http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=98633 2 Nov. 2004
Gus Dur Diberi Mandat Bikin NU Tandingan BOYOLALI (Suara Karya): Sidang komisi-komisi di arena Muktamar ke-31 Nahdlatul Ulama (NU) yang berjalan alot memaksa sejumlah agenda muktamar ditunda. Pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam yang semula dilakukan Rabu malam, juga molor lantaran alotnya sidang komisi-komisi. Wartawan Suara Karya di arena muktamar semalam melaporkan, proses pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam mengalami penundaan dari jadwal semula pukul 19.00 WIB. Bahkan sampai berita ini diturunkan pukul 23.00 WIB, belum diketahui siapa saja calon yang akan meramaikan bursa Ketua Umum dan Rais Aam PBNU ini. Sementara itu, sebanyak 30 kiai sepuh kemarin memberikan mandat kepada KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk membentuk kepengurusan NU tandingan jika muktamar NU ke-31 ini memilih kembali KH Hasyim Muzadi sebagai Ketua Umum PBNU. Mandat tersebut diberikan karena Gus Dur merupakan salah satu keturunan pendiri NU KH Hasyim As`yari. Mandat antara lain ditandatangani KH Abdullah Faqih, KH Abdullah Abbas, Tuan Guru Turmuzi Badaruddin, KH Sanusi Baco, Syech Muhtar Muda Nasution, KH Muhaiminan Gunardo, KH Abdurrahman Qudhori, KH Mas Subadar. Mandat diberikan kepada Gus Dur di Solo, semalam, menjelang suksesi kepemimpinan NU. Menurut KH Idnu Ubaidillah yang menjadi jubir para kiai itu, mandat diberikan sebagai antisipasi jika muktamar NU ke-31 memilih kembali KH Hasyim Muzadi sebagai Ketua Umum PBNU. Dia menilai Hasyim selama ini tidak dikehendaki banyak kiai sepuh. Gus Dur sendiri akan maju sebagai calon Rais Am PBNU bersaing dengan KH Sahal Mahfud, pamannya sendiri. Sementara untuk kandidat Ketua Umum PBNU, kubu Gus Dur mengelus dua nama, yakni KH Cecep Syarifuddin dan KH Masdar Mas`udi. Gus Dur memutuskan maju dalam pencalonan Rais Am setelah upaya kompromi untuk menengahi persaingan antara kubunya dengan kubu Hasyim menemui jalan buntu. Kompromi itu adalah mengajukan pasangan KH Sahal Mahfud dan KH Mustofa Bisri. Mustofa Bisri sendiri akhirnya menyatakan tidak bersedia dicalonkan - menurut informasi karena dia merasa bahwa kiai Sahal lebih cenderung mendukung Hasyim Muzadi. Pihak Gus Dur sebelumnya menginginkan KH Sahal tidak merestui Hasyim. Namun ternyata sikap tegas kiai Sahal yang diharapkan kubu Gus Dur tidak diperoleh, sehingga Gus Dur pun memutuskan maju sendiri bersaing dengan kiai Sahal. Dalam mandat para kiai itu, Gus Dur diperintahkan membentuk PBNU yang berkantor di Jl Kramat Raya 164. Itu potensial menimbulkan pertentangan jika Hasyim Muzadi terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Namun menurut Ubaidillah, itu merupakan konsekuensi. Menyadari potensi pertentangan itu, Gus Dur sendiri menilai mandat para kiai itu sebagai tugas berat karena membuat dia harus berhadapan dengan orang-orang yang dia hormati - karena di kubu Hasyim juga terdapat sejumlah kiai sepuh. Namun Gus Dur tetap menerima mandat itu. Sementara itu, Rabu siang suasana di ruang sidang komisi organisasi yang sedang membahas tata tertib pemilihan Ketua Umum PBNU sempat ricuh. Ini bermula kehadiran Gus Dur ke tempat itu tanpa koordinasi antara panitia dan peserta di arena muktamar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Kedatangan Gus Dur, yang beberapa saat sebelum masuk ruang sidang komisi organisasi diarak selama beberapa menit, menyita perhatian muktamirin yang sedang mengikuti kegiatan muktamar atau yang sedang santai karena sekadar menjadi penggembira. Ketika Gus Dur terus diiringi dengan shalawat badar sampai dekat deretan kursi terdepan di Gedung Musdhalifah (ruang komisi organisasi), tanpa ada komando tiba-tiba terdengar pemberitahuan bahwa sidang ditunda oleh pimpinan sidang karena waktu telah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Bertepatan dengan permintaan agar sidang diskors, peserta dan pendukung Gus Dur berebut palu sidang sehingga terjadi adu mulut dan saling menyalahkan. Kendati terjadi keributan, Gus Dur tetap duduk di kursi bagian depan tanpa reaksi apa pun. Peserta pro-Gus Dur mengatakan penghentian waktu sidang ketika Gus Dur masuk ruangan merupakan tindakan tidak etis sekaligus ada upaya-upaya pembusukan yang sengaja diciptakan. "Ini pembusukan dalam muktamar. Baru pukul satu kurang sepuluh menit sidang sudah diskors. Padahal seharusnya sidang diskors pukul 13.00 WIB," kata Didik, Wakil Ketua PCNU Tuban (Jatim). Pengurus PWNU Jatim Ahmad Djumali menambahkan, dirinya mengusulkan kepada pimpinan sidang yang dipimpim A Hafidz Utsman agar sidang diskors bukan karena takut atau karena rekayasa tertentu, melainkan untuk menghargai kehadiran Gus Dur karena sebelumnya ada kesepakatan bahwa pukul 13.00 WIB sidang diskors. Pimpinan sidang lain, M Rozy Munir, mengatakan bahwa sebetulnya palu diketuk menjelang detik-detik pukul 13.00 WIB. Dia membantah bahwa waktu untuk sidang diskors masih kurang 10 menit. Dia juga mengatakan tidak berniat sama sekali untuk tidak menghargai Gus Dur karena bagaimanapun mantan presiden tersebut merupakan sesepuh dan ulama besar yang dimiliki NU. Belum sempat sidang organisasi dilanjutkan pukul 14.00 WIB, puluhan pemuda yang mengatasnamakan Kaum Muda Nahdlatul Ulama (KMNU) pukul 13.50 WIB berunjukrasa dan ingin bertemu dengan Gus Dur. Kedatangan mereka sempat membuat sejumlah peserta muktamar kesal karena merasa terganggu dan malu oleh sikap yang mereka nilai tidak mencerminkan orang NU. Dalam suasana yang ricuh itu, Achyamuddin Syakier - peserta dari Bogor - membacakan doa agar sidang dilanjutkan dengan suasana tenang tanpa keributan. Setelah itu, sidang dilanjutkan. Para pengunjukrasa meninggalkan Asrama Haji Donohudan sekitar pukul 14.40 WIB setelah Gus Dur memberikan keterangan melalui megaphone. (End/Ant/M-1) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/