jangan salahkan megawati...., sudah capek2 ngasih jabatan ke sby, masih dikritik..
 
salahkan tuh amerika, sekian ratus tahun tidak pernah punya presiden wanita....

RG Nur Rahmat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
mas. tidak selalunya pemimpin wanita itu buruk, ada contoh yg baiknya, kebetulan saja 
kita dapat yg jelek kayak gini.

bayu montana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Bayu Montana wrote:

yach itulah watak seorang wanita (ex presiden kita) makanya islam menegaskan masalah 
pemimpin haruslah laki-laki, dikarenakan seorang wanita lebih mengutamakan perasaan & 
emosionalnya dari pada pikirannya......, dan itulah gambaran kecil ex presiden kita 
seorang emosional seperti tampak ketika diwawancarai oleh sebuah stasiun tv beberapa 
waktu yang lalu......
syukurlah saat ini kita memiliki seorang presiden baru yang mudah-2an menjadi presiden 
yang kita impikan selama ini demi kemajuan 7 kesejahteraan indonesia tercinta 
ini........
saaalaammmm....
George Ponirin 
wrote:

Jelas ketidakhadiran mega hanya akan menunjukkan bahwa dia tidak graceful dalam 
menyikapi kekalahan. Gimanapun sakitnya hati ini menyaksikan acara resepsi 
'pernikahan' mantan pacar, tapi tetaplah lebih agung kalo dia bisa menghadiri. iya 
nggak, sih?


Ketidakhadiran Megawati Bisa Merugikan Citranya 


Jakarta, Kompas - Rencana Megawati Soekarnoputri untuk tidak menghadiri pelantikan 
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada 20 Oktober bisa menurunkan citra 
Megawati dan juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Meskipun tidak ada kewajiban 
konstitusional menghadiri acara pelantikan dalam sidang MPR itu, mestinya etika 
politik dan ikrar "siap menang, siap kalah" memandu Megawati untuk menghadiri 
pelantikan presiden dan wakil presiden baru tersebut.

Pakar ilmu pemerintahan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riswandha Imawan di 
Yogyakarta yang dihubungi Kompas, Minggu (17/10), berpendapat, bukan langkah yang 
tepat jika Megawati tidak datang saat sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang 
mengagendakan pelantikan Yudhoyono-Jusuf. Semestinya Megawati bisa mengesampingkan 
personal feeling-nya terhadap Yudhoyono dan Jusuf, yang merupakan mantan menteri dalam 
kabinetnya dan mundur di saat akhir masa jabatan Megawati untuk kemudian bertarung 
dengan Megawati dalam pemilihan umum tahun ini. "Kalau tidak datang, Megawati dan 
PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) justru rugi sendiri," katanya.

Riswandha mencontohkan langkah BJ Habibie yang menghadiri pelantikan Abdurrahman 
Wahid-Megawati Soekarnoputri. Ia menilai, jika Megawati (dan juga Hamzah Haz) bersedia 
datang, secara politis langkah itu justru meningkatkan citra mereka.

Guru besar filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis-Suseno, juga 
berpendapat lebih bagus jika Megawati bersedia datang dalam pelantikan 
Yudhoyono-Jusuf. Kesediaan datang menunjukkan kebesaran hati sekaligus menunjukkan 
bahwa Megawati menyelesaikan tugasnya dengan baik. "Jangan sampai exit dengan minor," 
katanya.

Tak ada aturan

Di tempat terpisah, Ketua Fraksi PDI-P Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tjahjo Kumolo 
menegaskan, tidak ada aturan hukum yang mengharuskan Presiden Megawati hadir dalam 
pelantikan Yudhoyono sebagai presiden. "Menurut saya, tidak perlu Ibu Megawati hadir 
dalam acara pelantikan presiden terpilih SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada sidang 
MPR nanti," katanya seperti dikutip Antara.

"Saya minta pimpinan MPR tidak membuat skenario yang mengharuskan presiden dan wakil 
presiden hadir dalam pelantikan nanti sebab tidak ada aturannya," ujar Tjahjo lebih 
lanjut.

Hal serupa disampaikan anggota DPR dari PDI-P, Trimedya Panjaitan. Ia mengatakan bahwa 
sikap politik Megawati bisa saja dilandasi masalah psikologis. "Mungkin Ibu Megawati 
masih merasakan bagaimana Ibu ditinggalkan pembantunya di saat akhir dan kemudian 
menantangnya," papar Panjaitan.

Peneliti dari Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Indonesia Refly Harun secara 
terpisah mengatakan, dari aspek hukum tata negara memang tidak ada kewajiban 
konstitusional dari Presiden Megawati maupun Wakil Presiden Hamzah Haz untuk hadir 
dalam proses pelantikan presiden-wakil presiden baru.

Mengacu pada ketentuan perundang-undangan, pihak yang terikat dengan kewajiban untuk 
hadir dalam forum itu adalah MPR selaku institusi yang melantik maupun pasangan 
Yudhoyono-Jusuf sebagai pasangan terpilih, yang terikat kewajiban untuk bersumpah 
menurut agama atau berjanji bersungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR sebelum 
memangku jabatannya.

Prosesi pengambilan sumpah dan janji itu bukanlah prosesi serah-terima jabatan 
sehingga presiden-wakil presiden sebelumnya tidak wajib datang. Justru aneh jika 
dipaksakan ada aturan yang mengharuskan mereka untuk hadir. Namun, untuk menumbuhkan 
tradisi kompetisi secara sehat, sebaiknya memang Indonesia belajar dari tradisi negara 
demokrasi yang sudah mapan, seperti Amerika Serikat.

Hamzah ingin hadir

Sekretaris Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saefuddin 
menegaskan, Hamzah Haz berkeinginan hadir dalam sidang MPR yang mengagendakan 
pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.

Meski demikian, karena beredar kabar Megawati tidak akan hadir, Lukman menyebutkan 
mungkin saja akan ada pembicaraan terlebih dahulu antara Hamzah dan Megawati. Jika 
memang ada alasan prinsipiil yang menjadikan Megawati bersikukuh untuk tidak hadir, 
rencana Hamzah pun masih harus disesuaikan dengan protokoler acara.

Tak terganggu

Dalam jumpa pers kemarin, presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan, 
peralihan pemerintahan tidak akan terganggu meskipun tidak terjadi komunikasi antara 
Presiden Megawati dan dirinya.

"Tidak, hubungan saya dengan Ibu Mega adalah hubungan kolegial. Pada saatnya harapan 
saya bisa berlangsung dengan baik," kata Yudhoyono di Pendapa Puri Cikeas, Bogor.

Ia menegaskan bahwa urusan pemerintahan itu berhubungan dengan jutaan rakyat 
Indonesia. Oleh karena itu, pergantian pemerintahan tidak boleh ada kesenjangan. 
"Proses itu jalan terus meskipun tidak ada komunikasi. Proses terus berlangsung, mana 
urusan pribadi dan mana urusan negara, itu dibedakan," katanya.

Menurut Yudhoyono, selama ini ia terus berkomunikasi dan berusaha menjalin hubungan 
dengan Presiden Megawati untuk tujuan baik. Sebelum tanggal 4 Oktober, dia telah 
bertemu dengan Guruh Soekarnoputra, adik Megawati, untuk melakukan komunikasi dengan 
Megawati.

Selain itu, tambahnya, beberapa orang juga telah menjadi "jembatan" untuk bisa 
berkomunikasi dengan Megawati. Pada 8 Oktober setelah Mahkamah Konstitusi mengesahkan 
hasil penghitungan suara pemilu presiden putaran kedua oleh Komisi Pemilihan Umum, 
Yudhoyono menulis surat kepada Megawati melalui sekretariat negara untuk melakukan 
komunikasi agar peralihan pemerintahan dapat berjalan tanpa kesenjangan.

"Idealnya dilanjutkan dengan komunikasi tim saya agar peralihan pemerintahan berjalan 
dengan baik," katanya.

Sebelumnya, mantan calon wakil presiden Hasyim Muzadi menyatakan inisiatif pertemuan 
antarcalon presiden seharusnya datang dari calon presiden yang telah memenangi 
pemilihan presiden, bukan dari calon presiden yang kalah.

Presiden yang baru seharusnya juga mengunjungi presiden yang lama, seperti mantan 
Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Presiden Megawati yang akan 
berakhir masa jabatannya.

Menurut Hasyim, seusai bertemu dengan Megawati hari Jumat lalu, pertemuan presiden 
terpilih dengan presiden yang akan digantikan itu untuk menciptakan psikologi bangsa 
di mana pergantian kekuasaan merupakan sebuah agenda yang rutin. "Bukan sebuah agenda 
tragedi," ujarnya. (dik/har/ant/bdm/sut)
_________________________________________________________________
Powered by http://www.emailpinoy.com - Your 1 GB mailbox is waiting!
If this e-mail is a spam report it to us and we will delete this user's account ASP.





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



---------------------------------
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links









            
---------------------------------
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to