(SBY-JK) JANGAN TERLALU BERHARAP BANYAK PADA SBY Kawans, "Jangan berharap terlalu banyak pada SBY," demikian petuah wartawan tiga zaman Rosihan Anwar. Bener juga nasehat beliau, daripada Anda lalu kecewa berlipat ganda. Kalau Anda dulu nyobolos SBY-JK, dan berharap semua harga-harga barang akan turun dengan beliau jadi Presiden, itu sungguh hal yang musykil dilaksanakan oleh pemerintah kita dalam waktu dekat ini. Trend yang ada selama ini, malah tiap menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, harga-harga akan bergerak naik, tergantung selera pedagang. Belum lagi harus ada pengurangan subsidi BBM.
Yah, maklum saja, ekonomi kita memang masih dikuasai para pedagang yang suka 'aji mumpung', namun sering berlebihan dan kebablasan. Dollar naik sedikit saja, harga langsung dinaikkan berlipat-lipat. Begitu rupiah menguat, ehh harga tetap saja tak diturunkan. Itulah ciri khas kaum pedagang. Tak heran di zaman Mataram dulu para bangsawan emoh jadi pedagang, dianggap pekerjaan yang hina dina. Mereka cukup makan upetinya sahaja. Kalau pejabat sekarang malah ingin merangkap jadi pedagang, sekaligus terima upeti. Itu dilakukannya dengan tak malu-malu. Tim ekonomi KABINTU yang dinakhodai langsung Wapres Jusuf Kalla, akankah membuat semakin kentalnya perekonomian berkonsep pedagang? Salam Pro Rakyat RD -------------------------------------------------- Kolom Rosihan Anwar 18 Okt 04 07:13 WIB SBY Punya Agenda WASPADA Online PADA peringatan HUT TNI tanggal 5 Oktober 2004 hadir baik Presiden Megawati Soekarnoputri maupun presiden-terpilih Susilo Bambang Yudhoyono. Tetapi kedua orang itu tidak bicara satu sama lain, demikian diberitakan oleh wartawan kantor berita Inggeris Reuters dari Jakarta. Peralihan politik jarang sekali mulus jalannya di Indonesia, negeri dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Tahun 2001 para anggota MPR melengserkan Presiden Abdurrahman Wahid dengan alasan 'tidak kompeten'. Waktu itu selama tiga hari Wahid menolak untuk meninggalkan Istana. SBY menahan diri dengan tidak mengucapkan pidato kemenangan, seraya dia berusaha mengulurkan tangan kepada Megawati dan PDIP partai nomor dua terbesar di DPR. Wartawan Reuters kemudian menggambarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh SBY. Tantangan-tantangan di depan SBY luar biasa besarnya. Pertumbuhan ekonomi adalah lamban, melempem. Sogok-menyogok, korupsi adalah endemis, artinya selalu terdapat pada tempat tertentu. Sudah membudaya, kalau menurut ungkapan Bung Hatta. Investasi luar negeri sangat sedikit. Kaum militan Islam yang terkait dengan Al Qaeda bergerak bebas. SBY telah berjanji akan mengakhiri tahun-tahun pertumbuhan ekonomi yang lemah itu. Ia berjanji menciptakan lebih banyak kesempatan kerja, mengurangi birokrasi, memberantas korupsi, suap-menyuap yang dibenci oleh orang-orang Indonesia biasa. Ia berjanji melawan teroris. Orang-orang Indonesia menaruh harapan tinggi pada mandat populer yang diberikan kepada SBY. Prof Jeffrey Winters, seorang pakar masalah Indonesia di Northwestern University Evanston, Illinois mengikuti dari dekat kampanye Pemilu 2004 dan turut bersama beberapa Capres mengitari negeri ini. Pada zaman Orde Baru dia melahirkan kritik-kritik tajam ke alamat Presiden Soeharto, antara lain menyingkapkan harta kekayaan yang dikumpulkan oleh Soeharto dan keluarganya. Suatu ketika dia sampai tergesa-gesa meninggalkan Jakarta untuk menghindari tindakan penahanan oleh aparat Soeharto. Kepada Reuters, Prof Winters mengatakan, "Saya pikir harapan-harapan tinggi kepada SBY itu adalah suatu refleksi atau cerminan dari perasaan putus asa di Indonesia, bahwa mereka telah menunggu terlalu lama untuk pekerjaan, untuk stabilitas, untuk kemakmuran, untuk berakhirnya korupsi". Hal-hal serupa disebutkan pula oleh Claire Leow dari Bloomberg News, 4/10, dalam tulisan "Indonesia's new leader sets agenda" (Pemimpin baru Indonesia menentukan agenda). Claire memberitakan dari Jakarta bahwa SBY akan memusatkan perhatiannya pada penciptaan kesempatan kerja pada eliminasi rintangan-rintangan terhadap investasi, dan para pelunakan pukulan dari pembatalan subsidi BBM (bahan bakar minyak). Claire mengutip keterangan Prof. Irzan Tanjung, ahli ekonomi yang memimpin dewan ekonomi SBY, dalam sebuah wawancara, 4/10. Membicarakan 100 hari pertama pemerintahan SBY, Prof. Irzan Tanjung berkata "Prioritas pertama ialah menciptakan kesempatan kerja. Penciptaan pekerjaan adalah suatu tujuan sederhana, tapi merupakan tantangan alot. Ia berkaitan dengan ekonomi, politik, kerangka hukum, perpajakan". Menurut Menakertrans Jacob Nuwa Wea, kurang lebih 40 juta orang Indonesia menganggur atau bekerja kurang dari 35 jam seminggu. Pemerintah baru ingin meraih investasi dengan menyingkirkan halangan-halangan seperti undang-undang perburuhan dan pajak yang bersifat menghukum, ujar Prof Irzan Tanjung. Indonesia dengan ekonomi 208 miliar dolar AS adalah yang terakhir dari negeri-negeri Asia Tenggara yang pulih dari krisis moneter (krismon) 1997. Bulan April 2004 Asian Development Bank mengatakan Indonesia membutuhkan investasi sebesar 150 miliar dolar AS selama dasawarsa berikut. Pemerintah Presiden Megawati berusaha membendung pengangguran dengan sebuah Keputusan Presiden yang membikin sulit untuk memecat pekerja-pekerja. Menurut Irzan, SBY bermaksud membatalkan Keppres tadi, juga akan meninjau kembali undang-undang perpajakan yang menghambat investasi. Kendati kekayaan minyaknya, Indonesia tidak menarik keuntungan dari harga-harga rekor minyak. Indonesia adalah salah satu dari dua anggota OPEC yang memproduksi minyak di bawah kuota lantaran kegagalan menarik investasi telah merugikan output (produksi). Pendapatan Departemen Pertambangandan Energi tahun yang lalu merosot 18 persen menjadi 1,08 triliun rupiah atau 117 juta dolar AS, karena kebingungan mengendalikan undang-undang yang bertentangan dan keprihatinan mengenai penambangan yang ilegal, mengakibatkan suatu kemerosotan dalam investasi untuk tahun keenam, demikian sumber Departemen Pertambangan dan Energi. Minyak dan gas alam saja mewakili seperempat dari ekspor, merupakan sumber penting devisa. Pemerintah menyatakan 1/10 bahwa surplus perdagangan telah mengecil untuk bulan ketujuh dalam Agustus yang lalu. Di luar faktor-faktor kunci ini, investasi asing langsung (direct foreign investment) merosot sepertiga menjadi 3,3 miliar dolar AS dalam tujuh bulan pertama dari periode sama tahun sebelumnya. Prof. Irzan Tanjung, salah seorang ketua DPP Partai Demokrat bertemu dengan para diplomat di Jakarta, 30/9 untuk mendiskusikan masalah-masalah seperti menggelembungnya subsidi BBM yang akan merusak kemampuan pemerintah baru mengeluarkan uang. Irzan mengindikasikan rencana-rencana untuk mencari dukungan bantuan internasional. Subsidi BBM diperkirakan kini berjumlah59,2 triliun rupiah mengikuti harga-harga rekor, dari 14,5 triliun rupiah yang direncanakan pada awal tahun. Perkiraan terakhir adalah sama dengan 2,3 kali ketekoran anggaran yang diramalkan yaitu 26,3 triliun rupiah. Pemerintah Megawati tidak mengurangi subsidi BBM tahun ini dengan teori Pemilu bulan April, Juli dan September. "Karena tidak dilaksanakan perlahan-lahan, kami kini menghadapi masalah. Kami harus melakukannya pelan-pelan guna mencegah suatu kejutan terhadap sistem," ujar Prof. Irzan Tanjung. Indonesia memberikan subsidi BBM, termasuk minyak tanah untuk masak bagi golongan miskin. Kira-kira separoh dari penduduk 235 juta hidup di bawah garis kemiskinan, kata Bank Dunia. Sementara itu "Business News" (Jakarta, 13/10) mengemukakan: "Tahun ini saja, meskipun asumsi harga minyak telah dinaikkan menjadi US per barrel, beban subsidi BBM yang bertujuan menjaga harga tetap rendah di dalam negeri mencapai Rp 59 triliun. Dengan harga minyak aktual di atas US$ 53 per barrel sekarang, RAPBN 2005 mengalokasikan subsidi hanya Rp 14,5 triliun, angka yang tidak masuk akal bagi pemerintah baru nanti. Pemerintah pusat terus menanggung semua beban subsidi padahal pendapatan migas dibagi kepada daerah penghasil. SBY kelihatannya akan dan harus mengurangi beban subsidi BBM. Hal ini akan memicu kenaikan harga di sektor-sektor lain seperti listrik, transportasi, bahkan pangan. SBY mungkin akan terpaksa mengambil langkah yang dihindari semua pemimpin di dunia yaitu meminta pengorbanan rakyatnya di hari-hari pertama memimpin. Posisi yang sangat dilematis ini akan segera mengakhiri semua halusinasi perbaikan ekonomi secara instan di era baru nanti" demikian Business News. Moral apakah yang dapat ditarik dari kolom ini? Jangan berharap terlalu banyak dari SBY pada bulan-bulan pertama pemerintahannya. Ojo kaget (pemeo favorit Pak Harto), jangan terkejut jika harga BBM dinaikkannya yang memicu kenaikan harga barang dan jasa lain. Jangan lantas melontarkan kritik sumpah serapah kepada SBY-JK. Bacalah data angka-angka dan fakta yang dipaparkan tadi. Tahu diuntunglah kau. Akhirnya saya ucapkan kepada pembaca selamat berpuasa. (+++) (am) Tulisan Rosihan Anwar Lainnya: SBY Punya Agenda SBY Details Man Mandat SBY Suatu Surplus Kekuasaan SBY 100 Hari Pertama Showtime, Raun-raun, Pusing-pusing Hasil Polls: SBY Ungguli Megawati Ambilan Sesaat Sebelum Pilpres II Kaitan Pilpres Dengan Peran Islam Wartawan Adinegoro Kita Peringati Kepala Intel Di Republik Kita Carter Bicarakan Pemilu Dan Islam Perkunoan Vs. Perubahan Mega Vs. SBY Dilema Wartawan Ikut Kampanye Pemilu Mochtar Lubis, Wartawan Jihad Dan SBY Pemilih: Anda Tentukan Nasibmu Sendiri Bisnis Tentara Dalam Debat Cawapres Moment Opname Pilpres Kisah Hamzah Haz Dan Ayam Sayur Popularitas Lawan Mesin Partai Megawati Dan Penuh Kehangatan ======================================================= Our Services: Media Center - Media Monitoring - News Clipping Service - Publishing Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/mediacare -- _______________________________________________ Find what you are looking for with the Lycos Yellow Pages http://r.lycos.com/r/yp_emailfooter/http://yellowpages.lycos.com/default.asp?SRC=lycos10 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/