Title: Republika Online : http://www.republika.co.id
23 Nopember 2002
RAMADHAN TV7
Kampanye tidak Shalat?

Saya salut pada TV7 yang dalam bulan Ramadhan ini membuat program Salamun ya Ramadhan, sebuah tayangan yang terdiri dari 3 segmen, dan salah satu segmennya menceritakan tentang tokoh-tokoh masyarakat kita. Namun, rasa salut itu mendadak sirna saat menyaksikan program yang ditayangkan pada hari Selasa, 12 November 2002, pukul 15.30 WIB, yang menampilkan sosok Wardah Hafidz.

'Tokoh' itu dengan gamblang dan tanpa beban mengadakan bahwa shalat itu adalah ibadah konvensional yang dia tak lakukan lagi saat ini. Dalam acara itu, pemirsa dengan mudah dapat menyimpulkan bahwa shalat tidak ada korelasinya dengan perubahan. Si 'tokoh' tersebut menceritakan bahwa kemiskinan yang diderita seseorang tak akan teratasi dengan mengerjakan shalat, sehingga ia merasa tak perlu lagi shalat karena telah mempunyai cara tersendiri dalam berhubungan dengan Tuhan.

Setahu saya, Wardah Hafidz adalah seorang muslimah. Terlepas dari pernyataannya yang sudah barang tentu menjadi tanggungjawabnya sendiri, saya sungguh gundah dengan maksud dan tujuan TV7 menayangkan kisah 'tokoh' tersebut di bulan suci ini. Apa sebenarnya motivasi yang mendasari para pengelola TV7 menampilkan "kampanye tak perlu shalat" dalam bulan Ramadhan?

Saya juga mohon sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI), bagaimana sebenarnya peran dan fungsi MUI dalam mengayomi umat Islam Indonesia, khususnya menghadapi tayangan-tayangan televisi yang dapat mengikis nilai-nilai keberagamaan dan keimanan kita.

Trisna W
Kalibata, Jakarta Selatan



Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di : http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=104950&kat_id=20

Kirim email ke