Masyarakat telekomunikasi harus disadarkan bahwa adanya monopoli
telekomunikasi di Indonesia tidak terlepas tingkat kecerdasan rata-rata
masyarakat di bidang tersebut. Ini kalau kita ingin memasyarakatkan
telekomunikasi. Bohong kalau dikatakan tiada kaitan keduanya.
     Kecerdasan bisa dalam bentuk pola pikir jaringan, sistem manajemen
informasi, disain operasional informasi, inovasi aplikasi pesawat, sampai
kalkulasi sistem telekomunikasi.
     Contoh sederhana adalah kring telepon  <gratis>.
     Apa jadinya bila masyarakat sudah bisa memanfaatkannya sebagai kode.
Rasanya untuk memberi kabar "sehat wal afiat", "sampai dengan selamat", atau
"ada di tempat" kepada kebarat, cukup dengan memainkan/mengatur interval
kring telepon. Akhirnya tidak makam pulsa sedikit pun.
     Bukankah itu minus point bagi perusahaan? Yang seharusnya memperoleh
pendapatan dari aktivitas masyarakat memanfaatkan telepon untuk memberi
kabar penting eh malah counter productive.
     Untuk menghapuskan monopoli telekomunikasi memang harus dengan cara itu
juga.
     Nah sekarang siapa mau mulai menggerakan kesadaran masyarakat dengan
cara demikian?


Salam,

Nasrullah Idris
----------------------
P.O. Box 1380 - Bandung 40013
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu
Email Lain : [EMAIL PROTECTED] <untuk darurat saja>

Kirim email ke