Weih mas ra sah metenteng ngono.... Saya juga setuju ide oposisi 
itu....asal tidak "apus-apusan". Ning sik-
sik...maksudnya "militerisme" di situ apa....SBY itu kan walau 
militer tapi "sipilis", beliau berusaha sampai "ngos-ngosan" utk 
mengelaborasi, merestorasi, dan mengawinkan paradigma militer dan 
sipilis...walaupun hasil akhirnya ya seperti itu...basis utamanya 
tetep paradigma militer.... 
Ning mbok yao njenengan jangan pakai istilah "BARISAN" to...itu kan 
kosa kata militer.... ra konsisten jadinya....

--- In [EMAIL PROTECTED], kpp prd <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> BARISAN OPOSISI BERSATU
> 
> Jl. Menteng Raya 62 Jakarta Pusat
> 
>  
> 
>  
> 
> No        : D/BOB/stat/19/IX-04 
> 
> Hal       : Pernyataan Sikap
> 
>  
> 
>  
> 
> BANGUN PERSATUAN OPOSISI UNTUK 
> 
> PEMERINTAHAN ALTERNATIF YANG ANTI MILITERISME!
> 
>  
> 
> Waktu pencoblosan tinggal sehari lagi. Kita sudah sama-sama 
mendengar jargon dan janji-janji yang dikumandangkan oleh masing-
masing pasangan capres-cawapres. Sementara dalam proses jargon dan 
janji tersebut disampaikan, terdapat kenyataan bahwa persoalan-
persoalan mendesak masih dihadapi dan dirasakan oleh rakyat setiap 
hari. Persoalan-persoalan ini tidak pernah sungguh-sungguh 
diselesaikan, bahkan sudah terlihat tanda-tanda yang semakin parah 
dan mencelakakan.
> 
>  
> 
> Kenyataan-kenyataan tersebut adalah, persoalan kemiskinan yang 
semakin merajalela, yang diakibatkan oleh penerapan kebijakan-
kebijakan ekonomi neoliberal. Dan beriringan dengan itu, suatu 
ancaman yang lebih serius sedang menghantui apa yang sudah diperoleh 
sejak menumbangkan diktator Soeharto 1998. Rakyat yang sedang 
berjuang menghadapi berbagai tekanan ekonomi, dihadapkan pada 
kebangkitan militerisme yang semakin nyata ditampilkan. 
> 
>  
> 
> Dengan diajukannya RUU TNI oleh Pemerintahan Mega–Hamzah, dengan 
disahkannya UU KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi) oleh 
pemerintah dan DPR, divonis bebasnya para pelanggar HAM, dengan 
divonis-bersalahnya jurnalis lewat karya jurnalismenya sebagai bentuk 
kriminalisasi pers—Bambang Harimurti, dengan tindakan-tindakan 
represif yang semakin sering terjadi terhadap aksi-aksi rakyat (kasus 
buruh di Medan dan Samarinda, kasus-kasus penggusuran, kasus 
penembakan tani, dll), maka militerisme semakin menjadi bahaya nyata 
bagi demokrasi. Militerisme di Indonesia lahir dari leluasanya 
struktur dan personel militer yang merambah wilayah-wilayah sosial-
politik sipil. Dan perilaku militeristik merupakan watak yang 
dibentuk oleh sistem politik yang didominasi oleh militer selama 
puluhan tahun tersebut. Perjuangan menumbangkan kediktatoran Soeharto 
telah menghasilkan sedikit kebebasan politik bagi rakyat. Namun, 
persoalan-persoalan yang sama masih tersisa, terutama sehubungan 
dengan masih
>  kuatnya militer, dan pengaruh-pengaruh politiknya di seluruh 
lapisan struktur pemerintahan maupun struktur sosial masyarakat—lewat 
struktur intelejen dan struktur teritorialnya. Dengan situasi kuatnya 
politik militer, maka militer masih memiliki kemampuan untuk kembali 
merebut posisi-posisi vital dalam kekuasaan. 
> 
>  
> 
> Apa yang dicerminkan dari tindakan-tindakan politik rakyat 
sekarang, menunjukkan rakyat menginginkan suatu perubahan. Namun 
perubahan yang dicita-citakan, tidak akan berhasil dicapai jika 
kekuatan yang militeristik masih menghantui rakyat. Janji-janji 
perubahan dari capres Susilo Bambang Yudhoyono adalah sekedar jargon 
kosong, karena pihak yang menjanjikan adalah pihak yang juga turut 
bertanggungjawab terhadap situasi sekarang—demokrasi yang 
dikangkangi, dan rakyat yang dijerumuskan ke dalam kemiskinan. Dosa-
dosa politik dari berbagai tragedi kemanusiaan di negeri ini masih 
mengaliri darahnya, sehingga ilusi-ilusi yang dimunculkannya hanya 
patut dinilai sebagai jebakan yang akan semakin menjerumuskan rakyat 
ke dalam kehancuran. 
> 
>  
> 
> Ancaman terhadap kebebasan politik harus dilawan sekuat tenaga oleh 
seluruh rakyat. Karena tanpa kebebasan, rakyat semakin menjadi bulan-
bulanan dari setiap kebijakan ekonomi maupun politik 
> 
>  
> 
> yang merugikan kepentingannya. Rakyat menjadi kehilangan 
kemampuannya untuk berjuang, karena semakin dibatasi oleh aturan-
aturan dan tindakan-tindakan yang mengekang kebebasan untuk melakukan 
perlawanan. Dalam perjuangan menentang militerisme ini, kelemahan 
dari para elit sipil adalah salah satu masalah pokok. Oleh karena 
itu, rakyat dan kekuatan-kekuatan oposisi demokratik harus berada 
dalam satu barisan terdepan, dan menunjukkan konsistensinya, tanpa 
harus bergantung pada kekuatan elit.
> 
>  
> 
> Oposisi terhadap militerisme dan pemerintahan yang menindas sudah 
harus kita siapkan sejak sekarang, karena persoalan-persoalan yang 
akan dihadapi dalam pemerintahan mendatang, siapa pun pemenangnya, 
masih merupakan kelanjutan dari persoalan-persoalan yang dihadapi 
rakyat sekarang. 
> 
>  
> 
> Barisan Oposisi Bersatu menyerukan kepada seluruh Rakyat, kepada 
seluruh gerakan revolusioner dan gerakan demokratik yang tidak 
terperosok pada slogan "yang penting sipil", "sipil pilih 
sipil", "asal bukan tentara" dan yang sejenisnya:
> 
>  
> 
> 1.     Menggalang persatuan rakyat seluas-luasnya, yang sebenar-
benarnya sanggup menjadi alternatif kekuasaan ketika Pemilu 2004 
terbukti tidak menghasilkan jalan keluar yang baik bagi rakyat. 
Persatuan Rakyat ini haruslah terdiri dari seluruh kekuatan 
demokratik rakyat, dan individu-individu yang bersih, tidak korup, 
konsekuen memiliki komitmen untuk menghapuskan militerisme, dan 
konsekuen melawan imperialis-neoliberal dan antek-anteknya
> 
> 2.     Bahwa pembangunan oposisi harus diarahkan seluas-luasnya, 
dengan dikawal oleh program serta strategi taktik yang berpihak 
kepada demokrasi dan keadilan sosial, sehingga dapat menjadi 
alternatif yang sesungguhnya bagi rakyat. 
> 
>  
> 
>  
> 
> Jakarta, 19 September 2004
> 
>  
> 
> BARISAN OPOSISI BERSATU (B.O.B)
> 
>  
> 
> _________________ 
> 
>  
> 
> Gaspermindo, FNPBI, IMM, LMND, LS ADI, GMNK, WalHi, PRD, STN, JMD, 
LPRM, GPK, ORPAD, FPDRA, JAKER, BM PAN
> 
> 
> 
> Gulingkan Pemerintahan Boneka Penjajah Asing dan Militerisme! 
> Bangun Persatuan Rakyat-Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin! 
> 
> Komite Pimpinan Pusat - Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD) 
> Jl. Tebet Barat Dalam VIII L No. 2 
> Kec. Tebet Barat 
> Jakarta Selatan 12810 
> Telp. 021-8309061 
> Hp. 
> 0816-1922626 (Ketua Umum) 
> 0815-8126673 (Sekjend) 
> 0815-6867741 (Ketua I) 
> 0816-1675291 (Ketua II) 
> 0815-8946404 (Ketua III)
> 
> 
>               
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke