Diambil dari Situs JARINGAN ISLAM LIBERAL

=================

MELACAK JEJAK GEREJA DI TIMUR TENGAH
Tanggal dimuat: 2/3/2004
Semenjak kelahirannya di bumi berabad-abad lalu, gereja telah
memiliki pengalaman sejarah yang panjang dan berliku-liku. Kehadiran
buku karangan Anton Wessels ini akan memberikan kesaksian berbagai
kisah-kisah gereja yang sangat beragam. Lebih menarik kemudian,
ketika isi buku ini ternyata berbicara secara runtut mengenai sejarah
kemunculan geraja di jazirah Timur-Tengah.

Oleh: Faiz Manshur

Judul Buku :Arab dan Kristen: Gereja-gereja Kristen di Timur-Tengah
Penulis: Anton wessels

Judul Asli : Arabier en Christen: Christelijke kerken in het Midden-
Oosten.

Penerjemah : Ny Tati S.L Tobing-Kartohadiprojo
Penerbit: PT BPK Guung mulia (anggota IKAPI)
Tebal: xxii+234 halaman


Secara definitif gereja pada mulanya adalah tempat peribadatan umat
beragama Nasrani. Dalam prakteknya gereja mempunyai prinsip yang
hakiki sebagai sarana "persekutuan orang-orang yang dipanggil untuk
dijadikan milik Tuhan". Definisi ini diambil dari kata Yunani
ekklesia (ek-kaleo, memanggil keluar) dan kuriake atau kuriakon
(milik kurios yaitu Tuhan). Dari sisi ini gereja ingin mewujudkan
persekutuan antar sesama pemeluk agama demi melaksanakan tugas
panggilan, kesaksian (baiat), dan pelayanan. Gereja yang memiliki
fungsi peribadatan dan fungsi sosial tentu saja bukan lembaga
eksklusif atau isolatif, yang menutup diri dan tidak berhubungan
dengan pihak-pihak lain, sebaliknya, gereja itu inklusif dan
partisipatif, terlibat dalam menganggulangi problem-problem sosial
kemasyarakatan.

Memperbincangkan institusi gereja dan peranannya dalam kehidupan
memang sangat menarik. Semenjak kelahirannya di bumi berabad-abad
lalu, gereja telah memiliki pengalaman sejarah yang panjang dan
berliku-liku. Kehadiran buku karangan Anton Wessels ini akan
memberikan kesaksian berbagai kisah-kisah gereja yang sangat beragam.
Lebih menarik kemudian, ketika isi buku ini ternyata berbicara secara
runtut mengenai sejarah kemunculan geraja di jazirah Timur-Tengah.
Keberadaan gereja di Timur-Tengah memang bukan hal baru. Bahkan
karena agama itu sendiri lahir negeri Timur-Tengah, tepatnya di
Palestina, sejarah pergulatan gereja tidak pernah melepaskan diri
dari konteks sejarah peradaban sosial di sana.

Lebih dari itu, sebelum kadatangan Islam, agama dengan gerejanya
telah berabad-abad hidup sebagai salah satu agama besar di daratan
Timur-Tengah. Karena itu jika masih ada klaim bahwa jazirah Timur-
Tengah identik dengan Islam atau dengan kata lain yang Arab pastilah
Islam sebenarnya adalah asumsi yang tidak benar. Memang, secara
mayoritas orang Arab tidak mau menerima kehadiran agama Kristen.
Sebelum Islam masyarakat arab lebih suka memeluk ajaran paganisme
atau penyembah berhala. Tapi itu bukan berari jazirah Arab tidak ada
gereja sama sekali. Di kota Sana'a (Ibukota Zaman) pernah berdiri
sebuah bangunan gereja, yang agaknya dianggap sebagai saingan Ka'bah.
(hal xvi). Di Syiria Barat telah lama berdiri gereja Yokobinistis
(monofistis), kini lazim disebut gereja ortodok Siria. Gereja
monofistis serupa juga ditemukan di kota muslim Kairo dengan nama
Koptis. Gereja-gereja tersebut digolongkan oleh penulisnya sebagai
gereja Maronit yang artinya masuk kategori ortodok.

Lain dari itu, dalam buku ini terdapat banyak cacatan mengenai situs-
situs gereja yang dengan berbagai varian sejarahnya banyak bertebaran
di negeri-negeri muslim jazirah Timur-Tengah. Membaca buku ini, kita
akan menemukan berbagai warisan-warisan sejaran gereja yang cukup
banyak. Para pengamat keagamaan yang kurang banyak meneliti tentang
keberadaan gereja di Timur-Tengah mungkin saja akan tercengang-
cengang membaca kisah-kisah gereja di sana.

Fenomena kebaradaan gereja bukan hanya sebagai sarana fisik semata,
melainkan sebagai simbol kajian kehidupan keagamaan. Sebagai bagian
integral dari realitas sosiologis, gereja mempunyai persinggungan
yang unik dengan Islam. Dikisahkan, tentang Muhamad yang muncul
sebagai nabi Islam di abad ke tujuh sesudah Kristus, pada masa
remajanya ia pernah berjumpa dengan seorang rahib dan bahkan pernah
mengikuti khotbah dari seorang pengkhotbah jalanan pada suatu pesta
tahunan. Demikian pula pernah beredar cerita tentang saudara sepupu
Muhamad yang beragama Kristen. Muhamad sendiri sebagai Nabi Islam
menganggap orang-orang Kristen itu sebagai ahlul kitab, (orang-orang
yang dipenuhi oleh ajaran kitab), dan tidak dikatakan sebagai orang
kafir. Hal itu, berarti mereka harus dihargai dan dibiarkan tanpa
diusik, dan tidak dipaksa untuk beralih ke dalam agama Islam,
sekalipun pada dasarnya peralihan itu sangat diharapkan.(hal xvii)
Persinggungan antara Islam dan Kristen di masa nabi dan beberapa
penguasa Islam pada masa-masa itu sangat harmonis.

Ada lagi sebuah kisah unik tentang Umar bin Khatab yang sedang
berkunjung ke Yerusalem. Ketika tiba waktunya ia menunaikan lbadah
Salat, ia segera keluar ke halaman gereja kemudian sembahyang di
depan tangga masuk. Tentu saja para pengikut setianya sekaligus orang
Kristen yang pada waktu memperhatikannya jadi bingung. "Apa yang
membuat seorang khalifah yang sangat berkuasa mau sembahyang di
halaman?" kira-kira begitu pikir mereka. Kemudian Umar menjawab
pertanyaan mereka: "Jika saya sembahyang di dalam gereja setelah saya
mati nanti, para pengikutku akan mengubah gereja ini menjadi masjid
dengan alasan Umar pernah salat di tempat ini." Cerita tersebut
terjadi pada awal kebangkitan Islam. Antara gereja dan masjid dalam
kurun waktu yang cukup lama telah bersinggungan secara damai. Namun,
ketika konflik politik, terutama pada saat Umar mulai melakukan
ekpedisi perdagangan ala kolonialisme ke wilayah luar Arab, gereja
kemudian menjadi salah satu tumbalnya. Orang-orang Kristen karena
kebetulan banyak berada di luar wilayah Arab menjadi sasaran
kepentingan ekonomi-politik khilafah Arab. Mereka disuruh masuk
memeluk Islam dengan cara melebihkan pajak atau dengan iming-iming
posisi kekuasaan jika mau masuk Islam. Islam sendiri dalam pengertian
politik ini tidak lagi murni menghargai perbedaan antar umat
beragama. Ada banyak fakta adanya kepentingan politik lebih menonjol
ketimbang persoalan perbedaan agama.

Nasib gereja di jazirah Timur-Tengah semenjak masa ini kian suram.
Namun, eksistensinya tidak bisa dihilangkan keseluruhan. Kekuatan
Kristen yang minoritas ternyata masih memberikan kesaksian bahwa
gereja adalah simbol peradaban umat manusia yang tidak bisa begitu
saja dihilangkan oleh ganasnya gelombang politik.

Sekalipun fenomena gereja sebagai simbol keagamaan umat nasrani,
namun di dalamnya banyak memuat kisah-kisah kehidupan dengan berbagai
persentuhan kebudayaan dengan agama-agama lain di sana. Suka duka
umat sebagai kelompok minoritas banyak digambarkan dalam buku ini.
Masing-masing tradisi semisal Kristen Ortodoks, Maroit, Koptik,
yakobit, Nestorian, dll terekam secara empiris.

Akhirnya, penting untuk bagi kita umat beragama untuk mengetahui
sejarah masa lalu hubungan antar umat beragama. Gereja sebagai ikon
kehidupan kaum tepat digambarkan oleh penulisnya sebagai bagian
integral dari sejarah peradaban manusia yang bisa menjadi guru
terbaik kita saat ini. Selamat membaca.**




----------------------------------------------------------------------
 Mantan Santri Ma'had Ilmy Asyar'i (MIS) Sarang Rembang Jawa Tengah




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke