Nusantara   
Kamis, 02 Oktober 2003  

Waspadai Gempa Besar dari Zona Subduksi Mentawai 

Bandung, Kompas - Berdasarkan sejarah penelitian geologi dan catatan 
siklus seismik gempa berskala 9,0 skala richter sekitar zona subduksi 
di lepas pantai Barat pulau Sumatera, khususnya sekitar Kepulauan 
Mentawai, saat ini berada di ujung siklus seismik tersebut. Oleh 
karena itulah perlu dilakukan persiapan, membuat simulasi, sehingga 
siap menghadapi kemungkinan gempa bumi berkekuatan besar.

Hal itu disampaikan pakar geologi gempa bumi Dr Danny H Natawidjaja, 
dalam diskusi kondisi Geologi Selat Sunda, Rabu (1/10), di Auditorium 
Museum Geologi, Bandung.

Pembicara lain adalah Dr Surono, Kepala Subdirektorat Vulkanologi dan 
Mitigasi, dan Dr Hamzah Latief, geolog dari Institut Teknologi 
Bandung.

Ketiganya sependapat, minimnya data-data geologi mengenai berbagai 
tempat di Indonesia menjadi kendala utama memperkirakan kemungkinan 
terjadinya bencana geologi berupa gempa bumi, letusan gunung api, 
atau tsunami. Oleh karena itu, penelitian geologi di berbagai tempat 
lebih banyak dilakukan, sehingga terkumpul data-data geologi yang 
memadai.

Berdasarkan sejarah penelitian geologi di sekitar Mentawai, Danny 
menjelaskan, didapatkan siklus seismik gempa bumi besar tahun 1381, 
tahun 1608, dan yang terakhir tahun 1833. Aktivitas seismik di zona 
subduksi itu mengangkat naik pulau-pulau di Mentawai sekitar dua 
meter. Melihat siklus itu, kita sekarang berada di ujung siklus 
seismik tersebut, cuma sulit mengetahui persis kapan gempa 
berkekuatan 9,0 skala richter itu akan terjadi.

Dia menguraikan, di Pulau Mentawai dipasang enam stasiun GPS (global 
positioning satelite). "Setelah dipasang alat di Mentawai, kita tahu 
pulau-pulau di Mentawai itu bergerak sekitar tiga sampai empat 
sentimeter ke arah Pulau Sumatera per tahun. Jadi, daerah di bawah 
muka laut itu terus mengumpulkan energi, nanti suatu saat ketika 
sudah tidak bisa ditahan lagi, akan dilepas sehingga terjadi gempa," 
ujarnya sambil menjelaskan data-data seismik menunjukkan gempa di 
zona subduksi sekitar Mentawai adalah gempa berulang.

Dari data pergerakan itu, lanjut Danny, bisa dilakukan perhitungan. 
Jika pergerakannya sekitar 3-4 cm, sedangkan pengangkatan Pulau 
Mentawai sekitar dua meter, dengan kondisi zona di bawahnya yang 
landai, untuk mengangkat dua meter itu dibutuhkan pergerakan di zona 
subduksi sekitar 10-12 meter. Artinya, bisa dihitung kemungkinan 
terjadi lagi gempa 250-300 tahunan. (oki)









------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke