"AdamAir harus perbaiki manajemennya. Masak begitu saja tidak bisa setelah
saya tinggal," ucap Agung ditemui di Hotel Sahid, Jl Jenderal Sudirman,
Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2008) … Apakah operasional AdamAir harus
dihentikan sementara hingga manajemennya stabil? "Kalau memang perlu. Ya,
lihat saja nanti," pungkasnya.
[source<http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/15/time/164741/idnews/908865/idkanal/10>
]

Sewaktu terjadi kasus di Perairan
Majene<http://nofieiman.com/2007/01/belajar-dari-jatuhnya-adam-air-di-sulawesi/>,
Agung Laksono berkelit bahwa dirinya hanya "pasang nama" dan digaji Keluarga
Suherman. Saat ini beliau justru mengatakan, "Masak begitu saja tidak bisa
setelah saya tinggal?" Seorang Ketua DPR begitu mudahnya memutar balik
perkataannya sendiri.

Pengacara Artalyta, OC Kaligis, bahkan menawarkan, jika Anda butuh uang,
pinjam saja. "Dia sering pinjamkan uang. Kalau mau pinjam uang ke dia
boleh,"… "Dia pernah kasih pinjam orang lain US$ 5 juta dalam bentuk cash,"
imbuh Kaligis. 
[source<http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/11/time/185147/idnews/906829/idkanal/10>
]

Mirip dengan Jaksa Agung MA Rachman yang menerima pemberian dengan dalih
arisan, awalnya uang tersebut diklaim untuk berbisnis permata (dengan
seorang jaksa?). *Anyway*, kalau Anda sedang butuh pinjaman lunak, silakan
hubungi Artalyta Suryani. Dijamin gampang, cepat, tunai; dan karena sifatnya
"lunak", tak dikembalikan juga (mungkin) tak masalah.

"Di Pemilu 2004 karena ibu-ibu tidak memilih saya, dan cuma ngekor saja apa
kata suami, padahal saya calon cantik, jadi saya kalah," ujar Mega dalam
peringatan ulang tahun PDIP ke-35, di lapangan Gasibo, Jalan Pelajar Pejuang
45, Bandung, sabtu (15/3/2008).
[source<http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/15/1/91853/mega-saya-ini-cantik>
]

Mungkin ada bagusnya bila Megawati menjadi presiden kelak. Paling tidak ada
kemungkinan saya bisa membeli murah Pertamina dan PTPN—-yang saya incar
sejak dulu—-dengan harga murah. Kalau toh saya bosan, Temasek bersedia
menampung di harga berapapun. Oya, menurut Anda, kalau Megawati cantik
lantas bagaimana dengan Sandra
Dewi<http://nofieiman.com/2008/03/fenomena-sandra-dewi/>?
:)

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri terus menyatakan seorang presiden tak
harus sarjana. Alasannya, nabi saja bukan seorang sarjana. "Nabi saja
seorang pemimpin, tapi nggak sarjana kok. Pemimpin jangan hanya dari
kalangan elit saja. Itu kembali kepada rakyat… Saat ini sedang dipolemikkan
jadi presiden harus seorang sarjana. Karena saya bukan seorang sarjana, jadi
saya kembalikan pilihan kepada rakyat…"
[source<http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/16/1/92055/megawati-nabi-saja-tidak-sarjana>
]

Lagi-lagi blunder yang tidak perlu dari seorang calon presiden—-apalagi
sampai menyandingkan dirinya dengan nabi. Sekadar informasi, Rasulullah
wafat tahun 632. Sementara itu, universitas tertua di dunia, Al-Azhar di
Kairo, baru berdiri tahun 971. Jangan-jangan bila disyaratkan presiden harus
fasih Bahasa Inggris dan komputer maka beliau pun akan menjawab, "Nabi saja
tak bisa Bahasa Inggris dan komputer kok."

"Makanan Lebaran favorit aku itu Mashed Potato and Cheese!… Bahasa Indonesia
saya buruk sekali, jadi Cinta will be going to Australia to improve Bahasa
Indonesia Cinta." [source <http://cinta.tumblr.com/>]

Entah mengapa tiba-tiba saya jadi teringat Laura Kehl—-pesinetron muda putri
Mr. Michael Kehl, eks GM Grand Hyatt Jakarta dan Bali, yang juga dikenal
sebagai Cinta Laura. Nampaknya memang terdapat semacam aturan tak tertulis
bahwa untuk menjadi seorang politisi harus "pandai" berbicara dan memelintir
logika—-layaknya komentar Laura Kehl yang terkadang menyindir
intelektualitas pikiran kita.
Update:

Sejak Syahrul menerima informasi bahwa PK KPUD Sulsel dimenangkan MA pada
pukul 11.00 Wita, terhitung Syahrul hingga kini telah melakukan sujud syukur
3 kali. "Ini sebagai bentuk syukur saya. Kemenangan ini telah diatur
oleh-Nya," kata dia di sela-sela syukuran di rumahnya… Hingga kini, pesta
syukuran masih digelar di rumah Syahrul. Para tim suksesnya juga berdatangan
dan tak henti-hentinya saling bersalaman. Mereka sangat yakin tak lama lagi
Syahrul Yasin Limpo akan dilantik sebagai gubernur Sulsel.
[source<http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/18/time/155205/idnews/910260/idkanal/10>
]

Sungguh berat nasib rakyat jaman sekarang. Ketika kelaparan, kebanjiran,
korban meninggal dimana-mana, pemimpinnya malah heboh merayakan kemenangan.
Padahal semua orang juga tahu bahwa jabatan adalah amanah yang mahaberat dan
setiap pemimpin pasti akan diminta pertanggungjawabannya—-saat ini atau di
kemudian hari.

Melalui Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Sumarsono, Golkar menantang
kubu pasangan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang)
untuk berbalas PK di Mahkamah Agung hingga 1.000 kali. "Iya dong kita dukung
itu. Dia inikan kader kita. Mau PK 1.000 kali, dan kalau itu sesuai
ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia ya boleh-boleh saja," ujar
Sumarsono saat dihubungi Persda Network, Kamis (20/3).
[source<http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.03.20.21342178&channel=1&mn=2&idx=6>
]

Sebobrok-bobroknya Amerika, ketika terjadi pemilihan pimpinan (presiden)
baru, semuanya saling bersaing dengan ketat. Namun, ketika pemenangnya sudah
ditentukan, kandidat yang kalah dengan *legawa* mengakui kekalahannya dan
100% mendukung pemimpin yang terpilih—-bukannya balik menantang dan
mengajukan banding.

Mantan Presiden Megawati tak henti-henti mencari celah politik untuk menekan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rabu (19/3) di Jakarta, misalnya,
ketua umum DPP PDI Perjuangan itu bersuara keras terkait dengan penolakan
DPR atas dua calon gubernur (cagub) BI, Agus Martowardoyo dan Raden Pardede.
"Justru aneh kalau DPR tunduk pada kemauan pemerintah," tegasnya. "Yang
penting kredibilitas dan seberapa jauh pengalaman yang dimiliki," kata istri
Taufiq Kiemas tersebut.
[source<http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=331816>
]

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan DPR menolak calon yang diajukan
pemerintah dan Megawati mengeluarkan *statement* demikian, apakah mereka
sudah melakukan langkah besar yang dapat mengubah nasib bangsa ini secara
signifikan. Saya menduga barangkali mereka cuma banyak bicara dan sedikit
melakukan tindakan yang benar. Atau jangan-jangan Ibu Megawati mengira Bank
Indonesia bisa dijual seperti bank-bank lainnya? :)

Gurauan yang bikin Menkeu dongkol itu adalah saat anggota DPR menyatakan: Di
Singapura tidak ada hutan tetapi punya menteri kehutanan, di Indonesia nggak
punya duit tetapi punya menteri keuangan. "Suatu saat saya di depan DPR
pernah dikasih joke seperti itu dan saya marah. Saya katakan it's not really
funny, it's not funny at all. Kita kan punya Rp 900 triliun yang kita manage
tahun ini, jadi dalam hal ini kepada bapak ibu sekalian jangan jadi manusia
yang kecil hati apalagi mau dihina seperti itu," ujar Sri Mulyani tanpa
menyebut nama anggota DPR itu.
[source<http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/19/time/111033/idnews/910638/idkanal/68>
]

Teman saya cuma menanggapi ringan, "DPR kan cuma pintar ngomong sama main
ranjang." Walau sadis dan tak bisa dipukul rata, mungkin ada benarnya juga.
Anggota DPR menerima fasilitas dan tunjangan begitu tinggi namun kontribusi
bagi rakyat masih minim—-padahal mereka digaji dengan uang rakyat. Saya
membayangkan kalau Bu Ani menjawab, "*Eh, kita punya duit kok*," pasti
langsung dijawab, "*Mana? Mana? Kok saya nggak dapet jatah?*" :)

source: http://nofieiman.com/2008/03/dagelan-politik-lagi/

Kirim email ke