SEMINGGU LAGI PEMILIHAN PRESIDEN - Franz Magnis-Suseno Seminggu lagi pemilihan presiden. Di satu pihak pemilihan itu tanpa beban. Dua pasang calon dua-duanya bukan malapetaka bagi bangsa Indonesia. Dua-duanya memenuhi standar minimum yang harus dituntut. Kita bisa saja sangat tidak puas dengan mereka, tetapi kiranya tidak perlu takut bahwa akan terjadi sesuatu yang amat buruk siapa pun dari mereka yang akan menang. Itulah segi baik.
Segi buruk adalah bahwa dua-duanya tidak memuaskan saya. Orang yang memang sangat saya hargai adalah Pak Hasyim Muzadi. Tapi Beliau yang hanya roda serep. Sedangkan presiden kita sekarang, Ibu Mega, meskipun jelas mencapai beberapa prestasi, namun sebenarnya mengecewakan. Kepemimpinan seperti itu selama lima tahun lagi, apakah bangsa tahan? Bukankah sekarang perlu diambil tindakan menentukan kalau kita tidak mau tenggelam dalam rawa korupsi yang akan menghancurkan bangsa? Karena itu, beberapa bulan lalu saya tidak bisa membayangkan bahwa saya masih akan mempertimbangkan memilih Beliau kembali. Ya pilih SBY saja. Pertimbangan saya waktu itu sederhana. SBY tidak akan lebih jelek dari presiden sekarang, tetapi barangkali lebih baik. Jadi dia masih memberi harapan. Sekarang saya mulai ragu-ragu. Mengapa? Bukan karena macam-macam kampanye hitam di Internet. Kebanyakan kampanye hitam ini betul-betul tak mutu. Tak perlu umat Islam takut bahwa SBY memusuhi mereka. Tak perlu umat kristiani takut bahwa SBY berpihak pada satu agama saja. Peran Yusuf Kalla dalam dua pembicaraan Malino bagi saya cukup untuk percaya bahwa Beliau sama saja akan berusaha menjadi wapres semua umat dan seluruh rakyat. Saya juga tidak yakin bahwa Yusuf Kalla itu nasionalis sempit/anti Tionghoa. Harapan Beliau agar lebih banyak pengusaha pribumi bisa muncul, bagus ta. Memang, "aksi afirmatif" sebagaimana lama dicoba di Malaysia dan, menurut Pak Mahatir Mohammad sendiri, gagal - akan sangat konterproduktif bagi Indonesia, termasuk bagi usaha untuk mendukung munculnya lebih banyak pengusaha pribumi. Tetapi kiranya Pak Yusuf Kalla tak pernah sejauh itu. Yang menjadikan saya ragu-ragu adalah ini: Sudah setengah tahun Pak SBY menjadi penantang Megawati - dan tetap saya tidak tahu di mana, dan di belakang keyakinan dan rencana kebijaksanaan apa, ia berdiri. Tetap Beliau belum menunjukkan sebuah profil politik. Kecuali bahwa "bersama kita bisa" dan bahwa ia mau menciptakan tempat kerja dan memberantas korupsi. Tetapi itu umum-umum saja. Sudah dua kali saya mendengar Beliau, namun tak pernah ada rencana policy yang bisa dipegang. Alternatif apa yang ditawari Beliau? Padahal Beliau lebih gampang dari Megawati. Megawati sulit mengatakan "aku akan membuat ini, membuat itu", karena orang akan menjawab: Mengapa baru sekarang, Bu, apa yang Ibu perbuat selama tiga tahun menjadi presiden (memangnya!)? Tetapi SBY 'kan bisa mengatakan: 'Apabila aku yang dipilih, maka akan akan mengubah ini dan itu,akan mengambil tindakan ini dan itu. Aku akan memberantas korupsi mulai dari atas ... Akan akan mendesak DPR untuk ikut memberantas korupsi. Aku akan mengangkat Jaksa Agung yang tajam....' Tetapi sampai sekarang saya tidak tahu apa yang mau Beliau lakukan. Beliau simpatik, beliau menimbulkan kepercayaan. Kita mau nangis gembira di dada Beliau yang lebar. Okelah. Tetapi apakah itu cukup? Jelek-jeleknya Megawati, Beliau punya pendirian. Lambat, kurang peka, tanpa visi, tak tanggap terhadap masalah dasar korupsi: Iya. Tetapi sekurang-kurangnya beliau koppig, beliau bukan push-over, bukan orang bendera yang hanya mengikuti arah angin. Tetapi SBY? Beberapa waktu lalu, di depan publik Kristen, beliau ditanya apakah ia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Ternyata jawaban sedemikian plin-plan sehingga tim suksesnya selama dua hari harus menjelaskan apa yang dimaksud dan apa yang tidak. Apakah ia mengatakan bahwa ia barangkali akan membuka hubungan diplomatik atau tidak. Rupa-rupanya waktu itu ia tidak berani mengecewakan publik. Tetapi sebagai calon presiden ia harus mengatakan pendiriannya, mengecewakan atau tidak. Ataukah ia memang waktu itu bingung? (Padahal jawabannya gampang: "Tentu kami akan segera membuka hubungan diplomatik dengan Israel, begitu ditandatangani perjanjian perdamaian antara Israel dan negara Palestina yang didukung oleh tetangga-tetangganya, dan tentu tidak sebelumnya", sudah). Saya mendengar berita bahwa kemarin, tanggal 9 September malam,Partai Demokrat dan PKS merayakan HUT SBY yang ke-55, beberapa jam sesudah bom teror Kuningan membunuh tujuh orang dan melukai lebih dari 150. Suatu perayaan dengan riuh-gembira dan hura-hura, seakan-akan tak ada kejahatan mengerikan di tengah-tengah kita yang baru saja terjadi. Baru Pak SBY sendiri, waktu akhirnya naik mimbar, mengajak mengheningkan cipta (terimakasih!). Mengapa ia tidak langsung menyuruh memotong segala unsur hura-hura dari perayaannya? Apa ia tidak sampai hati (mengingat semuanya sudah dipersiapkan baik-baik)? Yang jelas, seorang presiden harus sampai hati mengambil tindakan tegas yang seperlunya menyakitkan. Nah, terus-terang inilah yang membuat saya ragu-ragu. Tinggal seminggu dan saya tidak tahu di mana dia berdiri. Sebenarnya waktunya sudah lewat. Satu-satunya alasan mengapa seorang calon presiden seminggu sebelum pemilihan belum menunjukkan profil politik, menurut saya, karena memang tidak mempunyainya. Lima tahun dipimpin orang yang tidak mampu untuk berpendirian? Jakarta, 10 September 2004 Franz Magnis-Suseno ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/