Ternyata banyak juga Orang Indonesia yang kaya ya,

Kami coba iseng2 belajar Mathematika, dari keempat orang ini, total menjadi 
Rp.1.21 Triliun. kalau masing masing membayar Zakat Harta/Maal yang sebesar 
2.5% bearti dalam setahun akan terkumpul Rp. 30.5 Miliar. itu baru dari 4 orang 
rakyat Indonesia yang terpaksa melaporkan kekayaannya.

Mungkin Pemerintah dalam hal ini Pak. Jusuf Kalla akan lebih tepat sasaran jika 
Orang kaya ini yang dikumpulkan untuk membantu rakyat ini dari pada yang 
pengusaha Non-Pri yang dikumpuli dan di takut2i. Sebelum Orang kaya Pribumi ini 
memakirkan Hartnya di Luar Negeri ( Mungkin juga sudah ada )

Ya udahlah, itu dah rejeki dan hak mereka.  

salam,

budiman
  ----- Original Message ----- 
  From: Roni wijaya 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, November 15, 2004 4:46 PM
  Subject: Re: [nasional-list] PRIMITIVISME PALING CABUL DI INDONESIA



       Benar - benar luar biasa jika kaya harus sicapai
  dengan  ratusan tahun, tetapi kenyataannya, bapak -
  bapak itu kekayaannya seperti di negeri dongeng.
  Melimpah ruah sejahtera, tetapi cerita ini tentu tak
  aneh jika kita melihat para bapak pegawai negeri yang
  hobinya menjarah uang rakyat  lewat penindasan
  berkedok peraturan.

  Roni Wijaya

  --- rawaku kurawa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > 
  > PRIMITIVISME PALING CABUL
  > Oleh L Murbandono Hs
  > 
  > Jebulnya, penghayatan keadilan sosial dan persepsi 
  > pemilikan di Indonesia masih menganut feodalisme dan
  > kapitalisme yang paling primitif. Bukti-buktinya
  > adalah lima butir tontonan cabul yang berikut:
  > 
  > Pertama, dengan asumsi gagah-gagahan GNP per kapita
  > Indonesia sebesar 1000 dolar AS alias sekitar Rp 8
  > juta tiap tahun, maka, rata-rata orang Indonesia
  > harus
  > bekerja selama sekitar 600 tahun untuk bisa punya
  > kekayaan bersih Rp 4,2 miliar sebagaimana sudah
  > dimiliki Bapak Menneg Percepatan Pembangunan Daerah
  > Tertinggal Saifullah Yusuf. Itupun, asal segala
  > biaya
  > hidup pihak terkait masih ditanggung tetangganya. 
  > 
  > Kedua, rata-rata orang Indonesia harus bekerja
  > selama
  > sekitar 800 tahun untuk bisa punya harta kekayaan
  > bersih Rp 5,5 miliar dan US$ 26.114 seperti yang
  > sudah
  > dinikmati Bapak  Menneg Lingkungan Hidup Rachmad
  > Witoelar, dengan syarat sama, yakni seluruh biaya
  > hidup selama 800 tahun ditanggung orang lain.
  > 
  > Ketiga, dengan asumsi seluruh biaya hidup masih
  > ditanggung oleh sanak saudara dan yayasan-yayasan
  > sosial, maka rata-rata orang Indonesia harus bekerja
  > selama sekitar 1000 tahun untuk bisa punya harta
  > sebanyak  Rp 7,7 miliar dan US$ 125.935 sebagaimana
  > dimiliki Bapak  Menteri Agama Muhammad Maftuh
  > Basyuni.
  >  
  > 
  > Keempat, rata-rata orang Indonesia harus bekerja
  > selama sekitar 1800 tahun, tanpa pernah mengeluarkan
  > biaya apa pun, agar bisa punya harta  Rp
  > 15.561.250.000 sebagaimana dimiliki Bapak Menneg
  > Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
  > 
  > Kelima, ini terpenting, dengan pengandaian seluruh
  > biaya hidup ditanggung kelurahan, maka  rata-rata
  > orang Indonesia harus bekerja selama 130 ribu tahun
  > untuk bisa memperoleh harta mulia sebanyak Rp 1,19
  > triliun sebagaimana dimiliki Bapak Menko
  > Perekonomian
  > Aburizal Bakrie yang luhur.
  > 
  > Karena itu, setiap rakyat biasa warganegara RI akan
  > terkagum-kagum terhadap daya juang empat menteri
  > yang
  > mampu memampatkan hidup dan karya selama 600 sampai
  > 1800 tahun hanya dalam tempo kurang dari 80 tahun,
  > dengan asumsi bahwa beliau semua bekerja sebelum
  > lahir.
  > 
  > Yang lebih mengagumkan adalah prestasi  Bapak
  > Abdulrizal Bakrie yang mampu memampatkan hidup dan
  > karya selama sekitar 130 ribu tahun di dalam kiprah
  > hidup beliau. Beliau, bapak yang amat terkenal
  > sebagai
  > salah satu bagian konglomerat Orde Baru tersebut,
  > sudah bekerja jauh sebelum Nabi Muhammad, Nabi Isa, 
  > Nabi Musa, Nabi Abraham, dan insan luarbiasa luhur
  > bijaksana Khong Hu Cu lahir ke bumi.
  > 
  > Tidak penting apakah akumulasi kekayaan bapak-bapak
  > tersebut terjadi dengan jalan wajar atau jalan-jalan
  > serong, secara sosiologis dan politis menandai
  > sinergi
  > mekanisme kekuasaan yang keblinger!
  > 
  > Penulis lalu ingat diskusi radio di studio RN
  > Hilversum,  belasan tahun lalu, dengan seorang
  > advokat
  > RI amat terkenal, seorang penyair RI paling
  > tersohor,
  > dan seorang pakar moral yang kurang terkenal tetapi
  > betul-betul saya kenal sebab kebetulan  mantan guru
  > saya. Meskipun beliau bertiga mula-mula "menghajar"
  > saya sebab saya mengajukan pertanyaan "apakah
  > mungkin
  > kekayaan pribadi dibatasi", tapi pada ujungnya
  > setelah
  > melalui debat yang alot, pada ujungnya status
  > questionis tersebut bisa ditangkap secara jernih,
  > lalu
  > menghasilkan kesepakatan: pemerataan kesejahteraan
  > di
  > Indonesia harus memberlakukan sistem pajak progresif
  > yang radikal. Jika negara-negara yang sudah maju
  > saja
  > berani menerapkan pajak penghasilan sampai sekitar
  > 80
  > - 90 persen untuk mereka yang berpengahasilan amat
  > tinggi, maka Indonesia sebagai negara yang masih
  > susah, harus berani lebih radikal.
  > 
  > Dus, insan-insan mulia bangsanya alias sekaliber
  > Bapak
  > Aburizal Bakrie yang luhur itu harus membayar pajak
  > pendapatan sekitar 90 persen penghasilan ....
  > 
  > 
  > L Murbandono Hs
  > Rakyat Biasa Warganegara RI
  > Hilversum, Nederland 
  > 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke