aku mau tanya bang, dulu kalo gak salah gus dur yg 'nidurin' Deppen...nah gimana kalo sekarang kita 'bangunin' si Deppen...kasian tidur melulu...lagian kalo dia bangun kan ada yg merhatiin pelem- pelem ato nyang lainnya....eh, salah yah?...duh, aku sok tahu nih!
--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > ingat juga nih certita mengenai kebebasan berekspresi, dulu katanya waktu > pakistan merdeka > atau bebas dari penjajahan (kalau tidak salah), semua orang rame- rame naik > kereta api tanpa bayar dan > sholat rame-rame pada saat kereta api stop sehingga kereta api terlambat. > dan membikin > para pengelola kereta api kelabakan. > > mungkin ini yang diinginkan oleh para pencetus kebebasan berekspresi, > apapun bisa > diekspresikan tanpa menilai budaya dan tata krama. Kalau semua orang bisa > bebas berekspresi > tanpa nilai-nilai perkembangan peradaban, mungkinkah kehidupan umat > manusia akan > kembali ke titik nol kembali. > > atau mungkinkah kehidupan peradaban masyarakat itu seperti roda yang > berputar > dan kembali keperadaban yang rendah lagi. > > kebebasan ekspresi ternyata mempunyai dua pemahaman yakni yang bertanggung > jawab dan > ekspresi yang sebebas-bebasnya tanpa nilai. > > katanya orang yang menemukan kebebasan ternyata orang yang tahu > batas-batas kebebasan > itu sendiri. demikian juga orang-orang yang hanya menuntut hak tanpa > memenuhi kewajibannya > ternyata bukanlah orang yang merdeka. .......benar nggak yah .... ? > > > salam > Yustam > > > > > > > > > > Catatan: Rabu dan Kamis ini ada pertemuan di Kedai Tempo, Jalan Utan > Kayu 68H, Jakarta, dimana disepakati bahwa perlu ada gerakan bersama > memprotes penarikan film "Buruan Cium Gue!" minggu lalu. Mereka yang > datang membuat pernyataan ini. Kamis sore, Riri Riza, sutradara film > "Eliana! Eliana" dan "Ada Apa Dengan Cinta," membacakan pernyataan ini > didampingi Ulil Abshar-Abdalla dari Jaringan Islam Liberal, Ayu Utami > (novelis "Saman"), Prima Rusdi (penulis skenario), Rayya Makarim > (penulis skenario) serta Ging Ginanjar (Aliansi Jurnalis Independen) > serta Andy Budiman (radio 68H). Inilah isi dari pernyataan mereka. (ah) > > > -----Original Message----- > From: Andreas Harsono [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, August 26, 2004 3:01 PM > To: [EMAIL PROTECTED]; > [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] > Subject: [pantau-komunitas] Protes terhadap Pelarangan Film Buruan Cium > Gue! > > Protes terhadap Pelarangan Film Buruan Cium Gue! > > > JAKARTA, 25 Agustus 2004 - Kami berpendapat pelarangan tidak > mencerdaskan kehidupan warga Indonesia sehingga pengekangan film Buruan > Cium Gue! yang diwarnai kecaman, ancaman, dan kemudian penarikan film > itu dari gedung-gedung bioskop, sangat kami sesalkan. > > Kami tahu bahwa dunia seni pertunjukan di Indonesia, baik film, > televisi, dan pertunjukan lain, memang bermasalah dengan mutunya. > Acara-acara kriminalitas di televisi Jakarta, berbagai macam kontes, > reality show, sinetron, dan film, kebanyakan didominasi oleh para > produser dan pemilik modal yang seleranya norak, sering melecehkan akal > sehat, dan merusak profesionalisme dunia seni pertunjukan. > > Namun dunia seni dan hiburan, yang memprihatinkan ini, memerlukan iklim > kebebasan dan aturan main yang sehat agar bisa berkembang mutunya. Hanya > dalam kebebasanlah, para seniman dan pekerja seni, bisa mengolah dan > meningkatkan keterampilan serta mutu karya mereka. > > Untuk itu para pelaku seni hiburan dan pertunjukan seharusnya mengambil > peran yang lebih mendasar untuk meningkatkan mutu film dan televisi di > Jakarta. Para pemilik modal seharusnya, selain mencari keuntungan, juga > mengupayakan cara-cara untuk meningkatkan mutu, profesionalisme, dan > selera para pelaku produksi seni dan hiburan. > > Maka kami menentang langkah sejumlah pihak, antara lain Departemen > Kebudayaan dan Pariwisata, Majelis Ulama Indonesia, dan KH Abdullah > Gymnastiar, yang menyatakan sikap mereka terhadap film Buruan Cium Gue! > melalui tekanan, bahkan ancaman, dan penghakiman sepihak, dengan > mengatasnamakan "moral bangsa." > > Kami juga menyesalkan langkah Lembaga Sensor Film maupun Raam Punjabi > dari Multivision, yang dengan gampang menyerah pada tekanan dan ancaman > itu. > > Kami percaya bahwa pemberangusan terhadap Buruan Cium Gue! akan membuka > jalan bagi kembalinya represi dan kesewenangan terhadap dunia > kreativitas seperti yang sering terjadap pada zaman Orde Baru. > > Kami berpendapat tak ada satu pihak pun yang boleh mengambil alih dan > memonopoli kewenangan dalam melakukan penghukuman dan pemberangusan, > atas nama apapun. Baik itu alasan politik, moral, agama, dan adat. > > Kami cemas, sekali alasan itu dipakai, ia bisa dimanipulasi dan > disalahgunakan setiap waktu untuk memberangus kekebasan berkarya. Ini > bukan saja membahayakan kebebasan berekspresi, namun pada gilirannya, > juga akan membahayakan demokrasi negeri ini. > > > Eksponen Pendukung Kebebasan Berekspresi (EKSPRESI), > > Aat Soeratin Pekerja seni Rumah Nusantara, Bandung > Agus Sudibyo Wartawan > Agus Nur Amal Tukang cerita asal Sabang, Pulau Weh > Ahmad Sahal Freedom Institute > Akuat Supriyanto Pengurus Aliansi Jurnalis Independen > Amanda Marahimin Pekerja film > Andreas Harsono Yayasan Pantau > Andy Budiman Wartawan radio 68H > Angelina Sondakh Mantan Putri Indonesia, Anggota DPR 2004- 2009 > Anugerah Perkasa Yayasan Pantau > Aria Kusumadewa Sutradara film > Atika Makarim Indonesian Corruption Watch > Ayu Purwaningsih Wartawan radio 68H > Ayu Utami Novelis > Debra Yatim Pengurus Yayasan Tifa > Dindon WS Sutradara Teater Kubur > Dwi Fitria Mahasiswa Universitas Gadjah Mada > Endo Suanda Seniman, anggota Akademi Jakarta > Esti Wahyuni Chaeruddin Peneliti Institut Studi Arus Informasi > Faisol Reza Aktivis hak asasi manusia > Garin Nugroho Sutradara > Ging Ginanjar Pengurus Aliansi Jurnalis Independen > Goenawan Mohamad Institut Studi Arus Informasi > Hana Makarim Wakil Direktur Byun + Company > Harry Pochang Krishnadi Pekerja seni Rumah Nusantara, Bandung > Hasrul Kokoh Yayasan Pantau > Heru Hendratmoko Direktur Program Radio Namlapanha > Indarwati Aminuddin Yayasan Pantau > Jajang C. Noer Pemain film, sutradara > Lasja Fauzia Sutradara Miles Production > Leon Agusta Penyair > Linda Christanty Penulis cerita pendek > Longgena Ginting Direktur Eksekutif Walhi > M. Abduh Aziz Produser > Maria Pakpahan Aktivis hak asasi manusia > Mira Lesmana Sineas Miles Production > Muhammad Ichsan Pekerja film > Muhlis Suhaeri Yayasan Pantau > Nadiem Makarim Mahasiswa > Nicholas Saputra Pemain film "Ada Apa Dengan Cinta" > Nono Anwar Makarim Yayasan Aksara > Oppie Andaresta Penyanyi > Paul F. Agusta Kurator film Teater Utan Kayu > Prima Rusdi Penulis skenario > Rachland Nashidik Direktur Program Impartial > Ratna Sarumpaet Ketua Dewan Kesenian Jakarta > Rayya Makarim Penulis skenario > Rieke Dyah Pitaloka Pemain film > Riri Riza Sutradara Miles Production > Rizal Mallarangeng Freedom Institute > Rudi Soedjarwo Sutradara > Santoso Direktur kantor berita radio 68H > Sastha Sunu Pekerja film > Shanty Harmayn Produser > Sitok Srengenge Penyair > Tisna Sanjaya Pelukis > Tita Rubi Perupa > Titien Wattimena Pekerja film > Tony Prabowo Komposer > Triana Sukmanita Desainer grafis > Ulil Abshar-Abdalla Jaringan Islam Liberal > Usman Hamid Koordinator Kontras > Yeni Rosa Damayanti Aktivis hak asasi manusia > > * Identitas para penandatangan diberikan disini bukan untuk representasi > namun sekedar keperluan identifikasi > > > > > > > > > > > > > (Embedded image moved to file: pic12859.pcx) > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ > Disclaimer : > This email and any file transmitted with it are confidential and are > intended solely for the use of the individual or entity whom they are > addressed, if you are not the original recipient, please delete it > from your system. Any views or opinions expressed in this email are > those of the author only. > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/