http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-209%7CN Selasa, 26 Oktober 2004
Dalam Pengelolaan PSDA, Keterlibatan Perempuan Masih Sebatas Pelaksana Jurnalis : Eko Bambang S Jurnalperempuan.com - Jakarta. Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) keterlibatan perempuan lebih banyak terjadi pada tingkatan pelaksana saja. Tetapi dalam tahap perencanaan, tahap pemanfaatkan dan tahap kontrol sejauh ini perempuan tidak dilibatkan. Padahal dalam suatu pengelolaan sumberdaya alam ini, perempuan pada akhirnya selalu menjadi korban, untuk itu seharusnya perempuan juga dilibatkan dalam pengelolaan PSDA ini sejak tahap perencanaan hingga kontrol. Demikian pendapat Yanti Muchtar dari Kapal Perempuan. Yanti mencontohkan, misalnya rata-rata perempuan pedesaan bekerja hampir 12 jam per hari sementara laki-laki hanya 8-10 jam per hari. Di banyak wilayah, perempuan menghabiskan waktunya lebih dari 5 jam per hari untuk mengumpulkan kayu bakar dan air, serta 4 jam per hari untuk menyediakan makanan. Di Afrika dan Asia, perempuan bekerja sekitar 13 jam lebih banyak dari laki-laki per minggu. Di Asia Tenggara, perempuan menyediakan lebih dari 90 persen tenaganya untuk pertanian padi. Namun demikian, meskipun perempuan sudah bekerja lebih panjang, perempuan tetap tertinggal dalam partisipasi perencanaan dan pemanfaatannya. Menurut Yanti, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) sebetulnya isu krusial dalam otonomi daerah karena ada dua wewenang yang diberikan pada pemerintah daerah yaitu mengelola SDA dan juga bagaimana modal boleh masuk. Dalam konteks itulah, PSDA menjadi krusial untuk diperhatikan agar pengelolaan sumberdaya alam itu tidak tereksploitasi sedemikian rupa. “Namun demikian dalam kenyataanya tidak, lingkungan semakin rusak dan orang semakin miskin,”kata Yanti. “Disinilah sebetulnya peran perempuan dalam PSDA, karena perempuan menjadi korban maka perempuan mempunyai arti penting dalam mempengaruhi proses pembuatan keputusan. Untuk itu diperlukan kelompok-kelompok perempuan yang bisa mempertanyakan, bisa menegosiasi masalah PSDA. Misalnya kalau seorang Bupati ingin memasukkan investor, maka proses negosiasi Bupati dengan investor juga harus mempertimbangkan keterlibatan kelompok perempuan, karena kalau tidak, ketika lingkungan rusak, ya perempuan yang kena. Perempuan yang menjadi korban ini banyak terjadi, misalnya kasus-kasus keguguran, karena air yang sudah kena limbah, lalu kemiskinan ya, perempuan itukan tidak punya hak atas tanah, kalau hutan itu terus ditebang segala macam akhirnya perempuannya pergi ke kota dan menjadi miskin,”ujar Yanti Menurut Yanti Muchtar, setidaknya, ada tiga hal penting mengapa menggunakan konsep PSDA yang partisipatif dan berperspektif keadilan gender; Pertama untuk memastikan bahwa semua stakeholders, khususnya kaum marginal dan miskin yang mayoritas adalah perempuan, terlibat dalam PSDA. Kedua meminimalisir isu-isu krusial berkenaan dengan desentralisasi seperti feminisasi kemiskinan yang semakin akut (termasuk perdagangan perempuan), semakin rendahnya kesehatan perempuan khususnya kesehatan reproduksi dan Ketiga sebagai upaya membangun kelompok-kelompok perempuan yang kuat sebagai bagian dari kekuatan masyarakat sipil untuk memperjuangkan keadilan sosial dan keadilan gender. Yanti juga menegaskan bahwa mengapa harus ada partisipasiperempuan? “Karena kalau kita bicara partisipasi masyarakat kan perempuan ada didalamnya. Nah, kalau misalnya untuk kepentingan masyarakat maka perempuan di tinggalkan, itu artinya kepentingan itu bukan untuk kepentingan masyarakat dan tidak pula berbasis masyarakat atau berbasis komunitas,” kata Yanti. Disamping itu partisipasi perempuan diperlukan karena perempuan selama ini tertinggal. “Seperti dalam bidang ekonomi mengapa sih kita harus menekankan partisipasi usaha kecil dalam perekonomian kita, karena selama ini mereka kan ditinggalkan, kalau ngak ada usaha-usaha yang khusus, maka mereka akan tergilas oleh pemilik modal besar. Nah, begitu juga dengan perempuan, jadi memang harus ada usaha itu, kemudian juga harus ada UU yang memberikan akses untuk perempuan,” ujar Yanti. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/