Venezuela: “Saatnya Memperdalam Revolusi”

Roberto Jorquera

 

Satu hari setelah kemenangan penentuan pada referendum yang me-recall  presiden 15 
Agustus 2004, Presiden beraliran kiri Venezuela Hugo Chavez menyatakan didepan 10.000 
pendukungnya, di sebuah perayaan kemenangan: “recall referendum bukanlah sekedar 
sebuah referendum atas Hugo Chavez, itu merupakan sebuah referendum terhadap proses 
revolusioner, dan mayoritas rakyat Venezuela menunjukkan dukungan mereka! Inilah 
saatnya memperdalam revolusi!”

 

Saat sebuah pidatonya disiarkan oleh televisi seminggu lalu, Chavez mengatakan sudah 
tiba waktunya “mempercepat transformasi” dari “model ekonomi kapitalis menjadi sebuah 
ekonomi yang manusiawi, sosial, dan setara” yang akan dapat memenuhi kebutuhan rakyat 
miskin, yang mengolah sedikitnya 70% kekayaan-minyak 25 juta penduduk negara Amerika 
Selatan. Ia juga mengatakan bahwa “Revolusi Bolivarian” harus mengorganisir sebuah 
“revolusi di dalam revolusi” dan bahwa salah satu tugas paling pentingnya adalah “ 
membentuk sebuah negara baru”.

 

Disaat kubu oposisi pro kapitalis yang dibackingi AS saat ini berantakan, Washington 
sudah menambahkan penyerangannya. Pada tanggal 10 September, Gedung Putih mengumumkan 
pemberian sanksi ekonomi terhadap Venezuela dibawah tuntutan bahwa pemerintahan Chavez 
tidak cukup memerangi perdagangan perempuan dan anak-anak “untuk tujuan eksploitasi 
seksual”. Pejabat-pejabat tinggi AS sudah menyatakan bahwa mereka akan meminta agar 
menahan pinjaman—total $290 juta—yang diminta oleh Venezuela dari Inter-Amerikan 
Development Bank yang dimaksudkan untuk memerangi kemiskinan.

 

Dalam merespon hal itu, seorang juru bicara pemerintah Venezuela pada tanggal 10 
September mengatakan: “ Kami sudah menandatangani dan meratifikasi Konvensi PBB 
Melawan Kejahatan Transnasional yang Terorganisir, dan Protokol PBB untuk Mencegah, 
Menekan dan Menghukum Perdagangan terhadap Manusia, khususnya Perempuan dan Anak-anak, 
dimana AS bahkan belum meratifikasinya.”

 

Kekalahan gerakan oposisi untuk menjatuhkan Chavez melalui recall referendum adalah 
keseluruhan yang sangat luar biasa, padahal lawan-lawan Chavez masih berkemampuan 
mempengaruhi opini publik melalui perusahaan media. Seperti yang dinyatakan ahli 
Amerika Latin dari AS James Petras dalam sebuah artikel 2 September di website 
Counterpunch: “Di Venezuela kaum kanan mengontrol 90% jaringan televisi utama dan 
media cetak dan sebagian besar stasiun radio. Belum referendum tersebut dirusak oleh 
batas 18% (59% ke 41%). Hasil dari referendum menunjukkan bahwa organisasi akar-rumput 
yang kuat dibangun disekeliling kesuksesan perjuangan untuk perubahan sosial, dapat 
menciptakan sebuah kesadaran sosial dan politik yang massal yang dapat dengan mudah 
menolak manipulasi media. Optimisme elit terhadap “kekuatan struktural” mereka—uang, 
monopoli media, dan dukungan Washington—membutakan mereka terhadap fakta bahwa 
organisasi kolektif yang sadar dapat menjadi sebuah pengimbang yang hebat terhadap
 sumber daya elit.”

Sebuah isu utama yang mengkonfrontasi pemerintahan Chavez dan pendukung klas 
pekerjanya adalah kebutuhan untuk menanggulangi struktur birokrasi negeri kapitalis. 
Dalam sebuah artikel 15 September yang ditulis di website Venezuelanalysis.com, oleh 
Gilbert Wilpert, melihat: “Bagaimanapun, transformasi negeri Venezuela tidak saja 
harus berurusan dengan sebuah birokrasi yang berurat akar, para pegawai sipil kariris 
yang menolak Proyek Bolivarian, dan gagasan samar-samar seperti bagaimana mencapai 
transformasi tersebut. Persoalannya juga pada tidak memadainya kaum profesional yang 
punya pengalaman dan pelatihan untuk mengatur birokrasi yang luas yang juga mendukung 
proyek tersebut.”

“Chavez harus berharap untuk mengatasi persoalan ini dengan menetapkan begitu 
banyaknya pegawai-pegawai tingkat tinggi pemerintah dari militer, namun ini tidak 
menjamin kesuksesan. Sebuah proyek yang lebih lama untuk memastikan pengaturan negeri 
yang layak, oleh orang-orang yang bersedia berbagi tujuan atas proyek Bolivarian, 
sehingga menjadi Universitas Bolivarian yang baru, yang akan melatih pegawai publik 
untuk sebuah negeri yang baru. 

Cara yang paling penting untuk manggulangi dominasi kebijakan administrasi pemerintah 
dengan pejabat-pejabat publik yang kariris dan yang memiliki hak-hak istimewa dalam 
pelayanan publik adalah perluasan dari program pelayanan sosial diluar kontrol 
pelayanan sipil yang birokratis—“misi sosial|”. Misi sosial ini menyediakan 
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin Venezuela, gerakan pemberantasan buta huruf 
dan pendidikan dasar, penyelesaian SMU, beasiswa universitas, mensubsidi pasar 
makanan, pelatihan tenaga kerja dan pekerjaan umum dan perumahan. Program-program ini 
dibiayai melalui suatu dana sosial yang disediakan perusahaan minyak milik negara, 
PDVSA.

Lebih jauh lagi, seperti yang dinyatakan Wilpert, “misi tersebut telah membentuk 
struktur negara yang sebagian besar beroperasi diluar struktur normal kementerian dan 
institusi negara lainnya. Contohnya, Mission Ribas (penyelesaian SMU), dan Mission 
Robinson (gerakan melek huruf) sudah diorganisir lewat perusahaan minyak negara. 
Anggaran dan organisasi mereka berasal dari PDVSA dan bukan dari kementerian 
pendidikan, seperti umumnya kasus-kasus yang biasa terjadi.

“Juru bicara pemerintah telah berulang kali menjelaskan bahwa ini memang disengaja 
karena struktur negara begitu tidak cukup efisien hingga untuk mengorganisir program 
semacam itu melalui kementerian akan memakan dana dan waktu yang begitu panjang. 
Akibatnya, perwakilan pemerintah mengatakan bahwa struktur negara yang sudah ada 
memang sangat tidak cukup efisien dan terlalu sulit (berat) digunakan untuk dengan 
tepat mengatur program-program yang sedang berjalan, jangankan untuk mengadakan 
program-program baru.”

Pemerintahan Chavez telah mengumumkan maksudnya untuk mengembalikan struktur adhoc 
yang sejajar dengan struktur negara ini menjadi badan resmi pemerintah. Untuk itu pada 
tanggal 29 Agustus, Chavez mengumumkan bahwa “misi revolusioner” yang baru 
dipersembahkan untuk mengatasi krisis perumahan di Venezuela—yang bertujuan untuk 
membangun 130.000 perumahan di akhir tahun ini—akan menjadi kementerian pemerintahnya 
sendiri pada 31 Desember.

Pada level ekonomi perubahan masih lebih lambat dan lebih sulit. Ini memang tak 
terhindarkan mengingat luasnya kepentingan yang bertaruh bagi klas kapitalis Venezuela 
dan penyokong AS’nya. Biar bagaimanapun, terdapat sebuah proses yang berjalan yang 
akan mulai mengikis kekuasaan ekonomi klas kapitalis dan membawa ekonomi Venezuela 
makin bertambah ke tangan masyarakat.

Mengacu pada persoalan kebijakan ekonomi, Wiplert melaporkan: ”Tidak ada perubahan 
signifikan yang sudah diumumkan dalam bidang kebijakan pemerintah ini untuk beberapa 
waktu dekat. Bagaimanapun, garis besar yang ditekankan pada bidang-bidang baru dapat 
diperkenalkan. Pertama, sementara pemerintah belum meneruskan sebuah strategi 
penasionalisasian perusahaan yang dimiliki secara pribadi, seperti beberapa pendapat 
mengaharapkan sebuah pemerintahan yang kiri melakukan percepatan hal tersebut, 
kemungkinan besar pemerintah akan memulai perusahaan publiknya sendiri dari 
pemotongan, yang akan bersaing dengan sektor-sektor privat. Contohnya, perusahaan 
penerbangan yang baru-baru ini dibangun, Conviasa, dan sebuah perusahaan 
telekomunikasi milik negara yang baru, Covetel, merupakan dua contoh model usaha yang 
paling terbaru ini. Kemungkinan besar bahwa jika ini berhasil, pemerintah akan 
meluncurkan lebih banyak perusahaan seperti ini lagi.”

Pemecatan manajemen pro-kapitalis dari PDVSA yang lebih cepat tahun ini—setelah 
pemerintah mengorganisir para pekerja minyak untuk menghentikan manajemen larangan 
bekerja—sudah lebih dulu mangambil perusahaan minyak terbesar Venezuela dicabut dari 
tangan kapitalis. PDVSA berharga bagi 30% GDP negara dan 60% dari pendapatan 
ekspornya. 

(Pent. Ayie, sumber. Green Left Weekly 6 Oktober 2004)

 



Gulingkan Pemerintahan Boneka Penjajah Asing dan Militerisme! 
Bangun Persatuan Rakyat-Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin! 

Komite Pimpinan Pusat - Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD) 
Jl. Tebet Barat Dalam VIII L No. 2 
Kec. Tebet Barat 
Jakarta Selatan 12810 
Telp. 021-8309061 
Hp. 
0816-1922626 (Ketua Umum) 
0815-8126673 (Sekjend) 
0815-6867741 (Ketua I) 
0816-1675291 (Ketua II) 
0815-8946404 (Ketua III)


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke