Wah, si mbak Irna ini mesti langganan permias@. Saya sudah tulis bahwa si Priyadi itu bukan pelopor UKM kan sudah lama. Coba silakan dibuka file-file posting saya waktu bahas Syahril, berkaitan dengan si Priyadi. Dulu saya sudah sempat singgung si Sugianto yg justru namanya diabadikan sebagai "Sugianto Award". Gus Dur aja yang tukang tipu atau emang dia juga ditipu. Emang bau busuk nggak bisa disimpan lama. Anjasmara ------------------------------------------------------ Gus Dur Salah Menilai, Prijadi Bukan Konseptor UKM Reporter: Irna Gustia detikcom - Jakarta, Menteri Keuangan yang baru Prijadi Praptosuhardjo yang selama ini dibangga-banggakan Presiden Gus Dur karena komitmennya pada usaha kecil menengah ternyata tidaklah benar. Prijadi ternyata bukan konseptor UKM, malahan lebih banyak terlibat dalam penyaluran dana koorporasi buat konglomerat. Prijadi sendiri sudah membantah hal itu usai pertemuan bersama tim ekuin kabinet baru bersama IMF, WB, ADB pada Kamis,4/8/2000). “Tidak Saya bukan konseptor UKM,” kata Prijadi usai jumpa pers waktu itu. Padahal dalam menjawab pertanyaan wartawan dalam pengumuman sidang kabinet, Rabu,(23/8/2000), Presiden Gus Dur mengatakan dirinya menunjuk Prijadi karena komitmennya pada usaha kecil menengah yang sudah diketahuinya sejak 16 tahun lalu. Seperti pada laporan ICW (Indonesian Corruption Watch) yang ditulis harian Republika Sabtu,(25/8/2000), ternyata Prijadi lebih banyak terlibat dalam urusan pengusuran kredit koorporasi (usaha skala besar) ketimbang UKM. Prijadi diduga terlibat korupsi sewaktu menjabat sebagai direktur BRI. ICW sendiri menurut Teten Masduki telah melayangkan surat keberatan atas pengangkatan Prijadi sebagai Menkeu kepada Gus Dur pada 24 Agustus 2000 lalu. Dimana dalam surat itu dilengkapi lampiran yang menjelaskan secara rinci dugaan keterlibatan Prijadi dalam kasus korupsi di BRI yaitu dalam kasus salah urus pengucuran kredit kepada dua konglomerat yakni The Ning King (Kelompok Argo Manunggal) dan Djoko S. Tjandra (Kelompok Mulya). Teten mengatakan pemberian kredit BRI kepada The Nin King melalui PT Griya Tangerang Estetika (GTE) dan kepada Djoko melalui PT Griya Mulia Indah (GMI) berindikasi kuat menyimpan praktek KKN pelanggaran hukum dan penyalahgunaan wewenang. Jaksa Agung sendiri menurut Teten sebenarnya sudah dilapori kasus ini, tapi tak menanggapinya. Dari penelitian ICW, salah urus pengucuran kredit yang dilakukan berlangsung dalam kurun waktu dua tahun, 1996-1998. Waktu itu, petinggi BRI berani mengambil kebijakan untuk meningkatkan volume kredit untuk pengusaha besar sampai 100 persen atau mencapai Rp 20,993 triliun. Beberapa petinggi BRI waktu itu yang harus bertanggungjawab atas salah urus pengucuran kredit BRI adalah Direktur Utama Djokosantoso Mulyono, Direktur Bidang Korporasi Prijadi Praptosuhardjo dan Kepala Urusan Korporasi Djoko Suryoko Ruslan. Senada dengan Gus Dur, ekonom senior Emil Salim pun mengtakan Prijadi dikenal karena dekat dengan urusan masalah ekonomi kerakyatan. “Saya kira Gus Dur memilih dia karena kemampuan Prijadi yang direktur BRI dalam menjaring simpati masyarakat sampai pedesaan karena BRI nya itu,” ujar Emil usai acara Media Indoensai afternoon tea, Jumat,(25/8/2000). Gus Dur sendiri menurut Emil dari awal sudah menolak alasan ketidaklulusan Prijadi dalam fit & proper test bankir oleh BI. “Gus Dur melihat fit & proper test itu menghukum kemerdekaan sipil,” ujar Emil. Tetapi menurut Media Indonesia, Sabtu,(26/8/2000) Prijadi selama ini memang kerap mengaku-ngaku sebagai konseptor usaha kecil. Seperti ditulis Media, pengakuannya itu diilhami oleh penghargaan Sugianto Pioneer Award 1998. Informasi itu pula yang diberitahukan kepada Kepala Negara tanpa bukti sama sekali. Sementara surat asli penghargaan internasional itu sengaja dihilangkan dan tidak diinformasikan kepada Preskom BRI, Menkeu, maupun Gubernur BI. Sedangkan konseptor asli, yakni Sugianto sudah meninggal. Soal ini Prijadi memang harus jujur. (gus) ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com