Tanggapan atas "MAFIA COLUMBUS"
Catatan singkat Ikranagara


Tentu saja Bill menjadikan kata "mafia" sebagai guyonan belaka.
Karena, yang disebut Mafia Berkeley itu bukanlah sesuatu yang
negatif di matanya, bahkan sebagai sesuatu yang positif. (Selain
bagi dia kan "nothiing to lose" sebab dia bukan tergolong yang-
dipermiskin oleh sistem yang ada.) Selain dari itu, dalam
pandangannya, Mafia Berkeley sudah pernah terbukti berhasil
mendongkrak Suharto-nomics sampai-sampai pertumbuhan ekonomi kita
disebut sebagai "Asian miracle" waktu itu, sebagaimana diperlihatkan
pada GNP,banyaknya pengusaha nasional kita yang bahkan sudah tingkat
konglomerat, dan semacamnya.

Tapi, nah "tapi"-nya ini yang penting: ketika itu tidak ada
demokrasi, dan HAM dilanggar semaunya, ditambah lagi dengan
merajalelanya KKN. Dahulu itu, ketika hal itu saya ungkapkan kepada 
salah seorang tokoh Mafia Berkeley, maka jawabnya dengan serius: "Itu
urusan politik, bukan urusan ekonomi atau ekonom semacam saya. Dan
urusan politik itu urusan dalam negeri Anda," kira-kira begitu.

Dan Mafia Bekeley itu memang terdiri dari para ekonom penganut
Kapitalisme Neo-liberal, bukan orang politik. (Memang, ada juga
sikap politiknya, yaitu sikap anti komunis – dan zaman itu kan
memang Zaman Perang Dingin. Suharto sejalan dengan politik mereka.)

Sedangkan yang digolongkan sekarang sebagai "Mafia Columbus" itu
adalah para ahli bidang ilmu politik, yang tentu saja penganut
Demokrasi, jebolan dari OSU di Columbus tempat Bill menjadi profesor.

Jadi, kalau sekarang "keturunan" Mafia Berkeley masuk Kabinet
Indonesia Bersatu itu bergabung dengan para Mafia Columbus, yang
diharapkan terjadi adalah pembangunan ekonomi model Suharto dahulu 
itu juga, tetapi tanpa sistem politik yang otoriter melainkan yang
demokrasi. (Disertasi SBY juga tak lebih dari membahas masalah
ekonomi dari sudut pandang Kapitalisme Neo-liberal, jadi sebagai
ahli ekonomi SBY terkasuk "keturunan" Mafia Berkeley.)

Apakah demokrasi akan mampu menjawab semua borok yang ada di zaman
Suharto dan kita warisi sekarang ini? Misalnya, dengan demokrasi
maka akan tegak hukum dan habislah KKN? Dan selanjutnya akan tegak
pula nilai-nilai HAM? Adakah semuanya itu akan berkorelasi nanti?
Khusus untuk masalah KKN dan penegakan hukum, maka yang diangkat
oleh SBY menjadi penyapu untuk membersihkan negeri kita adalah
Jagung baru Abdul Rahman Saleh yang sekarang dijagokan semua orang.
Nah, Abdul (nama akrabnya adalah "Arman!") ini termasuk Mafia mana?
Yang jelas dia jebolan UGM, jadi mungkin bisa digolongkan ke dalam
Mafia Yogya? Atau Mafia LBH barangkali?

Selain hal-hal itu, ada pula satu hal penting yang pernah saya
tanyakan kepada salah seorang Mafia Berkeley di zaman Suharto itu
tadi, yakni bagaimana halnya dengan gap antara yang-diperkaya dan
yang-dipermiskin? Bukankah itu akan menjadi sumber keresahan sosial
dan mungkin saja berkembang menjadi revolusi sosial yang bisa
menumbangkan Suharto? Dia menjawab, bahwa kesabaran diperlukan,
karena memang tidak ada sarana khusus dalam sistem ekonominya itu
yang bisa dipakai untuk melakukan pemerataan. Kecuali, adanya
kepercayaan yang logis saja, bahwa "tricle down effects" akan
terjadi dan ini akan melahirkan klas menengah sebagai pembayar pajak 
yang diperlukan untuk lahirnya kekuatan demokrasi. Kira-kira begitu 
jawabnya dahulu itu. Dan ketika itu saya pun berujar, Jadi bukan 
hanya Klas Menengah yang lahir, melainkan Klas Bawah alias yang-
dipermiskin juga akan tetap ada!

Nah, jelaslah, masalah pengangguran dan kemiskinan tidak akan bisa
ditanggulangi dengan menjalankan sistem Kapitalisme Neo-liberal ini.
Demikian juga yang terjadi nanti di bawah penguasa baru, SBY,
meskipun semua Mafia yang ada itu digabungkan, kemiskinan dan
pengangguran akan tetap ada. Manusia yang mati tercekik karena
kemiskinan akan tetap ada, sementara yang kaya raya alias
konglomerat yang jumlahnya segelintir juga akan tetap ada. Ini
mengingatkan kepada kita kepada rumusan Darwin "the suvival of the
fittest," bukan? Atau "ikan besar menelan ikan-ikan kecil?" Ya, 
jangan kagetlah jika sekarang dan nanti akan terus berkeliaran yang
disebut "binatang ekonomi" dan "binatang politik" dan
sejumlah "binatang-binatang" lainnya yang ciri utamanya adalah
berwatak RAKUS dan berideologi MUMPUNGISME & PAT GULIPAT SIAPA CEPAT 
DIA DAPAT. "Pintar-pintarlah engkau membawa diri, cucu-cucuku," ujar 
si Nenek Purba dari goanya, terpaksa dan penuh prihatin terhada 
nasib cucu-cucunya yang segelintir akan menjadi yang-diperkayaraya 
sebagai pemangsa dan sebagian besar lainnya akan menjadi yang-
dipermiskin sebagai korban sampai ke akhir Zaman KapitalismE Neo-
Liberal atau awal Zaman Post-Corporate World.

Kesimpulan saya: Sistem Ekonomi Kapitalis Neo-liberal bukan jawaban,
meskipun sudah dibentuk seribu macam Mafia yang bergabung jadi satu
sekalipun! Kita memerlukan sistem lain. Yang jelas sistem itu bukan
juga yang berangkat dari Marxisme, karena Komunisme itu hanya bisa
memberikan pemerataan kemiskinan belaka, dan karenanya sudah
ditinggalkan di mana-mana. Kita mesti mulai membaca buku yang lain,
misalnya mulailah dengan membaca "The Other Path" karya Hernando de
Soto itu, dilanjutkan dengan membaca buku-buku pemikir lanjutannya
yang bergabung di dalam International Forum On Globalization (IFG)
di www.ifg.org silahkan dibuka.

Salam,
Ikra.-






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke