Soal 600 Juta Gulden ke Belanda Roeslan: Tak Betul RI Harus Bayar
Reporter : Arif Shodiq Pujiharto 2003/06/25 detikcom - Jakarta, Mantan Menteri Luar Negeri Roeslan Abdul Gani mengatakan, proses nasionalisasi perusahan-perusahaan Belanda di Indonesia sudah dilaporkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Karena itu, dia merasa aneh jika Indonesia diharuskan membayar 600 juta Gulden kepada Belanda. “Jadi kalau sekarang dikatakan Indonesia baru melunasi utangnya, yang mana itu? Saya ndak tahu dan ndak pernah dengar, coba tanya ke Menteri Keuangan. Kemudian, kalau dikatakan Indonesia musti membayar kembali perusahaan yang dinasionalisasi ndak betul. Wong itu sudah kita laporkan ke PBB,” ujarnya ketika ditemui detikcom di Kantornya, Jl. Pejambon, Jakarta, Selasa (24/62003). Menurut Cak Roes, panggilan akrab Roeslan, dirinya hanya mengetahui soal utang yang berkaitan dengan perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB). “Kalau yang zaman KMB memang benar. Perjanjian KMB dulu, kita itu diwajibkan oleh Belanda untuk mengakui utang Indonesia kepada Belanda sebesar 3,66 juta Gulden atau sama dengan US$ 1.130 juta,” katanya. Dipaparkan Cak Roes, Belanda mengeluarkan pernyataan politik bahwa Negeri Kincir Angin itu bersedia berunding dengan Indonesia untuk menyerahkan kedaulatan secara real (nyata), complete (lengkap) dan underconditional (tanpa syarat) dalam KMB di Den Haag. “Kita senang karena sebelumnya Belanda tidak mau mengakui kedaulatan kita. Amerika mau, Inggris dan Swedia mau, hanya Belanda yang ndak mau. Karena itu, Bung Karno dalam sidang kabinet setuju mengirim utusan yang dipimpin Bung Hatta,” jelasnya. Namun, Belanda tidak menepati tiga hal yang dijanjikan tersebut. “Pertama, tidak real, sebab pengakuan kedaulatan tapi persekutuan dengan RIS dimana Ratu Belanda yang menjadi kepala negara. Kedua, tidak complete karena Irian Barat tidak diserahkan ke Indonesia. Ketiga, tidak unconditional karena kita harus teken utang 3,66 juta Gulden,” paparnya. Meski demikian, Indonesia tetap menandatangani KMB dengan pertimbangan yang terpenting tentara Belanda keluar dari republik. “Ini permainan. Kalau Belanda main curang, kita juga bisa,” katanya. Ketika tentara Belanda keluar, Indonesia menggugat Belanda. “Kalau ada perjanjian internasional yang tidak ada waktunya, satu pihak berhak membatalkan secara sepihak kalau keadaan berubah. Sekarang keadaan berubah maka saya waktu itu sebagai Menlu oleh kabinet diwajibkan membuat UU Pembatalan KMB.” “Jadi pada tahun 1956, saya sebagai Menlu di DPR mengumumkan tidak ada lagi perjanjian KMB. Irian Barat harus kembali kepada kita. Tentang utang kita ndak mau bayar itu. Ternyata masih ada utang lagi, yakni biaya aksi militer I dan II. Saya bilang sama Belanda, mengapa saya musti bayar? Itu kan harga pisau yang menikam kita apakah kita harus bayar?” tanyanya. Akhirnya, perjanjian KMB dibatalkan. Namun, Belanda tetap tidak menyerahkan Irian Barat. “Bung Karno berkata semua perusahaan Belanda kita nasionalisir tahun 1960-an dan modal boleh masuk,” demikian Cak Roes. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/