Kebodohan Kolektif terhadap pehitungan satu tambah satu sama dengan dua, yang dilakukan dengan komputer, bisa menimbulkan peredebatan panjang dalam memutuskan legalitas benar-tidaknya. Apalagi bila nuansa politis, gengsi, bersemayam di dalamnya. Akhirnya dilakukanlah jalan manual, yakni dengan jari tangan.
Memang sih beres. Tetapi dilihat dari kacatamata global, itu merupakan mencerminkan bahwa matematika pada bangsa yang bersangkutan masih merupakan peradaban yang sangat memprihatinkan. Salam, Nasrullah Idris