tadinya saya anggap itu terjemahan dari pengirim berita....
 
kalo penculik bisa bahasa Indonesia..., berarti tetangga sendiri....
 
wah...., ini isu paling top....

Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Heran, kok teman-teman di sini tidak mengomentari hal
saya anggap justru sangat menarik:

"Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan
oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali
dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada
rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar
dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia."

Si Penculik BISA BERBAHASA INDONESIA!!!!

Rio


--- taufik orangkaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> mereka pikir anggota JIL kali...tapi terlepas
> anggota JIL atau bukan , kok bego amat sih mau
> dikirim kesana? pemerintahkan sudah larang jangan ke
> Irak, apalagi kerjanya buat perusahaan
> kafirun!..lengkap sudah.
> 
> Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mungkin para penyandra ingin menuntut agar pasukan
> RI ditarik dari Aceh? atau supaya dikirim ke Iraq?
> Mungkin mereka gak tahu Indonesia itu dimana?
> 
> 2 Perempuan Indonesia Disandera di Irak 
> 
> Doha, Kamis - Dua perempuan warga negara Indonesia,
> Kamis (30/9), dilaporkan menjadi korban penyanderaan
> kelompok bersenjata di Irak. Menteri Luar Negeri
> Hassan Wirajuda membenarkan adanya peristiwa
> tersebut. Kedua perempuan itu dalam rekaman video
> yang disampaikan kepada stasiun televisi Al-Jazeera,
> Qatar, dengan berbahasa Indonesia mengaku bernama
> Rosidah binti Anam dan Rafikan binti Anim. Belum ada
> tuntutan menyangkut penyanderaan mereka.
> 
> Menteri Luar Negeri (Menlu) kepada Kompas
> mengatakan, RI mendesak siapa pun pihak yang
> menculik dua perempuan Indonesia itu segera
> membebaskan mereka. Alasannya, kata Hassan,
> Indonesia tidak terlibat apa pun dengan pihak
> pendudukan di Irak yang dipimpin Amerika Serikat
> (AS). Indonesia juga tidak mengirim pasukan ke Irak.
> Bahkan, RI mengutuk invasi AS ke Irak.
> 
> Menurut Hassan, Indonesia akan mencari jalur atau
> kontak dengan pihak ketiga, terutama Qatar, yang
> mungkin memahami dan tahu keberadaan dua sandera
> warga negara Indonesia (WNI) itu.
> 
> Departemen Luar Negeri (Deplu), lanjutnya, juga
> sudah meminta langsung kepada semua perwakilan RI di
> sekitar Teluk untuk mengurus masalah penyanderaan
> itu, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia
> (KBRI) di Qatar, di Dubai, dan lainnya di sekitar
> Teluk.
> 
> Bahkan, kata Hassani, KBRI Qatar langsung mendatangi
> kantor televisi Al-Jazeera yang menginformasikan
> pertama kali tentang penyanderaan itu.
> 
> Menurut Menlu, KBRI Qatar bahkan diberi kesempatan
> oleh pihak Al-Jazeera untuk mendengarkan kembali
> dialog antara penculik dan sandera Indonesia. Pada
> rekaman gambar Al-Jazeera itu terlihat dan terdengar
> dialog dilakukan dalam bahasa Indonesia.
> 
> Hal itu diketahui ketika penculik menanyakan, "Nama
> saudari siapa?" Lalu dua wanita yang menjadi sandera
> itu mengatakan bernama Rosidah binti Anam dan
> Rafikan binti Anim.
> 
> Hassan mengatakan, kedua WNI itu sebelumnya mengaku
> bekerja di perusahaan elektronik di Irak. Namun,
> tidak tertutup kemungkinan kedua perempuan itu
> adalah pembantu rumah tangga di Irak.
> 
> Hassan mempertanyakan kepentingan penculik
> menyandera kedua orang tersebut karena RI tidak
> terlibat invasi ke Irak. "Kita berharap telah
> terjadi aksi penculikan yang salah karena kita tidak
> punya kepentingan dengan invasi ke Irak," kata
> Hassan lagi.
> 
> Dia kembali mengingatkan agar seluruh WNI tidak
> masuk atau berada di Irak. Kepada WNI yang sekarang
> sudah berada di Irak, Pemerintah RI mengimbau agar
> segera keluar dari negeri itu. "Karena penyanderaan
> ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Irak belum
> terjamin."
> 
> Bersama warga Lebanon
> 
> Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia
> Deplu Ferry Adamhar menambahkan, belum diketahui
> kapan pastinya kedua WNI itu diculik, dan dari mana
> mereka diculik. Namun, dari video yang dikirimkan ke
> Al-Jazeera disebutkan bahwa kedua WNI itu disandera
> bersama dua warga Lebanon dan enam warga Irak.
> 
> Ferry menambahkan, seorang staf lokal KBRI di Irak
> yang kebetulan sedang berada di Amman pun segera
> ditugaskan untuk berangkat ke Irak melalui jalan
> darat.
> 
> Para penyandera menamakan dirinya Tentara Islam di
> Irak. Kelompok ini hingga kini masih menyandera dua
> wartawan Perancis, Christian Chesnot dan Georges
> Malbrunot.
> 
> Sejauh pengamatan Kompas yang mengunjungi Irak Juli
> lalu, hanya ada 12 WNI di Irak yang terdiri dari
> sembilan mahasiswa, dua mantan pegawai staf lokal
> KBRI Baghdad, dan seorang putra mahasiswa Indonesia
> yang menikah dengan wanita Irak. Memang ada
> desas-desus di Baghdad bahwa terdapat 40 tenaga
> kerja wanita (TKW) asal Indonesia di Irak, tetapi
> belum ada konfirmasi tentang kebenaran berita
> tersebut.
> 
> Pihak KBRI Amman, yang selama ini menjadi pintu
> utama keluar masuk warga Indonesia dari dan ke Irak,
> mengaku tidak mendapat informasi tentang 40 TKW itu.
> "Mereka tidak melapor ke KBRI Amman," ungkap salah
> seorang pejabat KBRI Amman.
> 
> Dalam rekaman video itu tampak empat sandera
> laki-laki sedang berlutut. Di belakangnya berjejer
> beberapa orang bertopeng yang mengacungkan senjata
> otomatisnya ke para sandera. Beberapa saat kemudian
> bergantian muncul dua perempuan berjilbab.
> 
> Menurut Al-Jazeera, para penyandera belum membuat
> pernyataan atau tuntutan apa pun saat ini.
> 
> Menurut kantor Kedutaan Besar Lebanon di Baghdad,
> pihak Kementerian Luar Negeri Lebanon membenarkan
> ada dua warganya yang disandera di Irak. Bahkan,
> menurut kabar terakhir, salah seorang dari dua warga
> Lebanon yang disandera -bernama Imad Bassila-telah
> dibebaskan.
> 
> Lebih dari 140 warga asing telah diculik di Irak
> oleh berbagai kelompok bersenjata. Beberapa di
> antara mereka menyandera dengan alasan untuk
> mendapatkan uang tebusan. Namun, ada beberapa korban
> disandera dengan alasan politis. Hingga kini
> tercatat 26 warga asing telah dieksekusi.
> 
> 
>             
> ---------------------------------
> Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB
> kostenlosem Speicher
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
> Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
> Commonality & Shared Destiny.
> www.ppiindia.shyper.com
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA
> (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg
> akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari:
> [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only:
> [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT
> 
> 
> ---------------------------------
> Yahoo! Groups Links
> 
>    To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
>   
>    To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>   
>    Your use of Yahoo! Groups is subject to the
> Yahoo! Terms of Service. 
> 
> 
> 
>             
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail Address AutoComplete - You start. We
> finish.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke