KOREKSI. Saya tidak mengatakan bahwa saya PERCAYA ADA KEMUNGKINAN. Yg saya katakan adalah: Bisa saja yayasan sang timur memang yang bangsat dan jahat. Walaupun saya juga Katolik tapi saya tidak mau menutup kemungkinan itu. Kalimat ini mengimplikasikan bahwa Bisa JUGA yang jahat itu warga sekitar atau yg lainnya. Bisa juga kedua pihak bangsat. Atau bisa juga kedua pihak hanyalah korban hasutan dari luar. dstnya.
Saya sih hati-hati gak mau memastikan dulu. Hanya curiga ini kayanya dihasut oleh orang-orang yg tak suka kerukunan umat beragama. Namun daripada spekulasi lebih lanjut, lebih baik serahkan pada pemerintah yg sudah mulai bekerja menginvestigasi masalah ini dari berbagai aspek. Yang saya mau tekankan adalah lebih baik kita jangan spekulasi dan JUMPING the conclusion (= mengambil kesimpulan dari fakta-fakta yg belum lengkap). Lebih baik kita tidak menyalahkan pihak satu dulu apalagi AGAMA lain, menuduh AGAMA ini gini gitu. BUKANKAH di Islam diajarkan untuk tidak SU UDJON (maaf kalao nulisnya keliru). Lagipula ini kan bulan puasa. Kemudian yang SANGAT PENTING adalah BAHWA semua WARGA NEGARA punya hak dan kewajiban sama dan SAMA-SAMA tidak boleh main hakim sendiri. Seorang Camat yg memimpin penembokan adalah melanggar tugas dia sbg agen negara. Yg seharusnya malah mengarahkan masyarakat untuk menyelesaikan masalah di pengadilan malah memimpin main hakim sendiri. Itulah bukti kualitas STPDN, Sekolah Tinggi Preman Dalam Negeri. Wassalam BB RG Nur Rahmat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bagus sekali, Masalahnya ini sudah gejala umum, rakyat main hakim sendiri, tidak hanya untuk ini tapi juga ke hal-hal yang kecil seperti maling sendal digebukin ramai-ramai, dsb. Yang salah siapa? Yang salah yah pemerintah karena terlalu lamban bergerak. Lihat saja kasus sepele seperti pemekaran daerah pun baru tersadar setelah jatuh korban. Kalau orang Islam juga sebaiknya mengerti Islam datang dengan hukum-hukum karena tahu manusia dan kedamaian tidak datang begitu saja hanya dengan ajakan moral dan kasih sayang. Tapi, kalau anda berpikir lebih lanjut ttg surat dibawah, kenapa sebuah Yayasan agama ingin membangun sekolah beserta gereja dengan akses masuk yang begitu sempit? (2.5 meter) Kenapa? Dan anda juga percaya ada kemungkinan Sang Timur adalah Yayasan bangsat dan jahat, apakah pernah terjadi kasus seperti ini? Bagaimana kontrol sosial masyarakat Katolik agar komponen masyarakatnya tidak mengganggu tali persaudaraan selama ini? Robertus Budiarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bisa saja yayasan sang timur memang yang bangsat dan jahat. Walaupun saya juga Katolik tapi saya tidak mau menutup kemungkinan itu. --------------------------------- Do you Yahoo!? Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/