Mengingat Kebaikan Orang Lain

UMUMNYA orang lebih mudah mengingat hal-hal buruk orang lain daripada 
melihat hal-hal baik yang dimiliki orang lain. Ada kebiasaan 
masyarakat yang kurang baik yang berkembang di antara kita. Selagi 
seseorang berkuasa ia akan selalu dilihat dan dianggap baik walaupun 
belum tentu selamanya orang tersebut baik. Sebaliknya, bila seseorang 
tidak lagi berkuasa maka ia akan selalu dilihat dan dianggap jahat 
walaupun belum tentu ia berbuat jahat. 

Mencari kebaikan seseorang sering tergantung dari derajat 
kekuasaannya, kekayaannya dan segala predikat yang dilihat pada orang 
tersebut. Maka tidak heran dalam kehidupan masyarakat kita, ketika 
seorang presiden sedang berkuasa maka ia selalu dianggap dan dilihat 
baik bahkan dianggap sebagai sumber kebaikan (sekalipun tidak 
demikian sesungguhnya). Setelah presiden tersebut tidak berkuasa lagi 
maka dia dianggap dan dilihat jahat dan sumber segala kejahatan 
(sekalipun ia telah berjasa kepada bangsanya). 

Budaya yang berkembang seperti itu tidak memungkinkan manusia 
berdialektika dengan sejarah dari orang lain, baik keberhasilannya 
maupun kegagalannya. Budaya tersebut juga tidak membuat manusia mampu 
mengenang kebaikan manusia lain secara proporsional dan fair. 
Sehingga yang sering terjadi adalah hujat-menghujat dan saling 
menyalahkan satu dengan yang lain. Pada akhirnya kita selalu jatuh 
pada kesalahan yang sama. 

Sekalipun ada pepatah mengatakan, ''seekor keledai tidak akan 
terantuk untuk keduakalinya pada batu yang sama'', namun masyarakat 
dan bangsa kita begitu sering terantuk pada batu yang sama dalam 
kurun waktu yang singkat. Akhirnya kemampuan mengenang kebaikan orang 
lain tidak sekadar romantisme belaka, tetapi dapat menjadi sarana 
untu belajar sejarah secara kritis. Kemampuan belajar sejarah itu 
akan menolong kita untuk memahami peristiwa dari masa lalu dan 
belajar dari kegagalan dan keberhasilan seseorang. Kemampuan belajar 
dari sejarah inilah yang menjadi penting dalam konteks krisis yang 
sedang dialami oleh bangsa Indonesia. 

hanya sebagai renungan dalam mengisi waktu luang anda..

wassalam,

ir_ones.






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/igXolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

_________________________________________________________________________
Mhs/Masy. indoindia diharapkan untuk selalu melihat diskusi harian di 
www.ppi-india.da.ru dan situs resmi PPI www.ppi-india.uni.cc  
==========================================================================
Catatan penting:
1- Harap tdk. memposting berita, kecuali yg  berkenaan dg masyarakat/mahasiswa/alumni 
India
2- Arsip milis: http://groups.yahoo.com/group/ppi-india; Arsip diskusi nasional: 
www.ppi-india.da.ru
3- HP Ketua PPI (Jusman): 09810646659 ; Sekjen PPI(Mukhlis): 09897407326
4- KBRI Delhi(11)26110693;26118642; 26118647
5- KJRI Mumbai (022)3868678;3800940;3891255  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppi-india/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke