Kualitas Diri

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tak henti-hentinya memberikan segala karunia kepada kita baik itu nikmat maupun cobaan. Pilu rasanya bila kita simak dalam berita tentang keadaan saudara kita di Aceh yang sedang ditimpa musibah berupa gempa dan gelombang tsunami. Tiada daya dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, karena kejadian itu begitu cepat dan dahsyatnya. Kita hanya bisa berusaha untuk tetap tegar dalam menghadapinya dan mengoptimalkan diri untuk memberikan sumbangsih yang terbaik kepada mereka yang ditimpa musibah, karena pada hakikatnya tujuan diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk melayani baik kepada Allah, diri sendiri dan sesama saudaranya. Rosulullah selalu mengingatkan dalam sabdanya yakni, "sebaik-baik mukmin adalah mereka yang memberi manfaat kepada saudaranya". Inilah yang menjadi parameter kualitas diri kita.

Dalam kesempatan kali ini, saya mengucapkan turut berduka yang sedalam-dalamnya kepada saudara kita Saifullah Hayati Nur, Irwansyah Yahya dan seluruh rekan mahasiswa dan warga asal Aceh semoga tetap diberi kekuatan dalam menghadapi segala kejadian yang terjadi di tanah air. Seperti halnya yang selalu saya ingat sabda Rosulullah yakni, "jadikan segala kejadian yang engkau alami sebagai hikmah." Untuk itu pandai-pandailah dalam mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialami, sungguh sangat-sangat mustahil bagi Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Bijaksana juga paling tepat perhitunganNya untuk menyengsarakan hambaNya tanpa adanya hikmah berupa kebaikan dibalik itu, apalagi pada hamba-hambaNya yang bertakwa.

Berkenaan dengan kualitas diri seorang muslim, ada beberapa pertanyaan yang sering muncul dan kita tanyakan pada diri ini yakni, apa tolak-ukur kualitas seorang muslim? Apakah mereka dikatakan berkualitas karena banyak harta, jabatan dan pangkatnya tinggi, ilmunya, keturunan dari suku tertentu, cantik atau gagah parasnya?

Sungguh itu semua merupakan cobaan dan ujian dari Allah dan tidak sedikit orang gagal dalam ujian ini. Allah berfirman dalam QS:Adz-Dzariyat 56 yang artinya "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah". Kata "menyembah" (Abd artinya hamba yang melayani tetapi bukan pelayan!) dalam konteks diatas yakni berarti melayani atau memberikan manfaat.

Mengapa kita harus memberikan pelayanan? Pada hakikatnya kita hidup selalu memberikan pelayanan atau manfaat. Misalnya seorang ayah yang mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, para pekerja bekerja melayani perusahaan dan perusahaan melayaninya dengan memberikan gaji, seorang atasan melayani bawahan dan sebaliknya bawahan melayani atasannya. Segala aktifitas manusia dalam kesibukan memberi manfaat atau pelayanan.

Bila kita perhatikan Sunatullah (disebut hukum alam) bahwa kita akan dihormati orang lain jika kita mau menghormatinya, kita akan dilayani jika kita mau melayani dan kita akan diperlakukan orang lain sebagaimana kita memperlakukan orang lain.

Kepada siapa kita memberikan manfaat atau pelayanan?

Pertama Kepada Allah, telah digariskan dalam QS Al-An’am 162 yang artinya "Katakanlah : Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah karena Allah Tuhan Semesta Alam."

Kedua pada diri sendiri, menjaga kesehatan baik fisik maupun mental seperti makan/minum makanan/minuman yang halal lagi baik, menjaga kesehatan tubuh dengan olah raga dan istirahat yang cukup, selalu berfikir positif, menjaga kebersihan dan yang utama selalu meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah.

Ketiga kepada orang lain, menjaga hubungan silaturahmi, berdagang, bantu-membantu kepada mereka yang dalam keadaan susah dan lain sebagainya.

Mungkin ada yang berpendapat, bagaimana kalau ada orang yang tidak memberikan manfaat atau mengabdi kepada Allah tetapi hidupnya justru lebih dari orang yang mengabdi kepadaNya? Jawabnya, sudah menjadi sifat keadilan Allah bahwa manusia yang menghendaki kehidupan dunia/akherat dan bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya juga (QS:Al-Isra 18).

Nah, bagaimana kita berhasil di dunia dan akherat? Yakni bagaimana cara kita memberikan pelayanan yang baik hingga kita beruntung dunia dan akherat?

Terhadap diri sendiri

  • Atur dan kendalikan akal fikiran kita, selalu pusatkan fikiran kepada kemurahan Allah sebagaimana firmannya QS:Az-Zukhruf 36. "Barangsiapa yang tidak mengarahkan ingatannya kepada Tuhan yang Maha Pengasih, maka kami biarkan syetan mendampinginya."
  • Hargai semua karunia Allah yang terdapat pada diri kita, kesehatan, panca indra, akal fikiran dan seluruh anggota badan. Sebut dan ingatlah segala nikmat yang diterima seperti halnya yang diingatkan Allah dalam QS:Ar-Rahman (diulang 31 kali) "Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
  • Selalu memandang kejadian dari dua segi. Jika ada masalah, perhatikan peluangnya, jika ada kesulitan perhatikan kemudahannya. Ingatlah sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan. Artinya kita perlu waspada dengan bahayanya, namun jangan menutup segala kemungkinan atau peluangnya. Renungkan dalam-dalam QS:Alam Nasyrah 5 yang berbunyi "Sesungguhnya kesulitan itu diiringi dengan kemudahan."
  • Perhatikan kondisi badan melalui bekerja dan olahraga. Kehidupan pada hakikatnya adalah gerakan/aktifitas, karena jika sudah tidak ada aktifitas berarti kematian. Maka, dengan memperbanyak kegiatan yang bermanfaat tentunya, hidup akan terasa lebih bergairah.
  • Perhatikan makanan dan minuman, karena sebagaian besar penyakit berasal dari kedua hal ini (QS:Abasa 24).
  • Milikilah dan kejarlah cita-cita yang tinggi & baik untuk memacu dan mengobarkan semangat, karena mereka yang "malas" biasanya adalah yang tidak memiliki cita-cita yang dapat memotivasi dirinya untuk berusaha dan bekerja keras. Kita sudah cukup diberi modal berupa akal, fikiran dan tenaga, jangan sia-siakan karunia Allah itu.
  • Carilah contoh yang baik seperti halnya pribadi Rosulullah, para mukminin dan orang-orang sekitar hingga dapat diambil pelajaran melalui pengalamannya yang patut ditiru dalam segi kebaikan.

Terhadap orang lain

  • Perlakukan dan pandanglah orang lain selaku sebagai hamba Allah, yakni milik Allah, kita tidak boleh sembarangan dalam memperlakukannya. Sedangkan atribut dan segala predikat yang dimilikinya adalah ujian baginya, dengan demikian kita terbebas dari rasa saling bermusuhan dan menghilangkan rasa angkuh/sombong seperti halnya syetan hingga dikutuk oleh Allah.
  • Bantu dan ringankan segala beban dan permasalahan orang lain seperti halnya kita menginginkan itu semua terlepas dari diri kita.
  • Hormati dan hargai keberadaannya sebagai manusia, pendapatnya dan keadaannya.
  • Berilah maaf, jika meminta maaf karena dengan demikian kita menghormati pula Penciptanya.
  • Sebarkan salam, senyum dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Terhadap Allah

Selalu menjaga kualitas iman kepada Allah dengan memaknai segala aktifitas sebagai ibadah kepadaNya, yakni menujukan segala aktifitas hanya untuk mencari keridhoan Allah. Inilah konsep Ikhlas dimana syetan tidak bisa menggoda hamba Allah yang ikhlas seperti halnya dalam QS:Al-Hijr 39-41.

Semoga secarik tulisan diatas bisa mencerahkan kita untuk menyusun rencana kebaikan dan bertindak lebih berkualitas lagi dalam hidup yang hanya sekali dan tak akan berulang kembali hingga bisa menjadi seorang mukmin yang sukses dunia dan akherat. Semoga bermanfaat!



F a c h i m
SC&SS - JNU
Address :
53 Sabarmati Hostel, Jawaharlal Nehru University
New Delhi - INDIA 110067
Mobile : +919871149961
 
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang bersikeras untuk merubahnya.


Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - You care about security. So do we.

_________________________________________________________________________
Mhs/Masy. indoindia diharapkan untuk selalu melihat diskusi harian di http://www.ppi-india.da.ru dan situs resmi PPI http://www.ppi-india.uni.cc  ==========================================================================
Catatan penting:
1- Harap tdk. memposting berita, kecuali yg  berkenaan dg masyarakat/mahasiswa/alumni India
2- Arsip milis: http://groups.yahoo.com/group/ppi-india ;
3- HP Ketua PPI (Jusman): 09810646659 ; Sekjen PPI(Mukhlis): 09897407326
4- KBRI Delhi(11)26110693;26118642; 26118647
5- KJRI Mumbai (022)3868678;3800940;3891255




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke