KIrim dukungan dan komentar anda lewat: www.commonroom.info
Pada Hari Jumat, tanggal 15 Oktober 2004 kawasan Babakan Siliwangi telah dibakar oleh orang yang tak bertanggungjawab. Sebagian areal Babakan Siliwangi kini tinggal puing karena hangus dimakan api. Atas inisiatif dari beberapa komunitas warga, seniman, dan pecinta lingkungan hidup Kota Bandung, di areal bekas kebakaran kini tengah dibangun ruang terbuka hijau Babakan Siliwangi. Pada warga yang ingin menyumbang bibit pohon bisa dikoordinasikan ke sekretariat masyarakat peduli lingkungan di Sanggar Olah Seni (SOS) Babakan Siliwangi. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sanggar Olah Seni di nomor telepon 022-2532024. beri komentar anda di sini Monumen Pohon Babakan Siliwangi Oleh Tisna Sanjaya** RUANG terbuka hijau Babakan Siliwangi Bandung adalah tempat warga beraktivitas, ruang para seniman berkarya dengan bebas. Memasuki kawasan Babakan Siliwangi yang asri, kita diajak masuk pada suasana hutan kota, beragam jenis pohon langka, rerumputan yang subur, burung-burung masih banyak yang hidup bersarang dan berkembang biak. Di sore hari, kita masih bisa mendengarkan saling sahut antara burung satu dan lainnya, juga sumber mata air yang jernih menjadi oase bagi warga sekitar. Di kawasan Babakan Siliwangi terdapat beberapa komunitas yang aktif melakukan kerja budaya. Antara lain Sanggar Olah Seni dan Sanggar Mitra yang menjadi tonggak pertama penghuni kawasan ini. Selanjutnya, bermunculan komunitas baru yang mengisi ruang kosong bekas rumah makan milik pemerintah daerah yang lama ditinggalkan, bangkrut, sehingga keadaannya kumuh seperti rumah hantu. Ruang yang kusam ini oleh komunitas Gerbong Bawah Tanah dan Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) dijadikan tempat aktivitas kebudayaan, pendidikan seni rupa dan musik secara gratis, latihan teater, pembacaan puisi, diskusi tentang berbagai hal termasuk masalah lingkungan hidup, pemutaran film, pameran seni rupa, dan sebagainya. Belakangan muncul Kafe Jerami yang dikelola oleh Bandung Art Project dan menempati ruang bekas restoran Babakan Siliwangi. Di dalam kafe ini dipamerkan secara tetap puluhan karya seni lukis dan patung karya seniman Bandung. Di depan bangunan kayu tersebut terhampar ruang terbuka yang cukup luas beralaskan aspal, sering dipergunakan warga untuk berbagai aktivitas. Misalnya, hampir setiap sore warga sekitar Babakan bermain sepak bola, sering pula tampil acara kesenian tradisional Jawa Barat, seperti benjang, kuda lumping, barongsai, dan sebagainya. Juga para seniman yang melukis langsung di alam terbuka, menggantungkan karya lukis mereka di dahan pohon, memajang pameran secara spontan di sepanjang jalan halaman Babakan Siliwangi yang teduh beratapkan pepohonan. Demikian pula karya-karya seni instalasi yang memakai bahan-bahan yang akrab dengan lingkungan sekitarnya, seperti instalasi kayu bakar dari pohon yang tumbang karya Deden Sambas, juga karya seni instalasi dengan bahan anyaman bambu, lesung, jaring ikan, rempah rempah, dan sebagainya, ditata sedemikian rupa. Beberapa komunitas kebudayaan di Bandung bahkan mengadakan upacara 17 Agustus tahun 2004 dan dengan spontan menancapkan bendera Sang Saka Merah Putih tepat di bekas pembakaran karya seni oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Kini, Babakan Siliwangi yang kemarin asri, bisa kita kunjungi. Dan, Anda bisa saksikan reruntuhannya, telah ludas, tinggal arang, puing-puing kayu, tembok yang hangus, pepohonan yang garing meranggas, rerumputan dan humus jadi arang bagai diserbu bom para teroris. Puluhan karya seni lukis dan patung seniman Bandung seperti Tresna Suryawan, Iskandar, Yana, dan Bah Gopal telah gosong dan jadi abu. Terulang kembali, api yang tidak bisa membedakan mana rumput, lukisan di atas kanvas, patung ukiran kayu, lesung karuhun tua, dan juga sampah. Api itu telah melahapnya dengan rakus. Kejadiannya di hari pertama bulan suci Ramadhan, pukul 11.45. Hanya dalam hitungan menit, ruang tempat kebudayaan, tempat proses kreatif seniman, ruang terbuka warga bermain di sore hari, lahan para aktivis lingkungan hidup berdiskusi, tempat jeda kaum urban yang penat di antara kemacetan dan keruwetan kota Parahyangan... ludes. Keprihatinan yang mendalam kita sampaikan bagi setitik ruang bernapas, kehidupan kota budaya yang telah direnggut, dipaksa menjadi bara api kembali. Jika api yang telah melahap ruang kehidupan disengaja menjadi bara, maka pertumbuhan kebudayaan kota ini akan terus menuai luka. Juga jika seperti apologi penguasa yang tergesa-gesa menyerahkan pada takdir, pada musibah sebagai sang nasib. Dua tahun terakhir, beberapa seniman dan aktivis lingkungan hidup di Bandung melakukan perlawanan terhadap kesewenangan pemerintah kota yang akan menjadikan kawasan hijau resapan air Babakan Siliwangi untuk pembangunan kondominium. Berbagai upaya telah dilakukan, antara lain mendatangi pihak DPR, menyelenggarakan diskusi tentang budaya kota, lingkungan hidup, melakukan advokasi melalui karya seni dengan media lokal-misalnya biji dan pohon jengkol, mahoni, melinjo-sebagai sebuah jembatan untuk menyampaikan gagasan instalasi sosial dan sikap politik kebudayaan. Kehadiran seniman yang berkolaborasi dengan aktivis lingkungan hidup dalam melakukan inisiatif untuk perubahan di Kota Bandung mendapatkan perlawanan dari pihak penguasa, antara lain berupa pemberangusan terhadap karya seni, seperti pembakaran yang dilakukan oleh pihak oknum aparatur pemerintah kota yang berkolaborasi dengan militer. Kasus ini sekarang sedang terus ditempuh melalui pengadilan. Telah tujuh bulan berlangsung melalui sidang terbuka serta upaya damai melalui sidang mediasi tertutup, tetapi gagal karena kekuasaan yang paranoid menjadikan penguasa keras kepala untuk hanya sebuah permintaan maaf dan gugatan seribu rupiah. Kita mesti terus mendorong pihak kepolisian untuk mengusut, juga agenda memercayakan pada hukum yang kita ragukan menjadi kawan sejati pembuka petaka jadi bahagia. Memasuki proses kreasi kolaborasi dengan para pengacara yang berpihak pada keadilan sangat menyenangkan. Pelajaran yang baik tentang seni dan hukum menjadi napas proses kreasi kehidupan sehari-hari. Setelah peristiwa pembakaran terhadap karya seni instalasi saya delapan bulan yang lalu di halaman ruang terbuka Babakan Siliwangi, ruang itu kini juga dibumihanguskan di saat pengadilan akan memasuki lokasi Babakan Siliwangi sebagai barang bukti. Mereka menuduh saya telah menggantungkan bendera Sang Saka Merah Putih di lokasi tersebut sebagai gorden dan menggugat saya telah menyalahi protokoler benda pusaka. Berbagai upaya dengan alasan yang absurd sejak awal telah mereka lontarkan untuk benteng terakhir upaya mengikis perlawanan moral, semisal tuduhan latar belakang komunitas komunis, penghinaan terhadap TNI, melakukan terus penghinaan pada karya saya dengan menyampahkan karya seni dan terakhir mengeluarkan jurus lapuk dengan menuduh saya telah melecehkan bendera pusaka. Dari peristiwa kekerasan terhadap kemanusiaan, karya seni, dan ruang publik lahan hijau Babakan Siliwangi, selain kita percayakan melalui jalur hukum untuk diusut sampai tuntas, mari kita benahi reruntuhan, bara yang telah jadi arang, dengan urukan tanah yang subur. Lalu kita gotong royong dengan warga, bersama-sama menanami berbagai macam pohon sebagai sebuah monumen ruang pertumbuhan kemerdekaan berpikir yang direnggut oleh kekuasaan. Ruang tempat warga melakukan kontemplasi, meditasi, ruang jeda, dan silaturahmi di tengah budaya kota yang serba tergesa-gesa, serba macet, dan ruwetnya budaya kota Parahyangan. Kita kembalikan bara api yang telah membakar proses kreasi pada alam yang terhampar menjadi guru. Kita tanami pohon-pohon langka, pohon-pohon obat penawar duka menjadi pohon kehidupan sehari-hari, pohon yang selalu mengajarkan kita tentang tumbuh dengan tidak tergesa gesa. **Penulis adalah seniman dan pengajar di FSRD-ITB --------------------------------- Sumber dari Harian Kompas, Minggu, 31 Oktober 2004 __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/