Kalau dibubarkan berarti direktur kepalanya kena PHK. Wah kasian dong, 
direkturnya itu orang Indonesia. Nanti kalau beliau diganti baru keluar itu 
soal lain dan kita ramai-ramai  tepuk tangan karena mission acomplished 
succesfully.

> 
> Från: Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
> Datum: 2004/11/09 Tue PM 12:43:59 CET
> Till: [EMAIL PROTECTED]
> Ämne: [ppiindia] Sudah Saatnya Indonesia Keluar dari OPEC ?
> 
> 
> 
> SUARA PEMBARUAN DAILY 
> ---------------------------------
> Sudah Saatnya Indonesia Keluar dari OPEC
> 
> Kadin Desak Pemerintah Naikkan Harga BBM Awal 2005 
> 
> JAKARTA - Keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor 
> Minyak (OPEC) dinilai sudah tidak lagi menguntungkan. Sebagai anggota OPEC 
> harus membayar iuran US$ 2 juta per tahun, sementara kemampuan produksi 
> minyak Indonesia terus menurun hingga kurang dari 1 juta barel per hari 
> (bph). 
> Demikian dikatakan Mantan Direktur Utama PT Pertamina, Baihaki Hakim, dalam 
> seminar "Prospek Investasi Migas Pasca PP Hulu dan Hilir", di Jakarta, Senin 
> (8/11). 
> Menurut Baihaki, semenjak produksi minyak Indonesia terus menurun, menjadi 
> anggota OPEC tidak memberikan keuntungan nyata. Dalam kondisi produksi minyak 
> terus menurun sementara kebutuhan justru meningkat, sangat tidak relevan bila 
> Indonesia tetap bertahan menjadi anggota OPEC. "Keluar dari OPEC, kita bisa 
> menghemat US$ 2 juta setiap tahun," katanya. 
> Dia menambahkan, dalam kondisi sekarang akan sulit bagi Indonesia untuk 
> menggenjot produksi seperti yang dipersyaratkan bagi negara-negara anggota 
> OPEC yang harus memproduksi minyak di atas 1 juta bph. Yang terjadi malah 
> sebaliknya, kemampuan produksi terus menurun hingga tidak mampu lagi menutup 
> kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat. Akibatnya, meski menyandang 
> keanggotaan di OPEC, Indonesia justru harus mengimpor minyak lebih banyak 
> ketimbang ekspor. 
> Diperkirakan penurunan tingkat produksi minyak Indonesia saat ini masih cukup 
> mengkhawatirkan kendati dalam beberapa waktu terakhir mampu menahan laju 
> penurunan, dari sekitar 16 persen per tahun menjadi tidak lebih dari 5 persen 
> per tahun. 
> Namun, fakta lain menunjukkan, peningkatan konsumsi di dalam negeri cukup 
> fantastis, bahkan tidak tertutup kemungkinan, permintaan jauh lebih besar 
> daripada produksi. Untuk menyikapi fakta ini, kata Baihaki, sebaiknya 
> Indonesia keluar dari OPEC. 
> Keluar dari OPEC tidak hanya menghemat US$ 2 juta tetapi sekaligus menjadi 
> momen yang tepat untuk menjelaskan kepada masyarakat (di Indonesia) mengenai 
> kondisi perminyakan yang sebenarnya. Diharapkan, masyarakat luas akan lebih 
> memahami bahwa produksi minyak Indonesia tidak lagi melimpah. 
> Data di Ditjen Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 
> memperlihatkan, mulai 1997 penurunan produksi minyak terjadi terus menerus, 
> yakni dari 1,7 juta bph menjadi 1,55 juta bph pada 1998. Tahun 1999 data 
> tidak rinci, namun data 2000 menunjukkan produksi minyak kembali menurun 
> hingga 1,4 juta bph. 
> Selanjutnya pada 2001 menjadi 1,3 juta bph, pada 2002 turun lagi menjadi 1,2 
> juta bph, dan pada 2003 menjadi 1,1 juta bph. Tahun 2004 pemerintah 
> menargetkan produksi minyak akan mencapai 1,125 juta bph. Namun, sampai bulan 
> September 2004, kemampuan produksi baru sekitar 900.000 bph. 
> 
> Harga BBM 
> Secara terpisah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak 
> pemerintah agar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal 2005 
> sehingga memberikan kepastian kepada pengusaha menghitung biaya-biaya usaha. 
> Kenaikan harga minyak tersebut harus diawali dengan sosialisasi, mengurangi 
> ekonomi biaya tinggi, mencegah penyelundupan dan penyelewengan distribusi 
> BBM. 
> "Dari diskusi internal di Kadin, kami menginginkan pemerintah menaikkan harga 
> BBM secepatnya. Namun semuanya tergantung pada pemerintah yang memutuskan," 
> kata Ketua Umum Kadin MS Hidayat di Jakarta, Senin (8/11). 
> Hidayat menjelaskan, kenaikan tersebut harus diawali dengan sosialisasi 
> kepada masyarakat menyangkut alasan mengapa harga naik. Sosialisasi penting 
> agar persoalan BBM tidak saja dilihat dari sisi politis di mana menaikkan 
> harga atau mencabut subsidi berarti harus berhadapan dengan masyarakat. 
> Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN)-Kadin Indonesia, Sofyan 
> Wanandi mengungkapkan, pihak Kadin menginginkan pemerintah menaikkan harga 
> BBM pada Januari 2005. 
> Sofyan mengingatkan, jika harga BBM dinaikkan maka pemerintah perlu membuat 
> langkah-langkah terobosan untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi, mencegah 
> penyelundupan, dan mengurangi penyelewengan penggunaan BBM. 
> Sedangkan harga minyak untuk masyarakat kecil, terutama minyak tanah, 
> sebaiknya tidak dinaikkan atau disubsidi lagi. 
> "Jika ada kepastian harga dan penggunaan yang benar maka pengusaha tidak 
> keberatan. Bagaimana mau berusaha jika penyelundupan BBM terus terjadi," 
> katanya. (H-13/H-12)
> 
> 
>               
> ---------------------------------
> Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB kostenlosem Speicher
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 

-------------------------------------------------
WebMail från Tele2 http://www.tele2.se
-------------------------------------------------



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke