Makanya mas Yustam, kalau sudah selesai sekolah di India, pulang ke Tanah Air jadi 
capres...(mohon dooong, keluarkan capres buat saya bikin garasi...)

[EMAIL PROTECTED] wrote:
sebaiknya setiap  kepress  harus  melalui perdebatan mpr dan dpr, 
kalau begini  presiden  bersikap otoriter dalam mengembil keputusan .. 

salam 
yustam 








Jadinya, harus berusaha jadi presiden RI supaya bisa dapat pesangong yang 
besar. 

Celakanya yang memilih dan berdiri di panas terik untuk menyokong Mega 
telah keliru. Apakah akan terus keliru? 

Keledai disimbolkan sebagai lambang kebodohan. Tetapi sekalipun menjadi 
lambang kebodohan, patut pula diingat bahwa sebodoh-bodohnya keledai tak 
aka akan tersentuk dua kali pada batu yang sama. 

> 
> Från: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> 
> Datum: 2004/09/30 Thu AM 07:23:04 CEST 
> Till: [EMAIL PROTECTED],  [EMAIL PROTECTED], 
>   sabili <[EMAIL PROTECTED]> 
> Ämne: [ppiindia] Pesangon Rumah Rp 20 Milyar untuk Megawati 
> 
> Megawati tandatangani Kepres yang memberinya pesangon 
> rumah senilai Rp 20 milyar. Rumah Rp 2 milyar saja, 
> sudah mewah, bagaimana yang Rp 20 milyar ya? 
> 
> Saya saja masih mimpi rasanya untuk beli rumah senilai 
> Rp 100 juta. Uang Rp 20 milyar, bisa dipakai untuk 
> membeli 200 rumah impian rakyat seperti saya. 
> 
> Indonesia memang hebat... 
> 
> Kamis, 30 September 2004 
> 
> YLBHI: Keppres Pesangon tak Etis 
> 
> Laporan : osa/uba/run 
> 
> 
> JAKARTA -- Secara hukum, keputusan presiden (keppres) 
> tentang fasilitas dan tunjangan mantan presiden dan 
> wapres tak ada masalah. Namun, dari segi etika dan 
> sosiologis, penerbitan Keppres itu tak pantas. 
> Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan 
> Hukum Indonesia (YLBHI), Munarman. Ditinjau dari aspek 
> yuridisnya, kata Munarman, sebenarnya memang tidak ada 
> masalah. ''Tapi tidak etis,'' katanya di Jakarta, 
> kemarin. 
> 
> Keluarnya Keppres itu, menurut Munarman, membuat 
> masyarakat bertanya-tanya. Masyarakat, sambung dia, 
> akan menilai ada unsur kepentingan individu dalam 
> kasus itu. Pasalnya, Keppres itu baru dikeluarkan dan 
> ditandatangani belakangan ini. 
> 
> Munarman mengatakan dilihat dari sisi jumlahnya, nilai 
> pesangon itu sangat tidak pantas. Di tengah banyaknya 
> rakyat yang miskin, sungguh tidak pantas kalau rumah 
> untuk mantan presiden sampai Rp 20 miliar. Senin 
> (20/9) pekan lalu, Wakil Sekretaris Kabinet, Erman 
> Rajagukguk, mengatakan presiden sudah menandatangani 
> keppres 'pesangon' presiden. Dengan keppres itu, 
> Presiden Megawati mendapat rumah senilai Rp 20 miliar, 
> mobil lengkap dengan pengemudinya, uang pensiun, 
> tunjangan kesehatan, pengawalan, dan fasilitas lainnya 
> (Republika/29/9). 
> 
> Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), 
> Danang Widoyoko, mengaku terkejut dengan besarnya 
> pesangon bagi presiden yang lengser. Soal adanya UU No 
> 7/1978 yang dijadikan dasar untuk pemberiannya, 
> Widoyoko memandang aturan itu harus dikritisi pasal 
> per pasal. Tindakan itu, kata Danang, sangat tidak 
> populer mengingat negara masih dalam keadaan krisis. 
> ''Apa pantas mendapatkan rumah dari negara senilai Rp 
> 20 miliar, mobil dan sopir pribadi, pakai sekretaris 
> segala,'' kata Danang. 
> 
> Menurut Danang, adalah ganjil bila seorang presiden 
> yang mengakhiri masa jabatannya harus mendapatkan 
> fasilitas yang bersifat tetap dari negara. Sebab, 
> menurutnya, presiden bukanlah jabatan karier, tapi 
> jabatan politis. Pejabat politis, katanya, tidak 
> mendapatkan uang pensiun. Pejabat politis tidak dapat 
> pensiun, tapi hanya uang purnabakti. Jadi, jelas 
> Danang, tidak bisa berlaku seumur hidup. Tapi, 
> kalaupun dapat uang purnabakti, jumlahnya tidak 
> sebesar Rp 20 miliar plus lain-lainnya. 
> 
> Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Gari 
> Primananda, mengatakan tindakan Presiden Megawati 
> menandatangani kepres itu sangat tak layak. 
> Seharusnya, kata Gari, Megawati harus menunggu 
> keputusan dari presiden berikutnya mengenai diterima 
> atau tidaknya pemberian fasilitas itu. ''Banyak sektor 
> lain yang lebih membutuhkan,'' tandasnya. 
> 
> Pengamat politik Fachry Ali memilih untuk tidak 
> mengomentari masalah keppres itu. ''Ya, nggak enak 
> untuk mengomentari. Masak sudah kalah begini kemudian 
> kita komentari hal seperti itu,'' kata Fachry. 
> http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=174066&kat_id=3 
> 
> ===== 
> Bacalah artikel tentang Islam di: 
> http://www.geocities.com/nizaminz 
> 
> 
> 
> __________________________________ 
> Do you Yahoo!? 
> Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. 
> http://promotions.yahoo.com/new_mail 
> 
> 
> 
> 
*************************************************************************** 
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com 
> 
*************************************************************************** 
> 
__________________________________________________________________________ 
> Mohon Perhatian: 
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik) 
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] 
> 
> Yahoo! Groups Links 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

------------------------------------------------- 
WebMail från Tele2 http://www.tele2.se 
------------------------------------------------- 




*************************************************************************** 
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com 
*************************************************************************** 
__________________________________________________________________________ 
Mohon Perhatian: 

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] 

Yahoo! Groups Links 











______________________________________________________________ 

Disclaimer : 
This email and any file transmitted with it are confidential and are 
intended solely for the use of the individual or entity whom they are 
addressed, if you are not the original recipient, please delete it 
from your system. Any views or opinions expressed in this email are 
those of the author only. 
______________________________________________________________ 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



                
---------------------------------
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB kostenlosem Speicher

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke