Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang, tiap tahunnya ada yang dapat hadiah Nobel dari Indonesia di bidang science. --- A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalau rakyat kecil, insya Allah mereka taat membayar > pajak (jika memang tergolong wajib bayar pajak). > > Sebagai contoh, PBB (pajak bumi dan bangunan) itu > selalu ditagih setiap tahun dengan besar minimal Rp > 100 ribu. Pada saat bayar listrik atau pun telpon, > ada > pajak yang harus dibayar. Demikian pula setiap kita > belanja, ada PPN atau cukai yang harus kita bayar. > > Untuk kendaraan, ada STNK atau SIM yang harus > diperpanjang atau bayar. > > Selama hasil pajak itu tidak bocor (mis dengan > mengaudit kekayaan pegawai pajak dgn pendapatannya), > seharusnya biaya pendidikan bisa murah. > > Anggaran untuk pendidikan yang sekitar 5% atau Rp 15 > trilyun, harusnya cukup untuk mensubsidi uang > pendidikan sebesar Rp 1 juta bagi 15 juta siswa per > tahun. > > Jadi kalau perguruan tinggi / sekolah negeri harus > diprivatisasi dan mencari untung sebesar-besarnya, > maka rakyat kita yang mayoritas miskin akan bodoh2, > karena tidak bisa mengenyam pendidikan. Akibatnya, > Indonesia tidak bisa bersaing dengan bangsa lain, > karena rakyatnya sebagian besar tidak terdidik. > > Salam > Agus Nizami > --- Zamhasari Jamil <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Salam, > > > > P' RM, > > > > Tulisan bapak tersebut mengingatkan saya semasa > > kecil dulu. Di masa itu, seorang pegawai kantor > > kelurahan datanglah ke rumah kami, dan boleh > > dikatakan setiap bulan pegawai kantor kelurahan > itu > > datang ke rumah, sambil membawa map dan kwitansi. > > Saya melihat bapak saya mengeluarkan sejumlah > uang. > > Setelah pegawai kantor itu pulang, saya tanyakan > > kepada bapak, "Untuk apa bapak mesti mengeluarkan > > uang untuk pegawai itu setiap bulannya. Padahal > > inikan tanah kita sendiri, rumah kita sendiri, > serta > > semua isi dan perabotnya juga kita sendiri yang > > beli." Bapak sayapun menjawab, "Nak, inilah yang > > disebut dengan membayar pajak itu." Akhirnya saya > > pun terperanga membuka mulut, "Oooooooo........" > > > > Apa yang hendak saya katakan adalah, bahwa kalau > > mental-mental pejabat yang kecil semacam itu juga > > "menyantap" harta rakyat yang merupakan pembayaran > > pajak tersebut, bagaimana pula dengan para pejabat > > kelas tinggi. Ehm, kalaupun ada pejabat yang > "suci," > > jumlahnya pun sedikit sekali. Dan biasanya lagi, > > pejabat yang "suci" tersebut akan cepat > dipindahkan > > dari tempat yang satu ke tempat yang lain. > > > > Saya kira, bila uang pajak tersebut benar-benar > > diperuntukkan untuk rakyat juga, maka tak ada > rakyat > > yang membandel untuk membayar pajak. Di kita, > > pembayaran pajak berjalan terus, tapi PLN tetap > saja > > bermasalah, kalau hujan sedikit aja, tetap aja > > banjir. Terus, kemana sih larinya uang pajak yang > > dibayarkan itu? Ke kantong pejabat perpajakankah? > > Atau jangan-jangan presidenpun ikut kebagian? > > Hehmmm, enak juga jadi pejabat. Bila berkorupsi > tak > > ada yang nuntut, abis semuanya sudah kebagian. > > Makanya jangan mau jadi rakyat aja ..., hehehehe. > > > > Wassalam, > > > > IzaM - > > > > rahardjo mustadjab <[EMAIL PROTECTED]> > wrote:--- > > A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > Sesungguhnya rakyat itu ditarik pajak. Dari > pajak > > > rakyat itulah sebagian dana APBN berasal. Dana > > APBN > > > sekarang sekitar 5%, atau Rp 15 trilyun. Di UUD > > 45, > > > hak untuk menikmati pendidikan dijamin UUD. > Negara > > > harus bertanggung-jawab untuk itu. > > > > Memang bunyi UUD seperti itu. Logikanya kan untuk > > ngongkosi pendidikan dasar diambilkan dari pajak, > ya > > nggak? Lha apa rakyat sudah merasa bayar pajak? > > Sebagian besar belum kan? > > > > Sebenarnya negara kita nggak kejem, lho Mas. > Pajak > > pendapatan hanya 15%, itupun hanya karyawan swasta > > yang kena sedang pegawai negeri tidak. Sebagai > > bandingan, di India pajak pendapatan 30% padahal > ini > > negara lebih miskin dari Indonesia. > > > > Pendidikan (dasar) yang gratis, jadinya akan jalan > > kalau rakyatnya dipajaki yang sebanding. > Contohnya > > di > > Eropa dimana pajak pendapatan antara 35% dan > > progresif > > sampai 60%. > > > > Komponen penerimaan pajak pendapatan dalam APBN > > boleh > > dikata negligible. APBN masih mengandalkan pada > > utang > > LN dan utang DN (obligasi negara). Sebagian lagi > > dari > > pendapatan non-pajak (migas dll). > > > > Mengenai biaya pendidikan, boleh kita mengharapkan > > pendidikan dasar yang gratis -- dengan catatan > > biayanya diambil dari pajak. Tapi, untuk > pendidikan > > lanjutan dan pendidikan tinggi orang tua harus > > bersedia membayarnya. Ongkos paling mahal adalah > > sekolah kedokteran dan sekolah teknik, karena > untuk > > laboratorium dan praktikum biayanya tidak sedikit. > > > > Salam, > > RM > > > > > Visit my daughter's homepage at: > > > http://www.geocities.com/hana_hanifah7 > > > > > > > > > Zamhasari Jamil > > Pelajar Islamic Studies > > Jamia Millia Islamia, New Delhi > > India 110 025 > > Phone: 0091-9891709196 > > E-mail: [EMAIL PROTECTED] > > Website: http://www.melayuni.cjb.net > > > > > > > > > > > > --------------------------------- > > Do you Yahoo!? > > Yahoo! Mail - 50x more storage than other > providers! > > > > [Non-text portions of this message have been > > removed] > > > > > > > ===== > Visit my daughter's homepage at: > http://www.geocities.com/hana_hanifah7 > > > > __________________________________ > Do you Yahoo!? > Yahoo! Mail Address AutoComplete - You start. We > finish. > http://promotions.yahoo.com/new_mail > __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail is new and improved - Check it out! http://promotions.yahoo.com/new_mail ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Yahoo! Domains - Claim yours for only $14.70 http://us.click.yahoo.com/Z1wmxD/DREIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/