Yang krisis kan yang punya duit banyak, yang punya surat berharga, yang punya 
saham, atau yang punya tabungan dolar banyak. 

Jadi enggak usah terlalu dipikirin . 
Maap kalo saya berburuk sangka anda tidak punya (banyak) yang saya sebutkan 
diatas, he..he...

peace,
dendi

--- On Wed, 10/8/08, Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [PPIBelgia] menghadapi krisis
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 9:41 PM










    
            Tio: emang ada krisis apaan?

----- Original Message ----
From: bagusco <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; pasca-stk-ipb@ 
yahoogroups. com; 29 ak_stk <[EMAIL PROTECTED] com.au>; [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Wednesday, October 8, 2008 4:35:39 PM
Subject: [PPIBelgia] menghadapi krisis










    
            Beberapa saran mengatasi masalah, terutama krisis moneter 
(disarikan dari berbagai sumber)      Frank Farley, dari Temple University , 
punya resep 4C: stay Calm, be Cautious and Careful; and have
 Confidence      Klapow ( University of Alabama ) menyarankan “terjemahkan 
kekhawatiranmu jadi perbuatan”.  Pendukung Sutrisno Bachir nih.      Kenneth 
Ruge (tau nih dari mana) bilang, “Jangan
 sering-sering baca koran atau nonton teve yang isinya berita-berita, apalagi 
tentang harga saham.  Sesekali boleh lah”      bagusco (taman kenari): 
sering-sering kumpul keluarga, bersenda gurau, sholat dan ngaji bareng, kerja 
yang rajin tentunya...     salam,  bagusco 



      
      


        
        


      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to