Yth:
Bpk.RM Danardono HADINOTO
mBak Carla Annamarie
dan terutama para fans ppiindia di mana saja berada yang umumnya kaum muda yang 
terlahir jauh setelah Proklamasi.


Apa khabarnya Pak Danardono. Masih ingat saya? Perkenankanlah saya menge"gong"i tukar 
info anda berdua. Dalam tataran perilaku, semacam 'E Pluribus Unum" terutama di 
militer kita (dulu ABRI, sekarang TNI setelah Polisi dipisahkan) pantas diacungi 
jempol, paling tidak selama periode 1945 - medio 1992 (sampai dengan munculnya faksi 
Abri merah putih vs Abri hijau).

Jabatan-jabatan tertinggi di militer/polisi kita bisa diduduki perwira kompeten mana 
saja tanpa pandang suku dan agamanya. Siapa tahu kalau Gatot Subroto yang punya ide 
mendirikan Akademi Milter Nasional/AMN adalah perwira AD yang beragama Buddha?? 

Panglima Besar Jenderal Soedirman, cikal bakal pimpinan militer RI, adalah sosok 
begawan militer dari lingkungan  religius kental Muhammadiyah. RI pernah mempunyai 
Kepala Staf Angkatan Perang Jenderal Majoor (pangkat waktu itu) Tahi Bonar Simatupang 
yang bersuku Batak dan beragama Kristen Protestan. Juga Menhankam/Panglima Abri pernah 
dijabat oleh Jenderal Maraden Panggabean yang sosok Batak dan beragama Kristen 
Protestan.

Jenderal TNI Try Sutrisno yang pernah menjadi Panglima Abri dan juga kemudian Wapres 
berasal dari lingkungan muslim santri yang kental. Saat inipun pimpinan tertinggi di 
Angkatan Laut adalah Laksamana Bernard Kent Sondakh, pria Minahasa yang beragama 
Kristen Protestan. Kepala Kepolisian RI juga pernah dijabat seorang beragama Kristen 
Protestan, yaitu Jenderal Polisi Widodo Budidarmo.

Siapa penggagas terbentuknya satuan komando pada AD kita kalau bukan Brigjen TNI 
(Anumerta) Ignatius Slamet Rijadi, putra Jawa asal Surakarta yang beragama Katholik 
Roma. Dan Laksamana Muda (Anumerta) Yos[afat] Soedarso adalah Pahlawan Aru yang 
ditenggelamkan oleh Belanda di perairan Aru dalam rangka merebut Irian Barat dari 
Belanda di dalam apa yang disebut Operasi Trikora.

Kita juga pernah mempunyai Menteri Pertambangan dan Energi Letnan Jenderal TNI (pur) 
Ida Bagus Sudjana yang bersuku Bali dan beragama Hindu Bali. Wakil Komandan Jenderal 
Komando Pasukan Khusus (dulu RPKAD) pernah dijabat oleh Brigadir Jenderal TNI Sang 
Nyoman Suwisma yang bersuku Bali dan beragama Hindu Bali.

Yang saya sebutkan tadi di lingkungan militer/polisi yang bisa meniadakan preferensi 
atas dasar agama. Di jajaran birokrasi sipil pernah tidak kalah cemerlangnya. Sosok 
satu ini pernah menjadi Menteri Dalam Negeri, juga Menteri Luar Negeri; siapa dia 
kalau bukan Ida Anak Agung Gede Agung yang berasal dari Bali dan beragama Hindu Bali. 
Pada saat-saat puncak ketegangan dengan Belanda pasca Proklamasi Kemerdekaan RI, 
inilah Kepala Perwakilan RI di PBB New York, siapa lagi yang membela posisi RI kalau 
bukan Lambertus Nicodemus Palar yang asli Minahasa dan beragama Kristen Protestan. 
Kita pernah mempunyai Menteri Penerangan yang bukan bersuku Jawa, yaitu Arnold 
Mononutu yang asli Minahasa dan Kristen.

Bahwa jajaran pimpinan di militer/polisi dan birokrasi sipil banyak yang beragama 
Islam adalah sangat wajar karena warga negara beragama Islam memang mayoritas. 

Pada lambang-lambang angkatan di militer RI seperti Kartika Eka Paksi (AD), Jalesveva 
Jayamahe (AL) dan Swa Bhuwana Paksa (AU), dan juga yang non-militer Rastra Sewakottama 
(Polisi) menunjukkan masih adanya apresiasi pada kejayaan Kerajaan Majapahit yang 
hinduistis.

Bung Karno pernah oleh Belanda dibuang di Ende, Pulau Flores, Nusa tenggara Timur yang 
penduduknya umumnya beragama Katholik Roma. Bacalah buku Di Bawah Bendera Revolusi, 
seperti apa apresiasi Bung Karno kepada para padri Katholik Roma yang digambarkan 
sebagai orang yang suka bekerja.

Setelah menguatnya Orde Baru di bawah pimpinan Jenderal Soeharto, ada trend sedikit 
demi sedikit preferensi atas dasar agama ini semakin menguat dalam berbagai sendi 
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam beberapa hal bisa disebut wajar, bisa pula 
disebut tidak wajar sesuai sudut keperluan pandangan itu sendiri. Misalnya, tidak 
mungkin seorang menteri dalam negerinya era Orde Baru adalah non-muslim karena acara 
nasional tahunan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ada dalam kalender kegiatan tiap 
provinsi. Tidak mungkin seorang menteri luar negeri (berturut-turut Adam Malik, 
Mochtar Kusumaatmadja, Ali Alatas, Alwi Shihab dan Hassan Wirajuda) beragama non-Islam 
karena RI menginginkan citra khusus di kalangan dunia Islam/Arab meski negara-negara 
Arab penghasil petrodollar pelit membantu Indonesia dan bukan merupakan pasar untuk 
obyek-obyek wisata RI (NB: turis-turis Timur Tengah, ketimbang yang dari Eropa, tidak 
memiliki ketertarikan emosional khusus dengan obyek-obyek wisata yang merupakan 
warisan historis era nusantara Hindu semisal Bali dan Tengger).

Sekian dulu.

Salam hangat,
Kaboel
[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]


----- Original Message ----- 
From: "rm_danardono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, November 02, 2004 3:11 PM
Subject: [ppiindia] Re: Amerika = Negara Krsiten ?


> 
> 
> 
> Mbak, dengan pekik juangnya "El Pluribus Unum" US adalah negara 
> bhineka budaya dan agama, dan tak pernah merumuskan policy-nya 
> bersandang pada kajian agama. US membela Kosovo dan Bosnia yang 
> Muslim, dan membom Seebia yang Kristen. Lain kali membpom negara2 
> yang beragama lain. jadi tak ada kriteria keagamaan dalam perilaku US 
> secara keseluruhan.
> 
> Satu2nya kaitan US dengan religiousitas adalah ungkapan "In God we 
> trust".
> 
> Kalau kita pelajari system hukum US yang termasuk kelompok system 
> Anglo Saxon, maka kita lihat ketatnya azas sekularisme. Negara ya 
> negara, agama ya agama.
> 
> ya kan mBak?
> 
> Salam
> 
> RM D Hadinoto
> 
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Carla Annamarie" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > 
> > america memang bukan negara agama, tp negara america berdiri or 
> founded by
> > sekelompok org kristen puritan, makanya kalo dilihat dr dasar-dasar
> > philosophy negaranya bnyk terkandung ajaran kristen.
> > kalo dilihat sejarahnya, america adalah negara religious, tp dgn
> > perkembangan jaman bnyk perubahan, sejak adanya amandemen pemisahan 
> state
> > affairs from religious affairs.
> > 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke