Pak Fabby, Dana masyarakat di Bank2 Indonesia ada Rp 600 trilyun lebih: Bahkan dari seluruh dana nasabah yang berhasil dihimpun sebesar Rp 686,8 trilyun pada Maret 2000, hanya 32,46 persennya saja yang disalurkan dalam bentuk kredit, baik dalam valuta asing maupun rupiah kepada masyarakat. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0007/04/ekonomi/indu16.htm
Indonesia dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa adalah pasar terbesar ke 4 di dunia. Banyak industri asing, mis: otomotif dari Jepang, Korea, dll, menjual produknya di Indonesia. Kekayaan alamnya berupa minyak, gas, emas, tembaga, dll, telah menarik banyak perusahaan2 asing seperti Freeport, Caltex, Vico, Exxon Mobil, dll. Berikut artikel tentang kekayaan yang dapat diambil Freeport dari Papua saja: PT Freeport Indonesia - Perusahaan Pertambangan yang Ambisius -------------------------------------------------------------------------------- Kiriman via WPNews on Jun 19, 2004, 19:12 MEMASUKI abad 21, masa depan PT Freeport Indonesia (PTFI) cukup cerah. Ini terlihat dari jumlah produksi yang terus meningkat dari lokasi eksplorasi yang terus bertambah. Perluasan pabrik peleburan milik Freeport di Spanyol juga telah selesai, sedangkan pembangunan peleburan di Gresik (Jatim) segera dimulai. Demikian pula eksplorasi di cadangan Grasberg dan sepanjang pegunungan di daerah sebelah timur serta barat Grasberg, Irian Jaya menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dengan kapasitas memproduksi lebih dari lima persen produksi tembaga hasil tambang di dunia, Freeport merupakan salah satu pemain utama dalam industri tembaga di dunia. George Amealey ahli pertambangan dalam buku tentang Grasberg meramalkan dalam 15-20 tahun yang akan datang Freeport Indonesia akan mendekati kedudukan Coldeco yakni perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia milik Chili. Freeport McMoran Copper & Gold dengan anak perusahaan utamanya PTFI telah menetapkan Irja sebagai basis operasi utama. Ini berdasarkan kesempatan pertumbuhan yang ditawarkan oleh potensi yang luar biasa di sekitar Grasberg dan sebagian besar sudah terbukti. Terbukti dan perkiraan cadangan tambang PTFI di Irja yang dapat dieksploitasi sampai 40-50 tahun yang akan datang, sesuai kontrak karya. Cadangan di Grasberg terdiri dari tambang terbuka terdapat 1,081 juta ton biji batuan terdiri dari tembaga sebanyak 0,99 persen, emas 1,20 gram per ton, dan perak 2,32 gram per ton. Di daerah cadangan bawah tanah 743 juta ton biji batuan, mengandung 1,09 persen tembaga, emas 0,79 gram per ton, perak 2,77 gram per ton. Cadangan Kucing Liar sebanyak 320 juta ton biji batu dengan kandungan tembaga 1,41 persen, emas 1,41 gram per ton dan perak 5,30 gram per ton. Cadangan di daerah Deep Ore Zone (DOZ) atau zona biji dalam terdapat 185 juta ton biji batuan dengan 1,19 persen tembaga, 0,82 gram per ton emas, dan pe- rak 5,83 gram per ton. Cadangan di Ertsberg Stockwork Zone terdapat 101 juta ton biji batu dengan 0,55 persen kandungan tembaga, emas 0,80 gram per ton, dan perak 1,75 gram per ton. Cadangan Big Gossan terdapat 37 juta biji batu dengan kandungan tembaga sebanyak 2,69 persen per ton, emas 1,02 gram per ton, dan pe-rak 16,42 gram per ton. Cadangan di daerah Dom sebanyak 31 juta ton biji batuan, kandungan tembaga 1,67 persen per ton, emas 0,42 gram per ton, dan perak 9,63 gram per ton. Cadangan Intermediate Ore Zone (IOZ) sebanyak 16 juta ton biji batu terdiri dari 1,09 persen per ton tembaga, 0,42 gram per ton emas, dan 7,79 gram per ton pe-rak. Cadangan di Ertsberg sebanyak 33 juta ton biji tembaga dengan kadar tembaga rata-rata 2,5 persen per ton. Cadangan tersebut sudah selesai dieksploitasi, dan kini Freeport beralih ke Grasberg. Perusahaan yang berkantor pusat di New Orleans ini juga telah menemukan sekitar 75 lokasi di Irja yang diperkirakan mempunyai potensi mineral. Walau demikian dalam dunia pertambangan kalau hanya satu titik pertemuan dengan cadangan yang besar dapat menjamin penambangan skala besar yang menguntungkan. Bahkan dalam kurun waktu 15 tahun ke depan daerah blok A dalam kontrak karya yang luasnya mencapai 10 x 10 kilometer masih menjamin cadangan untuk beroperasi selama 30-50 tahun. Dalam jangka waktu 20 tahun yang akan datang teknologi tambang bawah tanah akan meliputi metode block caving, sub level caving, dan long hole open stoping. Freeport siap melakukan semua itu. Karena investasi terbesar berupa sarana dan prasarana telah dibangun sehingga tinggal mendatangkan alat-alat baru sebagai pelengkap. Jim Bob Moffet adalah Chief Officer Freeport McMoran dan merupakan salah satu orang yang dengan jeli mampu menangkap potensi besar dalam asset Freeport Indonesia. Pengetahuannya tentang geologi dasar sangat membantu Freeport menginvestasi di Indonesia. Begitu potensi yang maha besar itu tertangkap, ia dengan segera melakukan prakarsa dengan Pemerintah RI untuk memperpanjang kontrak karya dan sekaligus meminta perluasan daerah operasi. *** DALAM perjalanan Kompas menuju puncak Grasberg pekan lalu, yang dipimpin staf corporate communications PTFI, tampak satu pembangunan raksasa yang sudah sangat maju dengan menggunakan teknologi paling mutakhir. Perjalanan menuju Grasberg sekitar 70 kilometer dari Timika ditempuh dalam kurang lebih tiga jam. Jalan berkelok-kelok sepanjang pegunungan Jayawijaya yang dibangun dengan menggunakan sejumlah alat berat. Jalan sepanjang 70 kilometer tersebut setiap hari dipadati sejumlah alat berat seperti cater pillar, buldozer, ribuan truk dengan tinggi ban sampai tiga meter membawa kontainer berisikan sejumlah kebutuhan bagi kelancaran pertambangan seperti bahan peledak seperti natrium nitrat dan seterusnya. Satu buah ban berharga 18.000 dollar AS pada tahun 1997, dan hanya terdapat di luar negeri. Kendaraan tersebut membawa 300 ton biji batuan menuju mile 74 untuk diproses menjadi bahan konsentrate. Pada sisi jalan terdapat lima buah pipa panjang dua di antaranya untuk mengalirkan bahan konsentrate dari mile 74, pusat penggerusan dan penghalusan menuju portside (pelabuhan) ekspor sekitar 112 kilometer dari mile 74. Satu pipa mengalirkan air, satu pipa membawa solar, dan satu pipa sebagai cadangan. Di atas udara tampak tiang listrik dari beton setinggi 50 meter tertancap pada jurang dan pinggang pegunungan Jayawijaya. Kabel listrik itu ditarik dengan menggunakan helikopter karena harus melewati jurang dan tebing yang terjal dan dalam. Satu pekerjaan penuh risiko dan menelan biaya yang tidak sedikit. Kabel listrik ini tampak seakan melilit puncak-puncak bukit menuju puncak Grasberg. Di mile 50 persis di kaki pegunungan Jayawijaya terdapat sejumlah gudang untuk bahan logistik guna mendukung kelancaran pertambangan di puncak Grasberg. Jarak dari mile 50 menuju puncak Grasberg sekitar 50 km dengan kemiringan (menanjak) sampai 60 derajat. Di sana juga terdapat pos keamanan di mana Satpam-nya bertindak cukup tertib dan tegas. Para karyawan yang melewati pos tersebut melapor diri. Pada ketinggian 2.700 meter dari permukaan laut, terdapat sebuah terowongan menembus gunung Hanekam sepanjang 1,5 kilometer. Untuk menghindari tabrakan di dalam terowongan, maka dipandu dengan lampu warna merah dan hijau. Jika warna merah tanda bawah ada kendaraan sedang melewati terowongan, warna hijau kendaraan boleh masuk terowongan. Setelah naik pada ketinggian 3.000 meter, turun lagi pada ketinggian 2.800 meter dari permukaan laut. Pada sisi jalan tepatnya pada pos 64 dijumpai sekitar 10-15 anggota TNI menjaga lokasi itu. Setelah 2,5 jam perjalanan akhirnya tiba di Guest House di Tembagapura. Di situ disiapkan perlengkapan keselamatan menuju puncak Grasberg seperti mantel, helm, dan kacamata serta sepatu boot. Menuju puncak Grasberg harus melewati lagi terowongan Zaakam sepanjang 950 meter yang dibangun tahun 1971 oleh perusahaan dari Korea Selatan. Di ujung terowongan terdapat Ridge Camp yang dihuni sekitar 4.000 karyawan, di antarnya 101 kontraktor asing. Dari mile 74 pusat penggerusan biji batuan, perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta gantung menuju ketinggian 3.800 meter. Kereta gantung ini bermuatan 100 orang dengan waktu tempuh 15 menit. Di sana ditemukan bekas tambang Ertzberg yang sudah selesai dioperasikan tahun 1998. Kini Freeport sedang melakukan penambangan di puncak Grasberg dengan ketinggian 4.300 meter. Oksigen sangat terbatas karena itu pengunjung dilarang berlari-lari di atas puncak guna menghindari kecelakaan. Ketika itu cuaca di puncak Grasberg masih cerah, karena seperti biasanya cuaca pada pukul 06.00-10.00 cerah. Cuaca berubah menjadi hujan, awan dan kabut dengan jarak pandang tiga meter pada pukul 10.00 WIT ke atas. Jika jarak pandang sangat sempit pekerjaan penambangan terpaksa dihentikan sementara waktu guna menghindari kecelakaan lalu lintas alat-alat berat. Curah hujan di puncak Grasberg sampai 5.000 mm per tahun. Di daerah Grasberg dan sekitarnya masyarakat suku Amungme, Akari, Moni, dan suku-suku dari Kabupaten Puncak Jaya melintasi jalan ini. Mereka menyeberang dari desa yang satu ke desa lainnya, atau untuk berburu. Di sini terdapat kuskus salju, burung salju dan sejumlah binatang salju lainnya. *** DARI puncak Grasberg pandangan bisa langsung ditujukan ke puncak Cartentz, di mana terdapat salju abadi yang berwarna putih, sekitar 6 kilometer dari Grasberg. Di puncak Grasberg terdapat alat pengukur getaran untuk memantau pengaruh kegiatan penambangan terhadap salju abadi tersebut. Freeport juga sedang melakukan reklamasi di sekitar lokasi pertambangan. Batu penutup atau batu limbah yang memenuhi areal sampai ribuan hektar coba dijinakkan dengan zat organik guna menumbuhkan lumut. Dari lumut ini kemudian tumbuh rumput-rumputan. Sejumlah rumput asli pegunungan sudah mulai tumbuh kembali dan burung-burung pada pagi hari mulai mengerumuni tempat itu. Pada saat penambangan selesai, diperkirakan 40-45 tahun yang akan datang, akan terjadi bekas galian yang berukuran 2,5 kilometer arah utara selatan dan dua kilometer arah barat timur dengan dasar lobang terletak pada ketinggian 3.005 meter. Karena keterbatasan alat pemboran Freeport sendiri tidak memastikan apa yang terdapat di bawah lantai tambang sekarang. Sarana penggilingan dan penghasil konsentrat berada dalam sekelompok bangunan yang terletak di ujung lembah Aghawagong pada ketinggian 2.850 meter. Batuan biji yang diambil dari tambang Grasberg dialirkan melalui sistem ban berjalan kemudian digerus di tempat penggilingan, pada mile 74. Kadar tembaga mulai ditingkatkan dan bubur konsentrat hasil proses diangkut dengan pipa ke pantai. Ada empat unit konsentrator yang bekerja secara bertahap yakni memecahkan batu, menggiling, menghaluskan dan me-nyaring kotoran. SAG Mil adalah konsentrator terbesar seharga 300 juta dollar AS sementara pembangkit tenaga listrik untuk menggerakkannya seharga 100 juta dollar AS. SAG Mil mulai beroperasi 1995 setelah disiapkan tempat duduk selama 18 bulan. Bahan konsentrat terdiri dari tembaga, emas dan perak kemudian disalurkan melalui dua buah pipa menuju portside (pelabuhan ekspor) di Amapapare sekitar 112 km dari tambang. Di sana bahan konsentrat dikeringkan sampai kandungan air hanya 9 persen, kemudian dipak dan siap dikirim ke berbagai daerah. Pengiriman konsentrat terutama ke Gresik (Jatim) sebesar 35 persen dan sisanya ke luar negeri. Di Portside terdapat tiga gudang penampung konsentrat masing-masing gudang menampung sekitar 45.000 ton konsentrat.(Kornelis Kewa Ama) http://www.papuaindependent.com/kabar/publish/article_897.shtml --- Fabby <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Rekan, > > Adakah yang punya hitungan-hitungan real mengenai > kemampuan dana dalam negeri untuk pendanaan > pembangunan di Indonesia/investasi domestik? Kalau > ada yang punya paper/penelitian, mohon dikirimkan > via japri. > > Pendapat saya, nggak mungkin Indonesia tanpa > investor. Selama ini kita ditakut-takuti ama WB, IMF > bahwa kalau kita nggak memberi kemudahan dan jaminan > serta mengadakan deregulasi yang pro-investor, maka > investasi tidak akan masuk dan pertumbuhan ekonomi > menjadi mandek. Pemerintah kayaknya tidak/belum > menghitung, berapa sih investasi yang ditanam di > Indonesia dibandingkan dengan transfer asset dan > kekayaan alam yang dinikmati oleh para investor di > negara mereka? Berapa triliun dolar yang dikeruk > Freeport dari Tanah Papua dibandingkan dengan > royalti yang diberikan? Kebijakan investasi yang > dibuat selama ini justru lebih mengundang > investor-investor asing dan domestik yang nakal, > yang ingin mencari untung besar tetapi tidak > beretika. Coba saja cek, berapa banya perusahaan > swasta asing yang mendapatkan kontrak-kontrak Migas > ternyata adalah perusahaan yang di negeri asalnya > sudah bangkrut? > > Soal LSM, nggak benar juga kalau LSM asing masuk > memberi bantuan kepada LSM domestik untuk membawa > kepentingan asing. Banyak juga LSM asing yang > melawan kepentingan negara asal-nya sendiri, karena > negara-nya melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan dan > keadilan. Saya punya banyak contoh untuk masalah > ini. > > Salam, > Fabby > > ----- Original Message ----- > From: A Nizami > To: [EMAIL PROTECTED] > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, August 09, 2004 4:44 PM > Subject: [ekonomi-nasional] Re: NKRI Tanpa > Investor > > > Belum tentu begitu. > Bisa jadi: > > 1. PMDN bermunculan menggantikan PMA > > 2. Dana ratusan trilyun rupiah yang tersimpan di > bank2 > nasional, tidak menganggur, karena dipakai untuk > membiayai kegiatan di atas. > > 3. BUMN pemerintah seperti Pertamina, Elnusa, mau > pun > PMDN seperti Medco, akan mengambil alih operasi > PMA > seperti Caltex, Vico, Freeport, dll, sehingga RI > tidak > hanya menikmati pajak, tapi juga hasil penjualan > kekayaan alam dinikmati oleh anak2 bangsa. > > 4. Anak bangsa bisa jadi majikan di negaranya > sendiri. > Tidak jadi kuli bangsa asing. > > 5. Indonesia jadi bangsa yang mandiri seperti AS > dan > negara2 Eropa Barat...:) > > Salam > Agus Nizami > > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > ===== Visit my daughter's homepage at: http://www.geocities.com/hana_hanifah7 __________________________________ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages! http://promotions.yahoo.com/new_mail ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/