Yasser Arafat berhenti mebenci..., 

---------

am:  Mungkin dari dulu pun dia tidak membenci, tetapi dia hanya tetap ingin menjadi 
pimpinan plo sebab selama ini tidak ada pertanggung jawaban apapun terhadap sekian 
juta dollar yang diterima dari negara2 di dunia.



------------



tetapi anak-anak Palestine dihujani mesiu...



---------



am:  tolong berikan url nya berita mengenai israel (saya rasa anda maksudkan adalah 
bahwa anak2 palestine tsb. dihujani mesiunya israel) menghujani mesiu anak2 palestine. 
 Berita2 yang saya baca salama ini adalah bahwa benar anak2 palestine menjadi korban 
seperti halnya dengan orang palestina yang lain, tetapi bukan itu tujuan dari pada 
mesiu/rudal.  



---------------



Hamas hanya mau tanahnya saja... tanahnya sendiri.... tapi mereka dirudal dan 
dibuldozer...



----------



am:  tanah yang mana yang Hamas mau?  Kalau menurut charter mereka sih tujuannya 
adalah menghancurkan negara israel.  Apakah anda sudah membaca charternya hamas?



-----------



haruskah kita berdiam diri dan menyatakan seakan semuanya hanya ilusi?



mereka betul-betul sdg ditindas dan dianiaya...



------



am:  betul sekali, orang2 palestina ditindas oleh pimpinannya sendiri atau oleh orang 
arab yang lain.  Mengenai dianiaya, memang betul ada yang dianiaya/dibunuh begitu saja 
tanpa melalui peradilan, karena dituduh, nggak tahu bener atau tidak, bahwa mereka 
bekerja sama dengan orang israel.



Pengungsi palestina adalah 'raison d'etre' dari pada pimpinannya yang dengan tidak 
sungkan2 menggunakan kesempatan untuk a.l. memperkaya diri sendiri.  



Contoh:  semen yang dijual mesir dengan murah ke plo dg. maksud utk membantu org 
palestina, eh ...... bahkan dijual ke israel dengan harga mahal dan dipakai israel utk 
membangun benteng yang sangat dibenci itu.













--------------



 --- On Mon 09/27, dicky riyadi < [EMAIL PROTECTED] > wrote:

From: dicky riyadi [mailto: [EMAIL PROTECTED]

To: [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 27 Sep 2004 17:53:20 +0200 (CEST)

Subject: Re: [ppiindia] Akar-akar Terorisme



Yasser Arafat berhenti mebenci..., tetapi anak-anak Palestine dihujani mesiu...<br> 
<br>Hamas hanya mau tanahnya saja... tanahnya sendiri.... tapi mereka dirudal dan 
dibuldozer...<br> <br>haruskah kita berdiam diri dan menyatakan seakan semuanya hanya 
ilusi?<br> <br>mereka betul-betul sdg ditindas dan dianiaya...<br> <br>lalu dimana 
nurani Anda, Pak Danardono?<br><br>Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:<br>------>   "Berubah dari apa? Di sini Yesus sangat jelas: Dari kekerasan hati 
dan dari kemunafikan yang menganggap diri lebih baik daripada orang lain. Agar kita 
berhak mengutuk para teroris, kita sendiri harus menjadi rendah hati dan berhenti 
membenci......"<br><br><br>SUARA PEMBARUAN DAILY 
<br>---------------------------------<br>Akar-akar Terorisme<br><br>Franz 
Magnis-Suseno SJ <br>DUA minggu sesudah bom bunuh diri di depan Kedutaan Australia 
rasanya seperti kembali ke mimpi buruk. Betapa kasihan para korban, sembilan 
saudara-saudara yang mati, lebih dari 150 cedera. <br>Para kurban itu rakyat biasa? Di 
antara mereka yang mati ada seorang Satpam, ada ibu yang mengurus visa anaknya berumur 
lima tahun yang luka parah, di Singapura, belum tahu ibunya sudah tidak ada, empat 
penumpang dari dua sepeda motor yang kebetulan lewat dengan urusan masing-masing. 
Mengapa orang-orang itu harus mati, harus luka-luka? <br>Yang jelas, mereka orang yang 
tidak peduli. Orang-orang yang hatinya sudah gelap karena rasa marah, dendam, benci. 
Ada korban, korban banyak, penderitaan, kehancuran banyak. Mereka tidak peduli. 
Collateral damage! dalam bahasa perang. Rasa kemanusiaan biasa saja, kesadaran yang 
dimiliki setiap orang biasa dari suku, golongan dan umat mana pun tentang apa yang 
baik dan apa yang jahat sudah mati di hati mereka menjadi keras, tidak manusiawi, 
sombong. <br>Sombong, karena Anda mengangkat diri menjadi hakim atas hidup mati orang 
lain. Sombong karena Anda mengangkat diri menjadi algojo Tuhan! Ngeri kalau manusia 
sampai berani begitu! Apakah Tuhan pernah manyatakan perlu algojo? Apakah Tuhan pernah 
mengangkat Anda? Tidak takutkah Anda terhadap Allah! <br>Dan dua kali Pfuil terhadap 
para pembina teroris-teroris pembunuh diri itu. Para pembina yang duduk di belakang 
meja dan menghasut orang lain, sering anak muda yang masih mudah dipengaruhi, bersedia 
membuang hidup yang hanya Tuhanlah yang boleh merenggutnya-demi melakukan kejahatan. 
Setan mengindoktrinasi anak muda menjadi setan juga, lalu dikirim ke kematiannya. 
<br>Tentu kita semua mengharapkan dari presiden terpilih agar ia mempergunakan segala 
upaya untuk melindungi masyarakat, ya kita, untuk menumpas rawa yang melahirkan 
terorisme itu. <br><br>Harus Bertanya <br>Tetapi kita tidak boleh melemparkan tanggung 
jawab hanya pada pihak lain. Kita juga harus bertanya bagaimana mungkin ada 
orang-orang bisa sedemikian tersesat, sedemikian teracuni hatinya sehingga melakukan 
tindakan-tindakan teror yang sekarang sudah menjadi gejala global. <br>Kaum teroris 
sendiri adalah urusan polisi. Umum-nya mereka sudah tidak bisa dibantu kemungkinannya, 
wawasan mereka adalah menyempit, kemanusiaan di hati sudah mati dan kesombongan 
membuat mereka tidak bisa sadar kembali. <br>Tetapi bagaimana lingkungan asal mereka? 
Para simpatisan? Yang pernah menjadi kawan secita-cita dengan mereka yang kemudian 
''menyeberang''? Apa dalam cita -cita bersama itu dulu yang bisa menjadi pijakan orang 
kehilangan segala naluri kemanusiaan? Adakah lingkungan-lingkunan yang sedemikian 
diliputi rasa marah, benci, dendam sehingga ada yang akhirnya erossing the line? 
<br>Tentu saja, alasan untuk menjadi marah, untuk mau balas dendam, barangkali 
disertai perasaan tidak berdaya, tidak diperhatikan, berlimpah. Tetapi bagaimana kita 
menangani perasaan-perasaan itu? Apa kita boleh larut di dalamnya? <br>Apalagi kalau 
kita orang beragama: Kita percaya bahwa Allah, Penguasa sejarah yang dari perhatianNya 
tak ada kejahatan apa pun, tak ada tangisan orang terhina dan tertindas di mana pun, 
bisa luput. Justru kalau begitu, kita seharusnya rendah hati, seharusnya tidak 
menyerahkan hati kita kepada perasaan-pera
 saan gelap. Bukankah yang menjamin bahwa keadilan dan kebaikan akan menang adalah 
Allah! Kalau kita sendiri mau memajukan keadilan dan kebaikan dengan melakukan 
kejahatan, itu sebuah perversi tragis. <br>Orang beragama mesti tahu bahwa rasa dendam 
tidak pernah dapat dibenarkan melainkan merupakan racun paling berbahaya kalau kita 
memberi ruang kepadanya. Orang beragama, pun pula dalam memperjuangkan kebenaran dan 
keadilan dengan gigih, harus tetap rendah hati. Ia tak pernah akan lupa bahwa di 
hadapan Allah ia belum tentu lebih baik daripada mereka yang dikutuknya. <br><br>Mulai 
dari Diri <br>Maka melawan terorisme kita juga harus mulai pada diri kita sendiri. 
Terorisme mulai di hati kita. Setiap kali kita memberi ruang kepada kebencian dan rasa 
dendam, atau merasa diri satu-satunya yang benar, benih-benih terorisme sudah timbul. 
Yang berat, tetapi perlu adalah: Memperjuangkan kebenaran dan keadilan tanpa memakai 
rasa benci, tanpa merasa diri sendiri lebih baik. Kekerasan dan kesombongan hati akan 
merusak perjuangan demi keadilan dari dalam. <br>Di sini orang beragama berada dalam 
bahaya kemunafikan lebih besar daripada orang tidak beragama. Terlalu mudah ia 
mengatasnamakan Tuhan, lalu mengangkat diri menjadi hakim. Dosa para agamawan adalah 
eksklusivisme mereka: Mereka begitu gampang ''mengirim orang lain ke dalam neraka''! 
<br>Dan itu suatu dosa. Sebagai contoh saja saya mau mengacu kepada Yesus: tak pernah 
Ia mengatakan bahwa ada orang tertentu masuk ke dalam neraka. Yang terus diperingatkan 
Yesus adalah: Apabila kalian tidak berubah - metanoeite - kalian tidak bisa masuk ke 
dalam kerajaan Allah! Berubah dari apa? Di sini Yesus sangat jelas: Dari kekerasan 
hati dan dari kemunafikan yang menganggap diri lebih baik daripada orang lain. Agar 
kita berhak mengutuk para teroris, kita sendiri harus menjadi rendah hati dan berhenti 
membenci. <br><br>Harus Bersatu <br>Berhadapan dengan terorisme kita, --melintas semua 
golongan dan umat--, harus bersatu dan menarik sebuah garis tegas. Apa pun masalah 
yang kita hadapi, apa pun perselisihan dan konflik yang memang sudah biasa selalu akan 
muncul, kita akan memecahkannya bersama, secara beradab, dan tidak pernah memakai 
kekerasan. <br>Rasanya bahwa masyarakat sangat siap untuk bersatu dalam sikap positif 
beradab itu. Kami mengharapkan bahwa pemerintah baru sepenuhnya akan mendukung usaha 
ini. <br><br>Penulis adalah rohaniawan, guru besar di Sekolah Tinggi Filsafat 
Driyarkara, Jakarta<br><br><br><br><br><br><br><br>            
<br>---------------------------------<br>Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB 
kostenlosem Speicher<br><br>[Non-text portions of this message have been 
removed]<br><br><br><br>***************************************************************************<br>Berdikusi
 dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in 
Commonality & Shared Destiny. 
www.ppiindia.shyper.com<br>***************************************************************************<br>__________________________________________________________________________<br>Mohon
 Perhatian:<br><br>1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)<br>2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.<br>3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; <br>4. Posting: [EMAIL 
PROTECTED]<br>5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]<br>6. No-email/web only: [EMAIL 
PROTECTED]<br>7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]<br><br><br><br>Yahoo! 
Groups SponsorADVERTISEMENT<br><br><br>---------------------------------<br>Yahoo! 
Groups Links<br><br>   To visit your group on the web, go 
to:<br>http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<br>  <br>   To unsubscribe from this 
group, send an email to:<br>[EMAIL PROTECTED]<br>  <br>   Your use of Yahoo! Groups is 
subject to the Yahoo! Terms of Service. <br><br><br><br>[Non-text portions of this 
message have been removed]<br><br><br><br>------------------------ Yahoo! Groups 
Sponsor --------------------~--> <br>$9.95 domain names from Yah
_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke