Uraian ttg mentalitas BUDAK tepat sekali, dan seruannya pun bisa 
akan eksis untuk di dukung! Tapi persoalannya, bagaimana kalau  
persekutuan MAHASISWA-sipil dan MAHASISWA-militer yang 
namanya "TENTARA-RAKYAT" itu tidak didukung oleh Rakyat yang 
berjumlah 220 juta itu? 

La Luta Continua!
  

--- In [EMAIL PROTECTED], indri maryanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>  
> Memerdekakan Rakyat!!
> 
>             Kemerdekaan bukanlah bualan-bualan untuk dijual.
> 
>           Kemerdekaan itu tulen "hak" yang tak boleh dikurangi 
ataupun dicurangi. Ia melekat pada diri-pribadi manusia tanpa 
bantahan dan tanpa umpatan dari makhluk apapun.
> 
>           Kemanusiaan adalah suatu bentuk lain dari kemerdekaan 
ber-hak. Karena hak itu melekat dengan kemanusiaan, baik beradab 
maupun manusia biadab. Kemerdekaan adalah `nilai lebih' bagi 
kemanusiaan.
> 
>           Di Indonesia masih sangat banyak `masalah-kemerdekaan' 
yang masih harus diperjuangkan oleh rakyat.
> 
>           Adalah sangat sulit untuk menyusun urutan skala-
prioritas tentang kemerdekaan apa atau kemerdekaan yang mana lebih 
dulu diperjuangkan dibandingkan dengan yang lain. Sebab kemerdekaan 
yang satu berkaitan dan saling mempengaruhi dengan kemerdekaan yang 
lain.
> 
>           Yang terbesar adalah kemerdekaan dari kebodohan dan 
kemiskinan. Pihak pertama yang harus `terkena' merdeka dari hantu 
kebodohan dan kemiskinan ini adalah para pejabat negara, para `wakil-
rakyat', para pimpinan parta-politik, para pegawai-negeri sipil, 
para direksi dan komisaris BUMN, para penegak-hukum (sekarang : 
polisi-jaksa-hakim), para pimpinan militer, dan beberapa pihak 
lainnnya.
> 
> Kemiskinan yang dimaksudkan di sini terutama adalah kemiskinan-
jiwa, kemiskinan rasa-kemanusiaan, kemiskinan pengertian, kemiskinan 
rasa-tanggungjawab, kemiskinan pengetahuan, kemiskinan moral (mental 
primitif), kemiskinan harga-diri, kemiskinan kejujuran, dsb.
> 
>           Bertentangan dengan hal-hal tersebut di atas, di 
Indonesia ini adalah sangat banyak kemunafikan-besar, korupsi-besar, 
omongkosong-besar, retorika-besar, penipu-besar, suap-Cina besar, 
pemeras-rakyat besar, penyalahgunaan-kekuasaan besar, pedagang-hukum 
besar, money-politics besar, primordialisme besar, 
produksi/pengedar/pemakai narkoba besar, cukong besar, budak-cukong 
besar, perambah dan penjarah-hutan besar, penyelundup besar, 
kongkalikong-pajak besar, kolusi-besar, nepotisme-besar, dsb.
> 
>           Di Indonesia tidak ada orang-bersar, inspirator besar, 
ilmuwan besar, kyai-besar, ulama-besar, politikus besar, diplomat 
besar, ahli strategi besar, filosof-besar, pemikir-besar, konseptor 
besar, ahli-hukum besar, ahli tata negara besar, administrator-besar.
> 
> Rakyat hanya banyak mengenal semacam guru-besar, rumah-besar, 
kantor-besar, tanah simpanan koruptor besar, perkebunan-besar, 
gedung-bank besar, rumah-sakit drakula besar, pedagang-besar, pabrik 
besar, mobil-box bsar, hotel-mewah besar, kebakaran-besar, bom-
besar, talk-show besar, perayaan-besar, rombongan-besar, jalan-jalan 
ke luar negeri Kepala Negara, dsb.
> 
> Kemerdekaan terhadap "penjajahan" oleh cukong, oleh kapitalisme, 
oleh globalisasi, oleh penguasa otoriter, oleh penguasa primordial-
feodal, oleh operasi intelijen, baik intelijen-asing maupun 
intelijen dalam-negeri; oleh pejabat penegak-hukum, oleh `wakil-
rakyat/partai' yang hidup dalam praktek money politics; oleh pejabat-
pejabat Departemen yang hanya berorientasi projek; oleh oknum-oknum 
Neo Ordebaru, oleh pejabat dan politisi orde-reformasi; oleh preman-
kota dan preman-kampung; oleh mafia-narkoba, baik yang di-backing 
aparat maupun yang dikendalikan dari luar negeri; oleh perusahaan 
otomotif dan importir (dan penyelundup) mobil mewah; oleh IMF; oleh 
iklan norak/a-moral/rangsangan-seksual/konsumerisme; oleh konsep 
kedaulatan-rakyat palsu dengan pemilu5 tahun sekali; oleh slogan dan 
jargon : "damai itu indah"; oleh demokrasi-semu dan `pesta 
demokrasi'; oleh praktek dagang sapi' termasuk dalam pembuatan 
undang-undang, peraturan-pemerintah, keputusan
>  Menteri/Dirjen/Gubernur/Bupati/Walikota; dsb.
> 
> Semua merupakan penjajahan terhadap rakyat Indonesia saat ini (s/d 
tahun 2004). Rakyat Indonesia ibaratnya menadahkan tangannya kepada 
bajingan-bajingan dalam sistem terkutuk.
> 
>           Kemerdekaan dari koruptor meruapkan suatu `perjuangan-
kemerdakaan' yang paling aktual saat ini. Bangsa ini telah tejajah 
habis oleh manusia-manusia bajingan koruptor ini sejak tahun sekitar 
1970. jadi sudah lebih dari tiga-dasawarsa. Anak-anak koruptor yang 
lahit sekitar tahun 1970, maka tahun 2004 sudah berumur 34 tahun, 
dan mereka ini yang potensial `bisa' menguasai aparatur-
negara/pemerintahan karena mereka punya duit dan fasilitas. Mereka 
ini adalah generasi kedua  keturunan koruptor bangsa Indonesia. 
Jangan harapkan ada hati-nurani kemanusiaan dari keturunan macam 
begini. Mereka inilah penjajah rakyat dalam masa minimal 10 
(sepuluh) tahun yang kita lalui setelah 2004. Mereka `sekolah' 
keluar-negeri pada umumnya. Jika kuliah di perguruan-perguruan 
tinggi dalam  negeri mereka pakai-pakai mobil seperti anak-anak 
cukong pengemplang duit rakyat dan kekayaan negara Republik 
Indonesia. Jika `dipersatukan' anak-anak koruptor dan anak-anak 
cukong, maka tidaklah kurang jumlahnya
>  dari 1 (satu) juta jiwa. Apa nggak berkuasa?? Jika ditambah lagi 
dengan anak-anak Jenderal dan anak-anak kolonel, nah apa khabar 
rakyat Indonesia? Tenggelam dalam penjajahan.
> 
>           Jika jadi pemilu tahun 2004, maka sudah harus dihitung 
bertambahnya kekuatan generasi koruptor dengan anggota-anggota DPR 
dan DPRD-DPRD. Artinya, bertambah pula para `penindas-rakyat'. Makin 
jauhlah rakyat dari kemerdekaan hakiki. Kemanusiaan semakin lenyap. 
Keadilan kian meredup. Rakyat Indonesia berada di kandang koruptor, 
ibarat kambing di kandang macan.
> 
>           Kemerdekaan terhadap kebodohan, kemiskinan, 
korupsi/koruptor, kapitalisme, liberalisme, globalisasi, kekuatan-
asing, intel-asing, isu terorisme, isu Al-Qaeda, isu Jemaah 
Islamiyah, imperialisme, dan setan-setan sejenis itu, merupakan 
tuntutan-rakyat Indonesia. Tetapi sudah dapat dipastikan bahwa 
tuntutan-rakyat tersebut bertentangan dengan kepentingan orang-orang 
yang sedang berkuasa. Karena manusia-manusia yang sedang `naik-daun' 
itu merupakan manusia-manusia dengan rohani-kasar dan rohani-beku. 
Manusia-manusia kelas-teri naik ke tangga kekuasaan, beginilah 
akibatnya. Rakyat tidak bisa disalahkan. Orang yang bisa disalahkan 
adalah mereka yang-menamakan dirinya pemimpin dan kaum-intelektual.
> 
>           Tentara yang telah `bermain-politik' dengan dwifungsi-
ABRI-nya dan paradigma-paradigma-nya harus bertanggungjawab terhadap 
semua keamburadulan yang terjadi di dalam `NKRI' yang dislogankan 
terus menerus itu.
> 
>           MAHASISWA tidak bisa disalahkan apapun. 
Mereka `belum'berkuasa, dan selalu-belum. Karena mereka selalu-belum 
berkuasa, bagaimana tuan-tuan menyalahkannya??
> 
>           Para Jendral dan Profesor-Doktor selaku `senior' dari 
MAHASISWA (perguruan-tinggi dan akademi militer) harus `mawas diri'. 
Dan'mawas-diri' tidak cukup dengan `eling' saja. "Berbuat untuk 
kepentingan rakyat banyak", itu yang harus dilakukan. 
Dan "mengharamkan" korupsi ! PEMEGANG-BEDIL dan PENGASAH-OTAK harus 
dipersatukan dalam suatu `aliansi strategis' bukan dalam aliansi 
taktis dan isyu bersama. Strategis, bukan gradual. Bukan sebagai 
kepentingan politik belaka yang hanya bertujuan "untuk berkuasa" 
semata-mata dan berakhir dengan korupsi…..
> 
>           Sikap kita harus jelas dan tegas terhadap cukong-Cina 
dan Kapitalis bule. Mereka telah menipu kita selama ini. 
Jangan "sok"  berjiwa-besar atau `inetelektual' atau apapun 
rumusannya, padahal semua hipokrit / munafik. Jika tidak-jelas sikap-
jiwa dan intelektual kalian terhadap cukong-Cina dan Kapitalis-bule 
tersebut maka itulah yang namanya "jiwa-korup". Jiwa yang sudah 
dikuasyai syaithan.
> 
>           Proklamasi 17 Agustus 1945 berhasil memerdekakan bangsa, 
tetapi gagal memerdekakan rakyat.
> 
> "Rakyat belum pernah merdeka", pikirkanlah dan renungkanlah 
kebenarannya itu. Ini bukan slogan seperti "damai itu indah". Bom-
Bali dan Bom-Marriot tidak ada artinya bagi rakyat, tetapi "BOM-
KORUPSI" di kalangan pejabat-penguasa Indonesia itulah yang 
berkaitan langsung-dengan dengan nasib-rakyat. Korupsi itulah yang 
lebih-dulu menjadi prioritas bangsa Indonesia. Bom-bom teroris itu 
prioritas Amerika, Australia dan sekutu-sekutunya. Amerika dan 
Australia ingin menguasai Indonesia. Itu arti bom-bom itu. Jadi : 
tambah lagi masalah penjajahan terhadap rakyat Indonesia.
> 
> Sekarang tidak-ada jalan-lain kecuali inisiatif harus dilakukan 
oleh MAHASISWA, baik `MAHASISWA-militer' maupun MAHASISWA-sipil.
> 
> Persatuan ataupun persekutuan MAHASISWA-sipil dan MAHASISWA-
militer inilah yang namanya "TENTARA-RAKYAT" pada fase perjalanan 
Republik Indonesia saat ini. Sebutlah namanya sebagai "Tentara 
Rakyat Baru".
> 
> Mereka inilah yang menjadi KEKUATAN-STRATEGIS bangsa yang 
masih "bersih". Minimal : bersih dari korupsi dan penyalahgunaan-
kekuasaan.  Jangan juga lagi mencari-cari "pemimpin"  melalui 
pemilu. Sebab, yang ikut pemilu itu-kan bajingan semua?; `tokoh-
tokoh' yang itu-itu juga? Sudahlah. Berhentilah `main-main pemilu' 
itu! Pemilu itu Cuma alat-legitimasi penjajahan terhadap rakyat-
banyak. "Pemilu-budak" namanya itu. Mau  memperbudak rakyat. Rakyat 
tidak dianggap rakyat, tetapi budak. Pemilu jenis itu pula yang 
harus disokong oleh militer dan MAHASISWA? Terlalu goblog kalau 
begitu. Jangan biarkan PDI-P dan Golkar serta parta-partai kambing 
itu berpesta pora atas pembudakan rakyat. Rakyat akan "hancur" jika 
pemilu-2004 itu jadi. Zikir-zikir `nasionalisme' dan `NKRI' itu 
hanya akan menjadi laknat buat rakyat kalau tujuannya hanya sekedar 
untuk "ingin berkuasa"  belaka. Selanjutnya : "korupsi".
> 
> Bangunlah wahai MAHASISWA dan TENTARA-RAKYAT selaku "patriot-
bangsa". Selamatkan rakyat. Beri kemerdekaan bagi rakyat.
> 
> 
> 
>               
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages!
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Domains - Claim yours for only $14.70
http://us.click.yahoo.com/Z1wmxD/DREIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to