Tadi siang saya memenuhi janji untuk pergi ke Huis van het Nederlandse, agensi 
pemerintah kota Antwerpen yang salah satunya melayani peningkatan kemampuan 
Bahasa Belanda penduduk kota.  Saya janjian untuk wawancara dan tes penempatan 
kelas kursus Bahasa Belanda, dan berangkat bersama rekan satu tim dari Kenya 
dan Kolombia.
   
  Setelah beberapa menit menunggu antrian, giliran wawancara juga akhirnya.  
Petugasnya pakai Bahasa Inggris.  Setelah menanyakan beberapa hal tentang 
identitas dan aktivitas keseharian, beliau mengatakan bahwa sekarang saatnya 
tes.  Katanya tes itu dipakai untuk menentukan apakah saya ini fast learner 
atau kategori lain yang nantinya digunakan untuk memasukkan saya ke kelas mana. 
 Biasanya, tes ini dikerjakan sendirian saja di ruangan tertentu.  Namun karena 
siang itu sedang banyak yang datang maka akan dilakukan bersama-sama.  Beliau 
bilang, nanti kami akan dikumpulkan di suatu ruangan dan akan ada orang yang 
memberikan instruksi pelaksanaan tes.  Semua instruksi dalam Bahasa Belanda.
   
  Saya kaget.  Beliau bilang, lihat deh nanti.  Sebelum dipanggil masuk ruangan 
tes saya berpikir apa saya akan mengerti instruksi mereka.  Saya sudah tahu 
beberapa kata dalam Bahasa Belanda, karena pernah masuk kelas di Kukche 
Language meskipun tidak tuntas level satu.  Tapi bagaimana dengan yang lain.
   
  Begitu masuk ruangan, berkumpullah sekitar 20 orang dari berbagi negara yang 
tentu tidak berbahasa Belanda.  Dari wajahnya saya tebak ada yang dari Rusia, 
Arab dan sekitarnya, Afrika, mungkin juga Cina.  Ada yang muda, tapi ada juga 
yang senior.
   
  Akhirnya sang instruktur mulai juga.  Ada slide powerpoint yang terpampang di 
layar di depan kelas. Dia bilang 'kijken' sambil tangannya menunjuk ke mata dia 
kemudian pindah nunjuk ke layar.  Itu isyarat agar kami melihat ke layar. 'niet 
spreken', dont speak, lanjutnya sambil menutup mulut dengan jarinya.  Semua 
orang mengerti, tampaknya begitu.  Semuanya gembira karenanya.
   
  Kemudian si instruktur membagi beberapa lembar kertas.  Sepertinya itu soal 
tes yang akan kami kerjakan.  Ternyata bukan. Itu hanya contoh soal.  Dia akan 
memperagakan cara mengisi, dengan bantuan powerpoint tadi dia menjelaskan dan 
dengan berbagai isyarat dan gerakan tubuh.  Saya tidak ingat betul bagaimana 
gerakannya.  Tapi, kami bisa paham.  Setidaknya bisa mengikuti apa maunya 
beliau.
   
  Sesi latihan tidak berjalan mudah, karena ada beberapa orang yang tidak paham 
betul apa yang harus dia kerjakan.  Dan parahnya, ketika instruktur mendatangi 
untuk memberikan penjelasan personal, dia tidak berbahasa yang dikuasai 
instruktur.  Nederlands?  Geleng2.  Engels? Geleng2.  Frans?  Geleng2.  Gerakan 
tubuh yang lebih banyak dengan disertai coretan dan gambar di kertas akhirnya 
dapat membantu si mbak dari Rusia (mungkin...) itu.
   
  salam,
  bagusco

       

Kirim email ke