjatuhkan Abdurrahman Wahid lewat impeachment," kata pengamat politik LIPI itu. Apalagi sudah ada kesepakatan dari pertemuan Gus Dur, Wapres Megawati, Ketua MPR Amien Rais, Ketua DPR Akbar Tanjung, plus Sri Sultan HB X di Yogyakarta 1 Agustus lalu, untuk tidak menjadikan sidang tahunan MPR menjadi sidang istimewa. Siasat pun dirancang agar pemerintahan yang legitimate ini tetap dipertahankan dengan tetap menyelamatkan agenda reformasi. Menurut Pabottingi, untuk mengendalikan kontroversial Abdurrahman Wahid, maka perlu dirumuskan sistem demokrasi parlementer. "Harus ada seorang perdana menteri," katanya dalam diskusi di CSIS. Penunjukan menteri pertama dalam pemerintahan presidensial bagi dia tidak menyelesaikan masalah. "Sebab menteri pertama tetap di bawah presiden," ujar Pabottingi. Artinya, Abdurrahman Wahid masih bisa mengintervensi keberadaan menteri pertama. Sejatinya dia sudah sering mengusulkan gagasannya ini. "Tapi nggak pernah didengar," katanya kecewa. Kekecewaannya juga merembet kepada Akbar dan Amien. Sebab, kedua pimpinan legislatif itu malah sibuk mengurusi persoalan presiden. Padahal, ada tugas utama yang seharusnya dikerjakan Amien, yakni amandemen UUD 1945, termasuk kemungkinan membicarakan sistem demokrasi parlementer. PAH I MPR terkesan dibiarkan bekerja sendiri. "Dia (Amien) malah sibuk ngurusin bagaimana bisa meng-impeach Abdurrahman Wahid," kata dia. Saat menanggapi pernyataan Amien pascapertemuan Yogyakarta, Wakil Sekretaris F-PDI Tjahyo Kumolo menilai memang Amien sengaja terus melakukan manuver secara terbuka dan tertutup dengan berbagai strategi komunikasi dan melempar bola secara acak untuk membangun opini. Menurut pengamatan Direktur Balitbang DPP PDI-P itu, gerakan poros tengah secara kontinu dilakukan secara sistematis dengan tetap melihat momentum yang menguntungkan semua pihak. "Di sisi lain mereka siap berbenturan langsung dengan posisi Gus Dur, tapi menghindar jika harus berbenturan dengan NU. Jadi, Amien itu selalu menyerang setiap gerak dan manuver Presiden Gus Dur," ujarnya. Masih menurut mantan Ketua DPP KNPI itu, Amien siap dengan aliansi atau koalisi baru yang sedang dibangun dan siap menghadapi setiap serangan balik. Di sini tampaknya secara individu anggota fraksi PAN dan PBB dengan aktif melakukan komunikasi dengan partai lain.*** ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com