Kawans,

Sungguh menarik dibaca rangkaian kata karya Mira Wijaya Kusuma di bawah ini.

Mungkinkah akan menang kalau dikirim ke Blora Center, untuk diikutsertakan dalam lomba 
menulis surat untuk SBY?

Salam MediaCare!

RD


==========================================================


Refleksi Anak Bangsa:
Kepemimpinan baru yang dihalalkan?


Sungguh menarik mengikuti perkembangan berita baru, 
Indonesia kita dihadapi oleh kekuasaan "Kepemimpinan
Mafia" baru.
Sementara itu "kepemimpinan" baru disahkan sebagai
presiden baru, 


Pada intinya nasib anak bangsa akan sama saja, 
ketika masa "Kemenangan Perang Saudara 1965/66", 
dijadikan abdi dalem dukungan kekuasaan "Mafia CIA -
Berkeley". 
Apabila kini kita dihadapi  masa "Konsolidasi Perang
Saudara", 
tentunya tetap akan berfungsi sebagai abdi dalem
"Mafia CIA - Columbus". 
Karena Berkeley maupun Colombus hal ihwalnya sama,
bagaikan jalur gerbong  JABOTABEK - ala "hand made
USA". 


Sungguh amat ironis dan sangat menyedihkan, 
bahwasanya kita sebagai anak bangsa masih tetap
merelakan, 
negara bangsa Indonesia dipimpin sistim kebijakan
pemodal,
sebagai aktor politik-ekonomi "Impor" dari
Internasional Rejim USA. 


Bukankah kita belum melupakan Refleksi kehidupan?
Ketika di zaman "Orde Baru" yang didominasi, dikuasai,
dipandu oleh kepemimpinan Mafia CIA ­ Berkeley. 
Bukan kah kitapun sebagai anak Bangsa ikut
menikmatinya?
Biarpun  kenikmatannya menjadi manis ataupun pahit. 


Pengalaman kehidupan tentu pernah dialaminya,
ataupun masih dikenal dan dirasakan. 
Bahwasanya tindakan berpolitik di awal 1965/66,
telah diakbarkan sebagai ritual pelanggaran HAM berat.
Bahwasanya sistim perekonomian Nasional di tahun 1975,
diabsahkan sebagai negara sang kolonisator Timor
Leste!
untuk dijadikan bekal warisan budaya KKN dan
KEKERASAN.


Para anak bangsa pun masih tetap dijadikan saksi,
atas sepak terjang "kepemimpinan Paska Soeharto",
terhadap kasus-kasus menjadi kasus per kasus....
kasus kehidupan kekerasan di daerah konflik,
kasus kehidupan rakyat-kecil yang semakin terpuruk
disruduk globalisasi,
kasus wafat dalam masa hukuman penjara seorang aktivis
PRD,
kasus wafat misterius aktivis KONTRAS dalam pesawat
GARUDA, 
hanyalah dijadikan anjang tumbal ambisi pribadi para
pejabat,
yang mana makro ekonomi dijadikan ramuan obat mujarab.
Demi kestabilan pengabdian terhadap para penyandang
dana.


Para anak bangsapun akhirnya terjerat jadi junkie
pecandu kasus,
yang dalam kenyataan kehidupan sosial kini,
dialaminya sebagai penghujat lara,
bahkan mereka lupa pada dirinya, 
ataupun lupa pada saudaranya, 
mereka lupakan kawan-kawannya,  
dan juga lupa  pada tetangganya, 
dengan demikian kita pun lengah memilih kawan,
karena kita pun tidak paham inti arti dari perkawanan.


Hasil refleksi anak bangsa sampai saát ini,
pada kenyataannya dijadikan obyek pelaku kejahatan
KKN,
bahkan KEKERASAN dijadikan santapan halal,
oleh “politiestaat”alias “negara polisi”,
yang  sepertinya dilegitimasikan sebagai sistim Hukum
Negara RI. 
Sedangkan harapan di zaman kepemimpinan Megawati,
dinilai bagaikan persoalan sejarah yang dilupakan,
Karena seakan-akan merekapun hilang ingatan!
Atas Sejarah kehidupannya sendiri tanpa ilmu
mandiri-berdikari. 


Apakah ini sudah merupakan  Hukum Alam?
bahwasanya awal dari perubahan sistim kenegaraan,
yang secara "TIDAK SAH" dimenangkan oleh  pelaku
kejahatan.
Sehingga kebiadaban manusia bagaikan laju perputaran
roda pedati.


Begitupun orang awam yang paham akan HUKUM KEBENARAN
yang "SAH", 
serta bergumam dalam hatinuraninya: "yah, mbok....mana
ada penjahat mau mengakui tindakan kejahatannya, tentu
penjara akan penuh luber!" 


Jadi kesimpulannya adalah "kepemimpinan" baru tetap
akan meng-halalkan sistim pemerintahan KKN dan
KEKERASAN. Yang mana alat sistimnya dijadikan
perangkat  terselubung guna mengkonsolidasi sarana
fasilitas kepentingan sang peng IMPORNYA. 



La Luta Continua!


===============================

Our Services:
Media Center - Media Monitoring - News Clipping Service - Publishing

Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/mediacare



-- 
_______________________________________________
Find what you are looking for with the Lycos Yellow Pages
http://r.lycos.com/r/yp_emailfooter/http://yellowpages.lycos.com/default.asp?SRC=lycos10



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke