Maaf Mas.. artikel ini ada link sourcenya gak?
Apa saya yang gak mudeng ya? Judul ama isi artikelnya koq kaya'nya
'Jaka sembung kerja bangunan'.. :)

Wassalam,

Irwan.K

==========
--- In [EMAIL PROTECTED], RG Nur Rahmat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Segi Tiga Bermuda 
> 
> TENTANG acara peringatan ke-11 Hari Guru sekaligus peringatan ke-39
Hari Aksara Internasional di Istora Senayan, Kamis (2/12) lalu,
seorang pembaca rubrik ini melayangkan komentar tertulis. Ia agak
gusar dan takjub setelah menyaksikan siaran langsung acara tersebut di
layar televisi.
> 
> Puluhan ribu guru dua kali bersorak gaduh karena memprotes pidato
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Protes juga terjadi di luar
Istora ketika puluhan alumni Sekolah Menengah Pertama Negeri 56
Melawai sempat memblokir pintu gerbang utama tempat masuknya mobil
presiden.
> 
> "Sebenarnya masyarakat kita sakit. Terlebih lagi kalau guru, yang
merupakan singkatan digugu dan ditiru, melakukan pelecehan terhadap
presiden di acara mereka sendiri," kata sang pembaca pertama. Seorang
pembaca lain menulis surat elektronik berbunyi begini:
> 
> "Coba dong dibahas soal janji SBY di bidang pendidikan. Kalau tak
salah beliau menjanjikan pendidikan murah. Akar semua masalah kita
berawal dari rendahnya pendidikan yang diterima rakyat," tulisnya.
> 
> SBY saat kampanye pemilihan presiden memang pernah mengucapkan janji
akan menaikkan gaji para guru.
> 
> Apa yang terjadi di Istora Senayan sama sekali tidak mencerminkan
nilai-nilai pendidikan. Kata orang pendidikan bertujuan membuka
pikiran manusia bersikap lebih bijaksana sekaligus melepaskan diri
dari kebodohan.
> 
> Di lain pihak, protes yang dilancarkan di dalam maupun luar Istora
memperlihatkan buah dari pilpres yang diselenggarakan secara langsung.
Para guru dan alumni melakukan hal yang wajar, yakni menagih perubahan
yang dijanjikan.
> 
> Guru-guru menuntut perubahan yang menyangkut perbaikan kesejahteraan
ekonomi mereka. Para alumni mendesak agar sekolah mereka di Melawai
tidak ditutup dan lalu dipindahkan hanya demi kepentingan bisnis
semata-mata.
> 
> Masa pemerintahan Presiden SBY baru berjalan lebih dari 40 hari,
guru dan alumni telah menagih janji. Supaya lebih fair, sabarlah dan
tunggulah hasil kerja pemerintahan SBY sampai mencapai 100 hari.
> 
> Masa pemerintahan Presiden SBY baru seumur jagung, tetapi masalah
yang muncul tiba-tiba sudah bergunung-gunung. Kecelakaan di jalan Tol
Jagorawi yang menewaskan enam orang belum usai pengusutannya, datang
bencana Lion Air yang tergelincir di Solo yang memakan korban 26 orang
tewas.
> 
> Bencana bukan hanya kecelakaan lalu lintas, tetapi juga saat alam
mengamuk di Alor dan Nabire. Bencana pun bukan hanya kehendak Tuhan,
tetapi juga bisa terjadi di Bojong karena peluru-peluru tajam yang
dimuntahkan dari senjata api milik aparat kepolisian.
> 
> Politik bukan ilmu sulap. Sebaiknya rakyat mengingat bahwa prestasi
empat presiden yang memimpin sejak Presiden Soeharto lengser keprabon
nyaris setali tiga uang alias relatif takkan banyak berbeda.
> 
> Semestinya rakyat mafhum bahwa di mana-mana calon pemangku jabatan
politik, termasuk calon untuk parlemen, terlalu biasa mengumbar janji.
Mereka bahkan nekat berjanji akan membangun jembatan meskipun
sungainya tak pernah ada.
> 
> MEREKA mengira berbicara lebih susah daripada berbuat. Mereka pun
tidak percaya lagi kepada prinsip politik bahwa public trust
(kepercayaan publik) dengan sendirinya menjadikan mereka sebagai
public property (milik publik).
> 
> Bagi pejabat pemerintah, politik membuka peluang untuk tidak
mengindahkan fakta. Oleh sebab itulah banyak menteri yang malas segera
melaporkan jumlah kekayaan yang sebenar-benarnya.
> 
> Beberapa menteri malas bekerja. Presiden SBY sampai menetapkan
aturan, siapa pun menteri yang tiga kali datang terlambat sebaiknya
tidak usah ikut sidang kabinet.
> 
> Presiden SBY sudah sering menyatakan agar pejabat menunjukkan pola
hidup sederhana. Namun, asal Anda tahu saja, ada menteri yang membeli
sedan mewah tipe terbaru atau komputer jinjing untuk dinas luar negeri
yang harganya mencapai Rp 40 juta.
> 
> Praktik demokrasi yang paling sederhana mengatakan bahwa rakyat
sebaiknya juga menyalurkan aspirasinya ke parlemen. Merasa tidak puas
dengan sistem pendidikan, datangi saja gedung-gedung MPR/ DPR atau
DPRD tingkat satu dan dua sekalian.
> 
> Apa lacur anggota-anggota parlemen kita lebih sibuk dengan koalisi,
bukan bagaimana caranya membela kepentingan rakyat-kalau perlu sampai
mati. Mereka merasa terhormat menyandang status sebagai "anggota
Dewan", sampai- sampai menempeli pelat nomor mobil dengan lambang
kehormatan MPR supaya bisa lolos dari aturan "three-in-one."
> 
> Seorang anggota parlemen yang baru belum lama ini bercerita kepada
saya bagaimana risaunya batin dia ketika akhirnya mengetahui maraknya
praktik "jual-beli". Saya bilang, "Jangan terlalu stres memikirkan
soal gelimangan 'transaksi' di parlemen, daripada ente mati berdiri!"
> 
> Tanpa pernah ada sejarahnya yang jelas, mendadak muncullah Koalisi
Kebangsaan dan Koalisi Kerakyatan. Setelah itu, entah mengapa,
tiba-tiba muncul komisi-komisi tandingan.
> 
> Belum lagi usai pertengkaran soal komisi-komisi tandingan, eh banyak
anggota Dewan yang menggebrak-gebrak meja sehingga mesti ditenangkan
oleh petugas keamanan. Padahal, mereka sering absen dari sidang
seperti murid-murid yang malas belajar sungguhan.
> 
> Jika Koalisi Kebangsaan menunjukkan kualitas sebagai wakil-wakil
rakyat yang tidak amatiran, Koalisi Kerakyatan tampaknya khawatir
Presiden SBY akan dijatuhkan. Dan biasanya jika lembaga eksekutif dan
legislatif terlalu sibuk saling tukar pukulan, amatlah wajar rakyat
yang selalu menjadi korban.
> 
> Kalau sudah begitu, rakyat persis seperti bayi yang suka melepeh
makanan. Setiap lima tahun bosan, lalu dalam waktu lima tahun kemudian
segera dimuntahkan.
> 
> Itulah demokrasi Indonesia yang mirip dengan keajaiban alam di Segi
Tiga Bermuda. Banyak pesawat dan kapal laut yang melewati wilayah di
segi tiga itu mengalami kecelakaan yang misterius.
> 
> Pesawat, kapal, dan penumpang hilang entah ke mana. Ada yang bilang
terseret pusaran air, ada yang yakin terisap ke langit, bahkan ada
pula yang percaya itulah tandanya bahwa Tuhanlah yang Maha Tahu.
> 
> Hubungan segi tiga kekuasaan antara rakyat, presiden, dan parlemen
sering tidak jelas juntrungannya. Itulah demokrasi ala Indonesia.
> 
> (email: [EMAIL PROTECTED])








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke