From: artere laksamana <[EMAIL PROTECTED]> Date: Sat Feb 7, 2004 12:41 am Subject: Naskah lomba bila aku politisi karya Artere Laksamana (The Kayszer) To: [EMAIL PROTECTED] Bila Aku Politisi Ada dua hal yang mutlak diperlukan oleh sorang politisi. Kedua hal tersebut adalah visi (vision) dan semangat( courage). Tanpa kedua hal ini adalah mustahil seorang politisi akan berhasil. Kedengarannya ini amat sederhana namun kenyataanya tidak demikian. Ada banyak politisi yang tidak punya visi, kecuali untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Ada pula yang punya visi tapi tidak punya nyali untuk mewujudkan visinya. Sebenarnya ada lagi yang dibutuhkan yaitu kemampuan mengkomunikasikan visinya pada masyarakat. Tanpa kemampuan tersebut maka mustahil baginya untuk memotivasi masyarakat dalam mewujudkan visi tersebut. Ketiga hal inilah yaitu visi, semangat dan komunikasi yang akan saya berikan sebagai politisi. Amat penting pula bagi politisi untuk menguasai sejarah agar belajar dari keberhasilan, dan tidak mengulangi suatu kesalahan. Sekali lagi saya katakan, belajarlah dari sejarah, bukan dari mitos atau dongeng yang tidak didasarkan pada fakta. Segelintir orang merasa berhak merubah sejarah sesuai keinginan dan kepentingannya. Ini adalah hal yang bukan hanya bodoh tapi malah fatal akibatnya. Kita tidak akan pernah belajar dan hanya akan mengulangi kegagalan yang sama. Saya akan mengambil contoh beberapa negara yang patut kita jadikan pelajaran. Cina yang merupakan negara yang paling maju pada abad kelimabelas, runtuh dan di injak- injak pihak Barat dan Jepang karena sikap angkuh sekaligus paranoidnya terhadap dunia luar. Laksaman Cheng Ho yang terkenal, sudah berlayar sampai Afrika ketika bangsa Eropa masih hidup dalam abad kegelapan. Namun malangnya karena kepicikan beberapa orang penasihatnya, kaisar Cina memutuskan untuk menghentikan ekspedisi tersebut. Alasannya, untuk mencegah pengaruh asing masuk ke Cina. Sebuah kebodohan yang tragis. Padahal kalau ekspedisi tersebut diteruskan, maka Cina akan menemukan Eropa sebelum bangsa Eropa datang ke Asia melalui laut, dan sejarah tidak akan sama. Ini contoh bahwa sebagai politisi kita jangan berpikiran sempit. Semangat nasionalisme yang sempit dan berlebihan dengan menolak segala pengaruh luar, akan berakibat fatal dan merugikan diri sendiri. Ini sama saja denga melakukan national suicide, alias bunuh diri nasional. Ingat ketololan beberapa orang politisi dapat berdampak fatal bagi kehidupan serta masa depan suatu negara. Contoh lainnya adalah Amerika Serikat. Terlepas dari apakah kita suka atau tidak, negara Paman Sam berhasil menjadi negara adikuasa sekaligus demokratis. Kita perlu belajar dari keberhasilan sekaligus kegagalannya. Ada beberapa faktor yang mebuatnya berhasil. Hal tersebut antara lain adalah: dihargainya hak-hak warga negara, bahwa setiap warga negara terlepas dari latar belakang ras, etnik, agama, atau jendernya mempunya hak dan kewajiban yang sama dimata hukum. Kebebasan warga negara untuk mengutarakan pendapat dan berpartisipasi dalam politik pun dijamin oleh konstitusi.Hal lainnya adalah supremasi hukum yang independen. Tentu ada perbedaaan antara kenyataan dan teori. Sebuah negara bisa saja mengklaim bahwa tidak ada diskriminasi dimata hukum, namun kenyataannya bisa amat berbeda. “Action speaks louder than word” . Artinya kenyataan di lapangan lebih penting dari sekadar pernyataan pejabat negara. Dalam hal ini Amerika sudah mengalami banyak kemajuan. Lihat saja anggota kabinet yang sekarang. Collin Powell yang merupakan State Secretary,jabatan tertinggi dalam kabinet (sesudah Presiden dan Wapres) berasal dari ras kulit hitam, demikian juga Condoliza Rice yang merupakan wanita berkulit hitam menjabat penasihat keamanan nasional. Disamping itu ada pula menteri-menteri dari etnik hispanik, bahkan orang Asia pun ada. Catherine Chao yang merupakan wanita Cina Amerika menjabat menteri perburuhan dan Norman Mineta yang seorang keturunan Jepang dan anggota partai oposisi, partai Demokrat menjabat menteri transportasi. Masih banyak contoh lain akan dihargai dan berperan aktifnya kaum minoritas. Dari Gubernur negara bagian Hawaii dan Washington yang adalah keturunan Asia, sampai Kepala staf angkatan darat AS yang seorang keturunan Jepang.( Padahal dalam Perang Dunia II Amerika sempat melanggar hak asasi warga keturunan Jepang. Mereka diperlakukan diskriminatif dan dipaksa masuk kamp-kamp penampungan hanya karena ras mereka yang sama dengan musuh AS kala itu). Ini merupakan perwujudan slogan Bhinneka Tunggal Ika yang notabene menjadi semboyan persatuan bangsa kita. Namun sekedar slogan tanpa wujud nyata dilapangan adalah percuma. Bukankah “Actions speak louder than words”. Kita harus mau belajar dari keberhasilan negara lain. Sementara hal yang kurang baik harus kita hindari. Sebagai poitisi aku akan membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Bila kelak terpilih sebagai Presiden, aku akan mengadakan acara radio mingguan dimana aku akan berbicara langsung pada bangsaku. Acara ini sudah merupakan tradisi di AS. Tradisi ini dimulai oleh Presiden Franklin Delano Roosevelt yang terkenal dengan semboyannya “ There is nothing to fear but fear itself”. Tidak ada yang perlu ditakuti selain rasa takut itu sendiri. Ini merupakan hal yang amat tepat bagi bangsa Amerika yang ketika itu dilanda keputusasaan diterjang depresi ekonomi yang berkepanjangan. FDR berhasil mengembalikan rasa percaya diri bangsa Amerika dan mereka bangkit menjadi adikuasa. Pernyataan ini relevan bagi bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis berkepanjangan. “Tidak ada yang perlu kita takuti, selain ketakutan itu sendiri. Mari bangkit, kalau Amerika bisa kenapa kita harus gagal? Yang kita perlukan adalah kerendahan hati untuk memperbaiki kesalahan dan kekeliruan dimasa lalu, kemudian langkahkan kaki kedepan dengan penuh percaya diri.” Ini yang akan aku komunikasikan pada bangsa Indonesia. Untuk itu aku akan mejadi pimpinan yang Proaktif. Aku akan menjelaskan visiku akan sebuah Indonesia baru, dimana tiap warga negara punya hak dan kewajiban yang sama, dimana keadilan dan supremasi hukum bukan hanya slogan kampanye parpol. Ini semua butuh komunikasi. Hal ini menjadi mustahil kalau para politisi dan pimpinan negara hanya mau hidup di menara gading. Berlagak bak dewa dewi yang menonton dari kahyangan, tapi ogah berkomunikasi dengan rakyatnya. Kita tidak butuh politisi demikian. Kita perlu politisi yang mampu menempatkan dirinya di posisi rakyat, dan berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh rakyatnya. Hentikan pidato-pidato yang hanya dipenuhi slogan-slogan muluk! Sudah saatnya rakyat Indonesia diperlakukan sebagai partner cerdas pemerintah. Bukan obyek yang dianggap bodoh, dan malah dibodoh-bodohi. Aku akan jujur mengakui kalau aku bukanlah ratu adil. Malah dengan tegas aku akan mengajak masyrarakat untuk berhenti menantikan sang Ratu Adil yang tak kunjung tiba. Jadilah ratu adil untuk diri kita masing-masing. Hentikan mental budak yang hanya mengharapkan pihak lain untuk mengatur dan menentukan nasib kita. Ambil inisiatif, jadi makhluk Tuhan yang berakal budi, gunakan pemberianNya tersebut untuk merubah nasib. Jangan hanya pasif dan mengharapkan belas kasihan pihak lain. Tuhan tidak akan memperbaiki nasib orang yang ogah mengubah nasibnya sendiri. Tentu akan banyak tantangan dari berbagai pihak. Pihak-pihak yang selama ini diuntungkan sistem yang korup. Untuk itu diperlukan semangat dan keberanian alias nyali. Tapi nyali tanpa dukungan masyarakat sama dengan bunuh diri. Aku bukan seorang yang suicidal, dan tidak ada niatan bunuh diri. Oleh karena itu aku akan kembali berkomunikasi dengan rakyat. “ Masa depan kalianlah yang dipertaruhakan. Apakah kalian akan membiarkan pihak-pihak tertentu membajak, dan mengancurkan masa depan kalian? Relakah kalian? Kalau tidak rela, lawan mereka! Hadapi dan jangan gentar!. Berhasil atau gagal, hanya kalianlah yang dapat menentukan. Aku hanya bisa mengarahkan ,namun apakah kalian akan meraih visi kemakmuran dan keadilan tersebut, atau tidak,sepenuhnya di tangan kalian.” Aku mengumpamakan negara Indonesia sebagai sebuah pesawat terbang. Aku adalah pilotnya, dan rakyat Indonesia sebagai penumpangnya. Lalu tiba-tiba pesawat dibajak beberapa orang yang melakukan misi bunuh diri. Mereka hendak menabrakannya ke gunung. Sebagai pilot aku tidak dapat berbuat banyak kalau kemudi diambil alih. Bangsa Indonesia harus bangkit melawan para pembajak tersebut!. Jangan biarkan para politisi busuk membajak masa depan bangsa, dan melakukan bunuh diri nasional. Pentingnya membangun hubungan yang saling percaya antara politikus dan rakyat dapat aku contohkan dari pengalaman Meksiko. Dalam perang Meksiko vs Amerika Serikat di tahun 1848, negara Meksiko kalah total. Negara mereka diduki dan mereka kehilangan Kalifornia. Kenapa? Alasannya karena rakyat dan penguasa saling tidak percaya. Padahal hanya ada beberapa ribu pasukan AS, dan jutaan rakyat Meksiko.Namun karena kaum penguasa menindas rakyatnya sendiri, maka timbul rasa benci pada politisi.Sadar akan hal ini para penguasa, dan tuan tanah menolak mempersenjatai rakyat. Mereka takut kalau sudah mengusir tentara AS, rakyat akan berbalik menumpas para politikus korup yang mereka benci. Tragis! Mereka lebih takut pada rakyatnya sendiri dari musuh asing. Ini harus menjadi pelajaran berharga. Kita harus bersatu, semua komponen bangsa harus berpartisipasi, bila tidak, pasti kita akan kalah dalam era persaingan global seperti sekarang ini. Karena itu penghapusan segala bentuk, dan tindakan diskriminatif harus menjadi prioritas para politikus. Aku megusulkan dibentuknya Komisi Nasional Anti Diskriminasi. Badan ini bertindak untuk memonitor semua praktek-praktek dan peraturan yang diskiminatif atas dasar SARAS ( suku, agama, ras dan juga seks, alias jender). Segala bentuk diskriminasi tidak bisa lagi ditolerir, karena hanya akan menghancurkan potensi bangsa ini untuk bersatu padu dalam menghadapi ganasnya persaingan global. Integritas seorang politisi juga harus diperhatikan. Bukankah perbuatan lebih nyaring dari kata-kata. Kredibilitas seorang politisi menjadi mutlak. Disini amat diperlukan transparansi. Harus dibuka kesempatan selebar-lebarnya bagi masyrakat untuk dapat memonitor para politisi. Karena itu kebebasan pers, dan hak mengeluarkan pendapat harus dijamin dan dilindungi. Bukankah kekuasaan cenderung korup?, maka kekuasaan mutlak akan mengakibatkan korupsi, dan penyalah guanaan yang mutlak pula. Pengawasan yang terus menerus adalah mutlak diperlukan. Ingat! Rezim Orba menjadi amat korup karena lemahnya pengawasan . Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama. Bangsa ini harus menolak politisi busuk yang hendak membuat kita jadi keledai dengan mengembalikan sistem lama yang terbukti gagal dan korup. Supremasi hukum juga merupakan salah satu syarat mutlak menuju visi masyrakat yang adil dan makmur. Proses pengangkatan hakim haruslah transparan dan jauh dari un sur money politics. Harus jelas criteria untuk menjadi seorang hakim. Bila aku poltikus dalam hal ini menjabat sebagai kepala negara. Aku akan mengangkat hakim- hakim yang bersih, dan akan mengumkan nama-nama mereka ke masyarakat untuk di monitor sebelum diangkat. Namun setelah itu pemerintah tidak berhak mencampuri bidang yudikatif, agar independensi hukum bisa terjamin. Aku akan memimpin dengan contoh perbuatan ( leading by example). Aku akan meminta rekan-rekan pers untuk membantu mengawasi aku, dan keluargaku. Pemberantasan KKN (korupsi,kolusi, dan nepotisme) harus dimulai dari diri sendiri, dan lingkungan terdekat. Ini bukan berarti keluarga politisi tidak boleh berbisnis, karena berarti merampas hak mereka sebagai warganegara. Hal ini berarti mereka harus melalui proses yang sama dengan warga lainnya. Azas “Persamaan dimata Hukum” atau equality before the law harus dijunjung tinggi. Dalam memberantas korupsi kita harus menghargai prinsip keadilan dan manfaat, serta akal sehat ( common sense). Prinsip carrots and stick harus kita terapkan. Pemerintah dan masyarakat akan kuajak realistis melihat akar permasalahan. Gaji yang terlampau kecil bagi pegawai negeri, dan pejabat negara hanya akan meyuburkan korupsi. Sistem kompensasi perlu ditinjau ulang, dengan melibatkan pihak luar pemerintahan, ahli ahli yang kompeten di bidangnya, dan masyarakat. Ini harus merupakan consensus nasional yang bisa diterima karena masuk akal, dan adil. Adalah tolol kalau kita menetapkan gaji yang terlampau rendah bagi pegawai negeri. Ini sama dengan menutup pintu bagi orang-orang yang kompeten. Mereka dengan mudah akan mendapat tawaran dari pihak swasta, atau malah pindah ke luar negeri. Namun dilain pihak kalau dengan gaji yang memadai mereka masih korupsi maka akan ditindak tegas. Untuk menjamin keefektifitasan prinsip ini amat diperlukan transparansi. Kinerja pejabat negara harus dapat dimonito,r dan dilaporkan pada masyarakat, hingga penyelewengan akan segera terdeteksi dan ditindak tegas. Masalah ekonomi juga harus mendapat prioritas utama. Pengangguran merupakan masalah besar yang bila tidak diatasi akan menjadi bom waktu. Untuk menanggulangi tidak ada jalan lain dari menciptakan aparat negara yang bersih dan efektif. Banyaknya investor yang hengkang keluar negeri disebabkan ekonomi biaya tinggi. Masalah utama bukanlah biaya buruh yang terlampau tinggi, namun adanya biaya –biaya siluman akibat KKN, serta ketidak pastian hukum. Maka aparat yang tidak korup dan efisien serta perangkat hukum yang jelas serta memadai merupakan kunci kesuksesan di bidang ekonomi. Selain itu perlu didorong investasi di luar Jawa agar tercapai pemerataan pembangunan . Ini bisa dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan pemda, serta peraturan investasi yang mendukung. Pendidikan juga merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah bangsa. Kita tidak bisa mengharapkan tenaga kerja yang kompeten dengan sistem pendidikan yang amburadul. Murid-murid dan mahasiswa kita harus dilatih untuk berpikir kritis, dan kreatif. Selama ini mereka diperlakukan bak kerbau dungu yang dipasung kreatifitasnya, dan diberangus mulutnya. Mereka dicekoki berbagai macam ilmu yang tidak relevan bagi masa depannya, dan diperlakukan bagai kerbau yang dicocok hidung ,atau burung beo. Hanya menghafal dan menelan berbagai kebohongan sejarah yang dimanipulasi untuk kepentingan penguasa. Kita harus memulai kejujuran dari bangku sekolah. Tulis ulang buku-buku sejarah yang selama ini dimanipulasi rezim tertentu. Ajar para siswa untuk berani menjadi diri sendiri, berani mengambil keputusan, serta bertanggung jawab akan keputusannya tersebut. Belajar bertanggung jawab dan disiplin, tidak menjadi cengeng dan hanya mampu mengasihani diri, sambil menyalahkan pihak lain. Prinsip yang terpenting yang akan kutanamkan pada masyarakat adalah mereka harus menjadi Ratu-Ratu Adil bagi diri mereka sendiri. Berani mengambil keputusan, dan bertanggung jawab akan keputusan tersebut. Seorang bijak pernah mengatakan “Masyarakat hanya akan mendapat pimpinan yang layak mereka dapatkan.” Artinya, sebaik apapun seorang politisi atau pimpinan , tidak akan ada gunanya kalau masyarakat pasif, dan tidak mau bertanggung jawab akan diri mereka sendiri. Masa depan suatu bangsa ditentukan bangsa itu sendiri. Sebagai politisi aku akan memberikan yang terbaik, namun sekali lagi , cerah atau tidaknya masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku mengharapkan bangsa ini membuat keputusan yang terbaik. Oleh: Artere Laksamana ,BA. Pendidikan: Bachelor of International Business Relations, Griffith University, QLD, Australia. Architecture & Art History, Interior Architecture, University of Oregon, OR, USA. Pekerjaaan: Interior Architecture Consultant #################################################### From: "bigs" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed May 19, 2004 11:20 pm Subject: Pengumuman Lomba Menulis Artikel To: <[EMAIL PROTECTED]> PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENULIS ARTIKEL "BILA AKU POLITISI" Sehubungan dengan kegiatan Lomba Menulis Artikel bertema “Bila Aku Politisi” yang diselenggarakan oleh Bandung Institute of Governance Studies (BIGS) dengan ini kami umumkan bahwa setelah melalui penilaian oleh Tim Juri, diputuskan bahwa nama-nama pemenang lomba tersebut adalah sebagai berikut: Kategori Umum: Juara Nama Pemenang Judul Artikel I M.D. Dewi P. Rakyat-Politikus Dalam Sebuah 'Mesin' Bernama Negara II Artere Laksamana Bila Aku Politisi III Trisno Aji Putra Kesadaran Politik dan Masa Depan Rakyat: Seandainya Saya Politisi Kategori Mahasiswa: Juara Nama Pemenang Judul Artikel I Fristian Yulianto Politikus Indonesia Politikus Yang Humanistis II Yuriadi Tetap Survive Tanpa Harus Mengorbankan Idealisme Dan Amanat Rakyat III Eko Prasetyo Dharmawan Sebagai Politisi, Aku Adalah Pencipta Nasib Bangsaku… Kategori Pelajar: Juara Nama Pemenang Judul Artikel I Winda Haryati Utami Andai Aku Menjadi Seorang Politisi II Theresia Yinski Pistari Gondosari Andai Aku Presiden Republik Indonesia III Cindy Permana Andai Saya Politisi Selamat atas prestasi seluruh pemenang lomba ini. Selain itu kami ucapkan terimakasih atas apresiasi serta partisipasi seluruh peserta lomba khususnya dan masyarakat pada umumnya. __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail is new and improved - Check it out! http://promotions.yahoo.com/new_mail ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.arsip.da.ru *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/