Korelasi "Open Source" terhadap "Kesenjangan Intelektual" dan
"Pemasaran Software"

     Mengapa kecepatan produktivitas file HTM, HTML, ASP, PHP, dan
sebangsanya di Indonesia jauh melebihi program aplikasi EXE?
     Mengapa program aplikasi EXE cenderung jauh lebih mahal ketimbang
file HTM, HTML, ASP, PHP, dan sebangsanya?

     Padahal program aplikasi EXE jauh lebih dulu populer ketimbang
file HTM, HTML, ASP, PHP, dan sebangsanya?
     Jawabannya karena pada file HTM, HTML, ASP, PHP, dan sebangsanya,
setiap pembaca memperoleh kesempatan secara enjoy, mudah, dan leluasa
untuk membuka open sourcenya. Sekaligus melakukan modifikasi.
     Beginilah hubungan korelasi antara open source dengan tingkat
produktivitas file.
     Coba bayangkan, apa jadinya bila program aplikasi EXE pun
demikian.
     Saya yakin, program aplikasi (software) tidak akan mahal. Para
programmer akan berpikir  panjang dalam menetapkan tarif. Menetapkan
harga terlalu tinggi sama saja dengan penganyam kantong ketupat
menetapkan harganya Rp. 10.000 per buah.
     Karena itu adanya Operasi Sistem yang memberi fasilitas Open
Source seluas-luasnya kepada pengguna Komputer seperti LINUX perlu
dimanfaatkan.
     Mahalnya program aplikasi for Windows tidak terlepas dari
kurangnya fasilitas open source pada fasilitas itu. Sementara Windows
di Indonesia jauh lebih digandrungi ketimbang. Akhirnya para programer
EXE for Windows menjadi GEER (termasuk Microsoft), sehingga gilirannya
meningkatkan berganing position di hadapan konsumen. Seolah-olah
mereka berkata, "Tanpa program gua, kalian nggak bisa mengoperasikan
Komputer"
     Jadi dengan melakukan gerakan menggunakan LINUX sama saja dengan
mengurangi kesenjangan intelektual antara programer dengan konsumen.
     Dengan LINUX, kita tidak hanya diberi ikan yang sudah ada di
meja, tetapi juga kail, agar kita tahu proses, mengapa ikan sampai ada
di meja. Dengan kata lain, dengan LINUX, berarti kita digiring oleh
lebih mandiri.
     Ingat, pengetahuan akan menjadi kekuasaan bila hanya diketahui
oleh segelintir ummat manusia.


Salam,

Nasrullah Idris
------------------
Reformasi Sains Matematika Teknologi

Reply via email to