Pak RMD,

Ketertarikan investor masuk cina karena sistem dan
aturan birokrasinya yg jelas. Jadi, walaupun bersistem
komunis tentu saja tidak masalah. Sama dg singapore yg
bersistem 'semi demokrasi' tapi birokrasinya jelas.

Di india, walaupun demokratik tapi investor kurang
berani masuk. Ini dikarenakan birokrasinya yg
njelimet. Waktu acara perpisahan dg seorang diplomat
bagian perdagangan, dia bercerita bagaimana sulitnya
berinvestasi di India, sehingga tak ada satupun
investor indonesia yg 'berani' masuk India. Tidak tau
kalau di Mumbai (gimana Pak RM?). Dalam soal kerumitan
birokrasi ini, saya kira kita agak mirip dg India,
walaupun yg terakhir ini punya advantage lain:
keamanan investasi relatif terjamin.

Cina, menurut Thomas Friedmann (kolumnis new york
times)walaupun tidak bersistem demokrasi, tetapi sudah
memenuhi sebagian substansi demokrasi i.e. the rule of
law yg jelas yg nota bene menjadi jaminan paling
penting keberanian investor untuk invest: adanya
kepastian hukum. Di kita, sistem memang demokratik
tapi rule of law tidak jelas. 

Soal komunisme, saya kira memang indonesia tidak perlu
takut. untuk ini saya sepakat dg pendapat Gus Dur beb.
tahun silam. Di India, partai komunis malah tumbuh
subur khususnya di kawasan West Bengal dg ibukota
Calcutta (skrg Kolkata) yg memegang kekuasaan daerah
puluhan tahun sampai sekarang. dan saat ini menjadi
koalisi penting dari partai berkuasa Kongres pimpinan
Sonia Gandhi. 

Saya pernah ngobrol dg beberapa dosen saya yg
pro-komunis dan kebetulan muslim. Apa yg berubah dari
seorang muslim yg komunis dibanding dg yg non-komunis?
Tidak ada bedanya. Tampaknya fans komunisme di India
lebih menekankan pada ideologi kebijakan ekonomi, dan
kurang penekanan pada komunisme sebagai anti-thesa
ketuhanan. 

Dosen2 muslim-komunis tsb. tidak beda dg kalangan
muslim 'abangan' di India dan di Indonesia: tetap
percaya Tuhan, minus praktik ritual keagamaan plus dg
sedikit MOLIMO. :)

salam hangat, 


--- rm_danardono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Yang menarik,mas, juga investor2 Barat sangat
> menyukai Tiongkok 
> sebagai lahan investasi, walaupun Tiongkok adalah
> negara komunis. 
> Bagi ilkim investasi rupanya ini tak menganggu
> (hanya beberapa 
> pimpinan Indonesia kadang2 meniupkan warning
> komunisme). Indonesia 
> yang anti komunis, malah tidak terlalu dicari oleh
> investor.
> Services


=====
Mario Gagho
Political Science,
Agra University, India


                
_______________________________
Do you Yahoo!?
Declare Yourself - Register online to vote today!
http://vote.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke