Mari kita latih cara kita merangkai kata dalam mailing list ini..
 

Paké Kés apa Kad? 

BAYARNA paké kés apa kad? tanya pelayan hotel di Yogyakarta. Saya kebingungan. 
Kad, Visa-kad? Masih kebingungan. Istri saya yang arif menengahi, Pakai kartu, 
Mbak. Akhirnya saya juga menangkap maksudnya Bayarnya pakai tunai (cash) atau 
kartu (card)? 
Tidak lama setelah kejadian memalukan itu, kami diberi voucher untuk menikmati 
welcome drink di dekat pool. Dan, tambah pelayan tadi itu, "Kamar kita ada 
river view-nya, lo." Ia pun menjelaskan cara-cara check-out nanti dan sekalian 
minta melihat identity card saya.

Lain hari lain cerita. Istri mau mencuci muka di salon kecantikan. Eh, salah: 
istri mau facial di beauty salon. Di sampingnya ada yang sedang treatment, 
entah itu apa. Saya sendiri tidak ikut karena sibuk dengan buku Islam Liberal 
Zoly Qodir: "Gerakan civil society seakan-akan melakukan take over karena 
memang negara benar-benar tidak bisa lagi menjadi public service", tulisnya 
(hlm 16). Aduh, pusing lagi. Meski begitu, saya tidak putus asa dan lantas 
diberi tahu bahwa "Islam [...] harus lebih mengutamakan reason, ketimbang 
feeling dan fear" (hlm 33). Wah.

Minggu esoknya kami rental VCD dan belanja di shopping centre. Ada pun undangan 
pergi ke Jawa Timur dalam rangka refreshing. Di Blora ada grand opening di 
swalayan baru.

Saya benar-benar tidak berminat dan berniat menulis artikel ini sebelum pergi 
ke Indonesia beberapa bulan yang lalu. Saya sudah pernah menyinggung penggunaan 
bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di Indonesia dalam artikel-artikel 
lain dan sudah tidak tertarik membahas masalah ini lagi. Hanya saja, saya cukup 
terkejut melihat bagaimana beberapa kosakata Inggris dibiarkan merambat dengan 
liarnya di tengah-tengah kosakata Indonesia dan menyadari bahwa penggunaan 
bahasa Inggris selektif ini sudah meluas secara bermakna dalam waktu singkat 
satu tahun terakhir.

Sekarang ada-ada saja pembaca-termasuk para "pakar"- yang kebakaran jenggot: 
"Emangnya kenapa kalo kita-kita maké English? Kan sudah mengindonesia, right?" 
Pertanyaan serupa seolah-olah dijawab oleh dirinya sendiri.

Ada beberapa hal tidak mengenakkan yang disebabkan penggunaan kosakata Inggris 
dalam bahasa Indonesia tersebut. Pertama, bisa terjadi kesalahpahaman yang 
dikarenakan logat yang kurang jelas. Hasilnya dapat dilihat di atas (kés apa 
kad). Kedua, terjadi penggunaan yang secara tata bahasa tidak betul sebab tata 
bahasa Indonesia dan tata bahasa Inggris tidak bisa dicampur begitu saja. 
Perhatikan misalnya kalimat "Dia mau rental VCD" yang dapat ditafsirkan secara 
berbeda-beda. Apakah maksudnya "Dia mau menyewa VCD"? Atau "Dia mau membuka 
tempat penyewaan VCD"? Atau, mungkin "Dia mau menyewakan VCD-nya"? Tidak ada 
yang tahu sebab kata rental sudah terlepas dari arti bentuk aslinya.

Ketiga, kita tidak bisa yakin semua orang dari semua lapisan masyarakat dapat 
mengerti kosakata Inggris yang kita sendiri sudah hafal. Dengan demikian, kita 
tidak bisa yakin pelayan-pelayan di warung Padang yang biasa kita singgahi 
mengerti kalau kita mau order untuk take away. Keempat, dengan pemakaian 
beberapa kosakata Inggris terpilih, bisa dikatakan bahasa Indonesia telah 
dicemari dan malah dijajah oleh bahasa lain. Dan, sejujurnya, ini sama sekali 
tidak perlu sebab bahasa Indonesia sendiri mengenal kosakata lain yang bisa 
dipakai. Mengapa tidak bisa pakai yang berikut ini: tunai, kartu, minuman 
selamat datang, pemandangan sungai, pelunasan penginapan, kartu identitas, 
masyarakat madani, pengambilalihan, pelayanan rakyat, akal, perasaan, 
ketakutan, pusat perbelanjaan, dan seterusnya?

Mengapa beberapa kosakata Inggris begitu digemari di tanah Nusantara ini? Saya 
tidak tahu dengan pasti, tapi ada kesan saya yang mengatakan bahwa ada 
hubungannya dengan citra diri sebagian masyarakat yang sangat berkeinginan 
menampilkan diri sebagai insan terdidik serta serba "modern". Ironisnya, justru 
pendidikanlah yang diharapkan bisa mengubah perkembangan muram ini.

André Möller, Mahasiswa S3 tentang Indonesia di Lund, Swedia

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - You care about security. So do we.

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke