http://www.indomedia.com/bpost/092004/20/hkrim/hkrim1.htm

Senin, 20 September 2004 00:45

Awas Tes IQ Menyesatkan!

Banjarmasin, BPost
Orangtua murid di sejumlah sekolah dasar (SD) mempertanyakan tes kecerdasan
(Itelegensia Quotient/ IQ) yang dilakukan sebuah lembaga psikologi.
Pasalnya, lembaga ini menjanjikan hasil tes bisa dijadikan modal masuk SMP
favorit, namun tes tidak menggunakan standar tes IQ yang biasa dilakukan.
Informasi yang berhasil dihimpun BPost menyebutkan, tes IQ tersebut
dilakukan oleh sebuah lembaga berinisial PMU dan berkantor pusat di
Yogyakarta. Bahkan banyak SD tak mampu menolak kehadiran lembaga tersebut
karena mengantongi rekomendasi Dinas Pendidikan Kota.
Selain mengusung alasan hasil tes digunakan masuk SMP, lembaga ini tidak
memungut biaya untuk tes selama 30 menit dengan 40-63 soal. Hasil tes
menunjukkan, semua murid tingkat kecerdasannya di atas rata-rata. Dua hari
setelah tes, murid disodori sertifikat yang harus ditebus dengan harga
Rp10.000.
Siti, orangtua murid yang ikut tes ini mengungkapkan, awalnya merasa senang,
ketika anaknya, M Hasan memiliki IQ di atas rata-rata. Tapi, kemudian dia
mempertanyakan, untuk apa hasil tes ini, apakah benar syarat masuk SMP atau
hanya akal-akalan.
Ditambah lagi, dua hari setelah tes, anaknya yang sekolah di SDN Karang
Mekar III didatangi lagi oleh lembaga tersebut dan menyodori sertifikat
hasil tes ini yang harus ditebus Rp10.000.
Senada diungkapkan Syarifudin, wali murid SDN Sungai Miai 10 Banjarmasin.
"Saya sih setengahnya ragu, kok setiap anak hasilnya di atas rata-rata,"
ujarnya.
Ketua Himpunan Psikologi (Himsi) Kalseltengtim, Maryam Agustina SPsi MKes,
didampingi wakilnya, Siti Noor Asiyah mengaku telah mengetahui tes IQ yang
meresahkan orangtua murid tersebut.
 Ia berharap, para orangtua mewaspadai segala bentuk tes yang tidak
dilakukan oleh lembaga yang berkompeten.
"Kami memang telah telusuri dan memang benar adanya tes meresahkan itu.
Setelah kami cek ternyata lembaga ini tidak melakukan tes yang standar dan
tidak bisa dipertanggungjawabkan. Alatnya bukan untuk alat pengukur IQ, tapi
lebih kepada mengukur kreativitas anak," tandas Maryam Agustina.
Tes standar yang seharusnya dilakukan, sebut Maryam Agustina, tidak bersifat
klasikal tapi individual. Anak-anak harus dites untuk mengetahui
keseimbangan otak kanan dan kirinya dengan waktu yang cukup panjang, minimal
dua jam.
Itu pun menurutnya anak harus dalam keadaan siap tes, diobservasi mendalam
agar secara verbal maupun performance diketahui. Dengan begitu, hasilnya
valid dan sangat bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami berharap, ada tindakan riil dari pihak berwenang untuk meredam
keresahan ini," sambung Maryam Agustina dan Asiyah. niz/m8



Copyright © 2003 Banjarmasin Post



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke